Tampilkan postingan dengan label LEMBAR UMMAHAT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LEMBAR UMMAHAT. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 September 2013

Sesaat Sebelum 'Ayah-ayah'-ku Pergi

 



Mereka sempat berhias dengan seulas senyuman yang aku sendiri tak tahu maknanya
Mereka yang merumputkan dakwah sunnah di negeri kita tercinta
Dengan semangat yang membara dalam naungan laskar
Kini, semua hanya sepenggal kenangan indah yang tak mampu terhapus oleh lelap
Terakhir kali kulihat peluh menetes dari wajah mereka yang nampak gusar
Mencoba bernaung di balik rimbunnya pohon dunia
Mengapa mereka kemudian lenyap begitu saja?
Tidakkah mereka tahu bahwa duri dan belukar senantiasa mengakar?
Mungkin, mereka pergi untuk selamanya
Namun, aku akan menunggu 'kedatangan' langkah-langkah kaki mereka
Duhai...adakah yang mampu menghapus biru hati ini dari sesaknya dada...
Hati dalam dada seorang anak yang t'lah menjadi yatim merana
Kemanakah gerangan melabuhkan asa dalam dakwah?
Jika 'ayah-ayah' telah tiada?
Ia berlarian dan berteriak memangil-mangil 'ayah-ayah' nya
Namun, tahukah kalian?
'Ayah-ayah' itu telah menjadi tuli bukan karena renta
Pun juga menjadi buta bukan karena tua
Namun, hanyalah hidayah itu ada dalam genggaman-NYA saja
Yang tak pernah kita mampu meraba
Maka, kan kuseka derasnya air mata...
 
Senandung kelabu untuk 'ayah-ayah' yang sempat kucinta
dalam penantian dzhuhur
 






Rabu, 03 Juli 2013

Yuk, Motivasi Dia Secara Kreatif Dan Inovatif

Ditulis Oleh Al Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin
Pada satu siang, hari Asyura, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan pengumuman kepada penduduk Anshar. (Beliau sampaikan), “Barang siapa yang hari ini berpuasa, hendaknya lanjutkan (sempurnakan) puasanya. Barang siapa yang tidak berpuasa, hendaknya berpuasa (dengan) sisa hari yang ada. Setelah (mendengar itu) kami berpuasa dan menyuruh anak-anak kecil kami berpuasa pula. Kami pergi ke masjid. Di sana kami membuat mainan dari kain wol bagi mereka (anak-anak). Apabila ada diantara mereka menangis lantaran merasa lapar, kami berikan mainan itu padanya. Ini berlangsung hingga berbuka puasa tiba. (Terjemah Hadits Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Rubayyi’ binti Mu’awwidz radhiyallahu ‘anha)
Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajjar rahimahullah (dalam Fath al-bari), bahwa hadits ini merupakan hujjah disyariatkannya melatih anak-anak berpuasa. Karena, usia anak belumlah terkena kewajiban untuk menunaikan puasa. Namun, itu dilakukan sebagai bentuk latihan.
Kisah yang dituturkan sahabat wanita, Rubayyi’ bintu Mu’awwidz radhiyallahu ‘anha, setidaknya memberikan pelajaran sangat berharga, betapa melatih anak-anak untuk tekun beribadah memerlukan kesabaran. Seorang anak belum memahami benar untuk apa dirinya menunaikan satu ibadah. Akal seorang anak tentu belum memahami pula betapa penting tunaikan ibadah bagi seorang hamba. Karenanya, pemberian motivasi dari orang-orang yang berada disekitarnya sangat diperlukan. Seorang sahabat wanita pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan bagaimana memberikan motivasi secara kreatif dan penuh inovatif itu dilakukan.
Pertama, anak-anak diajak ke masjid. Suasana masjid dengan rumah tentu berbeda. Hikmahnya, anak-anak diajak ke sebuah tempat yang memungkinkan bagi diri mereka untuk mendapatkan suasana yang menguatkan dan mendukung pelaksanaan puasanya. Bukan tempat yang akan melemahkan kemauan diri mereka untuk menunaikan puasa. Sehingga, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terlaksananya sebuah prosesi ibadah pada diri anak amat sangat urgen. Mengajak anak-anak ke masjid merupakan langkah untuk mengondisikan anak-anak dalam melaksanakan ibadah.
Kedua, buatlah suasana yang menyenangkan saat seorang anak menunaikan ibadah (puasa). Sehingga, menunaikan ibadah bukan sebagai tekanan atau paksaan. Akan tapi, ibadah yang dilakukannya benar-benar lahir dari perasaannya yang senang dan tulus. Dalam keadaan semacam ini, ibadah (puasa) telah menjadi tuntutan dan kebutuhan bagi dirinya. Telah tumbuh pada dirinya bahwa berpuasa adalah sesuatu yang menyenangkan.
Ketiga, dunia bermain bagi anak-anak adalah sesuatu yang tak bisa dipisahkan. Saat permainan itu diarahkan agar bisa membuahkan manfaat (bukan untuk hal yang melanggar syariat), maka permainan itu bisa dijadikan sebagai sarana guna menumbuhkan motivasi. Membuat mainan untuk mengalihkan perhatian anak agar terus mempertahankan puasanya tentu sebuah langkah kreatif penuh inovatif.
Dalam sebuah hadits Al-Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:
يسروا ولا تعسروا بشروا ولا تنفروا
 “Permudahlah oleh kalian dan jangan dipersulit. Gembirakanlah dan janganlah kalian  (menjadi penyebab) larinya seseorang.”
Tumbuhkanlah rasa senang pada anak kala dia menunaikan ibadah pada Rabb-nya. Sebagai orang tua atau pendidik, tentu saja harus terus mengupayakan beragam cara yang selaras syar’i agar anak-anak merasa senang kala beribadah. Menerapkan langkah yang tidak tepat bisa menyebabkan sang anak menjauh dan lari dari kewajibannya beribadah. Wal-‘iyadzu billah. Wallahu ‘a’lam.

