Selasa, 05 April 2011

WANITA DAN PROBLEM HAID, NIFAS DAN ISTIHADHAH

Pendahuluan

Menurut Syara' (Agama Islam), darah yang keluar dari kemaluan wanita itu ada tiga: Haid, Nifas dan Istihadhah. Yang merupakan perkara penting yang harus di jelaskan dan dimengerti hukumnya. Oleh karena itu bagi wanita wajib mengetahui tentang hukum yang berhubungan dengan ketiga darah tersebut, bahkan seorang suami tidak berhak melarang isterinya keluar rumah untuk mempelajari hukum tersebut kecuali seorang suami telah faham atau mau belajar ke yang lebih dalam kemudian mengajarkan pada isterinya.

Pengertian Haid

Secara bahasa (etimologi) haid berarti mengalir, dan menurut istilah (syara'/agama) adalah darah yang keluar dari pangkal rahim wanita setelah berumur sembilan tahun bukan karena sakit atau melahirkan.

Jadi, haid itu merupakan proses fisiologis yang dialami oleh setiap wanita. Oleh karena itu antara wanita yang satu dengan wanita yang lain kemungkinan terjadi perbedaan yang nyata dalam mengeluarkan darah, tergantung dari kondisi fisik dan situasi dan kondisi yang memengaruhinya.

1. Sifat-sifat Darah Haid

a. Kental berbau (bacin)
b. Cair tidak berbau
c. Selain itu darah haid mempunyai lima warna yaitu: kehitam-hitaman, merah, kekuning-kuningan, kuning dan keruh
d. Dari sifat-sifat tersebut, sifat yang paling atas adalah sifat yang kuat (qawiy)

2. Masa Haid

a. Masa haid paling sedikit 24 jam/sehari semalam.
b. Masa haid maksimal 15 hari.
c. Masa haid kebiasaan umum para wanita 6-7 hari.

3. Masa Suci

a. Masa suci minimal 15 hari.
b. Masa suci maksimal tidak terbatas.
c. Masa suci kebiasaan 23/24 hari.

Pengertian Nifas

Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan sebelum selang 15 hari bersih dan tidak melebihi 60 hari.

Darah yang keluar bersamaan dengan keluarnya bayi tidak dapat dikatakan nifas tetapi darah thalq/wilâdah, begitu juga darah yang keluar setelah masa bersih 15 hari maka darah itu termasuk haid kalau memenuhi persyaratan.

1. Masa Nifas

• Masa minimal: sebentar (Majjah)
• Masa maksimal: 60 hari
• Masa kebiasaan: 40 hari.

2. Suci di antara Haid dan Nifas

Tidak ada ketentuan adanya pemisah di antara haid dan nifas cukup dengan adanya kejadian “melahirkan” sebagai pemisah.

Tetapi kalau antara nifas dan haid harus ada pemisah walau sebentar kalau nifas telah mencapai batas maksimal, tetapi kalau tidak, maka pemisah itu setidak-tidaknya harus ada 15 hari atau kalau digabung dengan nifas melebihi 60 hari.

Pengertian Istihadhah

Istihadhah adalah darang yang keluar pada hari-hari yang keluar atau melebihi masa haid dan nifas.

Catatan:

1. Darah haid atau nifas masih dihukumi keluar (belum terputus) sekiranya kapas yang dimasukkan masih ada warna darah, walaupun warnanya keruh.
2. Ketika kapas yang dimasukkan sudah tidak ada bercak darah, maka dihukumi bersih (putus darah).
3. Haid atau suci yang diusahakan dengan obat itu sah dan boleh sepanjang tidak membahayakan tubuh dan akal.
4. Anggota tubuh (misalnya: kuku, rambut dan lain-lain) yang terputus saat hadats besar, itu tidak wajib dibasuh, yang wajib dibasuh sisa potongan yang masih melekat pada tubuh. Sedang sengaja memotong hukumnya haram.

Hal-hal yang diharamkan ketika haid atau nifas

1. Shalat, baik fardhu atau sunah
2. Thawaf
3. Berpuasa
4. Jima'
5. Ditalak

Catatan:

1. Ada larangan (menurut sebgian ulama) untuk wanita ketika haid atau nifas, yaitu: membaca atau menyentuh mushaf al-Quran. Tetapi, menurut para ulama yang lain larangan itu lebih bersifat etis, bukan dalam arti hukum.
2. Kewajiban perempuan mustahâdhah (yang mengalami haid) dan juga nifas, sebelum melaksanakan shalat adalah: “mandi janabah”
3. Hal di atas wajib dilakukan ketika akan melakukan shalat baik fardhu atau pun sunnah.
Powered by Blogger