1. Marie Curie
Seperti diketahui, Marie dan suaminya Pierre pada tahun 1898 menemukan unsur radium. Mereka melanjutkan dengan meneliti unsur dan manfaat dari Radiasi tersebut. Marie adalah salah satu dari sedikit orang yang memenangi dua Hadiah Nobel dalam dua bidang, yaitu Fisika pada 1903 (bersama suaminya) dan Kimia pada 1911. Pierre meninggal dunia akibat kecelakaan kendaraan di Paris pada 19 April 1906. Walau suaminya telah meniggal dia tetap melanjutkan penelitian tersebut. Dia meninggal karena leukemia akibat radiasi tersebeut pada 1934.
2. Alexander Bogdanov
Agar dapat awet muda Alexander Bogdanov mulai percobaan dengan transfusi darah. Dia membuat transfusi pada dirinya sendiri, mengklaim bahwa ia telah sembuh dari kebotakannya dan diperbaiki penglihatannya. Namun ia tidak menguji darah donor yang digunakan dan mengambil darah yang telah terinfeksi oleh malaria dan TBC. Dia meninggal sebagai konsekuensi dari percobaanya.
3. Karl Scheele
Karl Scheele adalah seorang ilmuwan farmasi besar yang menemukan banyak unsur kimia: oksigen, klorin, tungsten, mangan dan molibdenum. Dia mempunyai kebiasaan untuk mencicipi penemuannya. Percayalah bahwa dia berhasil bertahan hidup dari menguji rasa hidrogen sianida. Namun, keberuntungannya berakhir dan ia meninggal karena keracunan setelah mencicipi merkuri.
4. Elizabeth Ascheim
Elizabeth Ascheim menikah dengan dokter Dr Wolf. Mereka membeli mesin x-ray dan membuat laboratorium x-ray pertama di San Francisco, Elizabet Ascheim sangat tertarik atas penemuan baru tersebut, bahkan dia turut serta dalam setiap percobaan x-ray. Sayangnya, mereka tidak tahu tentang konsekuensi dari x-ray, yang menggunakan Ascheim sebagai percobaannya. Elizabeth Ascheim meninggal karena kanker karena kurangnya perlindungan.
5. Louis Slotin
Louis Slotin bekerja di Proyek Manhattan, yang merupakan proyek bom nuklir pertama. Dalam proses ini ia tanpa sengaja ia menjatuhkan bola berilium ke bola kedua yang menyebabkan reaksi radiasi parah. Ilmuwan lain di ruangan itu melihat "cahaya biru" dari ionisasi udara dan merasakan "gelombang panas". Akibat dari radiasi yang dia terima sangat fatal, sama dengan berdiri 1463 meter dari ledakan sebuah bom atom. Slotin segera dipindahkan ke rumah sakit setempat dan meninggal sembilan hari kemudian.