Jumat, 24 Mei 2013

Ruz bil Laban

Dah lama mo bikin ini, baru sekarang kesampaian juga. Kalo yang pernah tinggal di Mesir pasti tahu ni. setelah cukup kumpulkan data dan informasi…akhirnya lanjut di eksperimen. Yup, sebut saja ini bubur susu. Buatnya gampang sekali…



Bahan:
1 cup beras pulen
1000 ml air untuk memasak beras (sesuaikan dengan jenis beras)
250 ml susu cair
7 sdm gula (sesuai selera)
1 sdt tepung jagung (maizena) larutkan dengan 50 ml air
½ sdt vanili

Cara buat:
• Masak beras dan air (seperti biasa)
• Setelah beras lembek dan hampir keringl, masukan susu, aduk terus sampe susu mengental dan bercampur dengan nasi.
• Terakhir masukan gula,vanili dan larutan maizena.
• Aduk sebentar lalu matikan api.
• Tuang di mangkok pudding,biarkan dingin dan masukkan kulkas
• Sajikan dingin dengan topping (wafer, astor, kacang mete, parutan kelapa , meses, kering, es krim ataupun buah-buahan segar menurut selera.

repost:  https://duniarumah.wordpress.com

Minggu, 19 Mei 2013

Ini Dia Daftar Produk Kosmetik Yang Harus Dihindari Saat Hamil



 


Saat anda sedang hamil, tidak ada salahnya untuk tetap menjaga penampilan dan rutinitas perawatan tubuh di saat sedang mengandung buah hati. Tapi hati-hati terhadap beberapa produk kecantikan yang mengandung bahan kimia dibawah ini, karena menurut Dr. FX Bhimantoro Sp.OG dipercaya dapat membahayakan janin.

Hydroquinone
Zat kimia ini biasa terkandung pada produk pemutih kulit. Sebaiknya hindari krim pemutihmu selama kehamilan dan menyusui, karena zat-zat kimia ini berpengaruh terhadap enzim yang memproduksi melanin dalam tubuhmu. Bagi perempuan hamil, ini akan menyebabkan terhalangnya proses alami pembentukan kulit yang sehat untuk calon bayi.

Retinoid dan Asam Salisilat
Kedua zat ini biasa ditemukan pada obat jerawat dan produk anti-aging. Retinoid dan asam salisilat merupakan vitamin A derivatif atau turunan yang dipercaya berbahaya bagi calon bayi. Asam salisilat dalam dosis kecil yang biasa terkandung pada pembersih muka dan lotion masih aman digunakan oleh ibu hamil. Namun vitamin A dalam dosis tinggi seperti yang terkandung pada produk anti-aging dan obat jerawat dapat menyebabkan cacat lahir. Sebaiknya konsultasikan pada dokter sebelum memakai produk-produk perawatan kulit.

Ftalatat (Phthalates)
Zat kimia ini biasa tersembunyi pada produk-produk pewangi atau produk kecantikan yang memiliki aroma yang cukup kencang. Memang biasanya kandungan zat ini tidak tertulis pada kemasan, namun ftalatat digunakan untuk menstabilkan pengharum pada produk kosmetik seperti body lotion, parfum dan body spray. Zat ini membuat masalah reproduksi pada binatang dalam dosis yang tinggi. Belum ada penelitian lanjut, tapi sebaiknya hindari produk dengan aroma yang tajam pada saat hamil dan gunakan hanya produk dengan bahan alami tanpa aroma.

Toluen
Tidak ada larangan mewarnai kuku pada saat hamil. Tapi sebaiknya lakukan perawatan dan pewarnaan kuku di tempat yang terbuka dan dengan fentilasi udara yang baik. Hampir semua cat kuku menggunakan toluen untuk mencairkan tekstur cat kuku yang pekat. Saat membuka produk yang memakai zat toluen in, udara di sekitarnya akan terkontaminasi dan membahayakan janin. Bukan hanya cacat lahir saja tapi juga akan terjadi kemungkinan keguguran jika menghirup zat ini dalam dosis yang tinggi. Di Amerika, banyak terjadi keguguran yang tidak disengaja di antara para manicurist salon.  Memang belum terlalu dapat di buktikan, tetapi mencegah sebelum terlambat, bukankah itu dianjurkan?

Sumber : id.she.yahoo.com
Powered by Blogger