TUGAS PRAKTIKUM KESEHATAN REPRODUKSI
HEALTH PROMOTION dan SPECIFIC PROMOTION
(MASA DEWASA)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kesehatan reproduksi dan hukum kesehatan yang berjudul “Health Promotion dan Spesific Promotion ( Masa Dewasa )”
Makalah ini diselesaikan karena bantuan beberapa pihak,maka kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Herlin Fitriana,S.SiT selaku pembimbing.
2. Teman-teman seperjuangan yang telah ikut menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari harapan sempurna untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini dan semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat orang-orang yang berkecimpung di dunia kesehatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Mei 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar …………………………………………………………………………… 2
Daftar isi .................................................................................................................. ....... 3
BAB I PENDAHULUAN
i. Latar Belakang …………………………………………………………………… 4
ii. Rumusan Masalah …………………………………………………………........... 4
iii. Tujuan …………………………………………………………………………….. 5
iv. Manfaat …………………………………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
i. Pengertian Promosi Kesehatan ……………………………............................... 6
ii. Metode Promosi Kesehatan .......................................................................... ...... 8
iii. Media Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ..................................................... 11
iv. Upaya Promosi Kesehatan ............................................................................ ...... 15
v. Lingkup Promosi Kesehatan Masa Dewasa ................................................... 19
BAB III KASUS .................................................................................................... ...... 29
BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………………………….. 32
BAB V PENUTUP
i. Kesimpulan …………………………………………………………………….... 39
ii. Saran …………………………………………………………………………….. 39
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………... 41
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi ditujukan bagi laki-laki maupun perempuan namun dalam hal ini perempuan mendapatkan perhatian lebih karena begitu kompleksnya alat reproduksi perempuan. Kesehatan reproduksi membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan alat reproduksi seseorang,selain itu kesehatan reproduksi juga membahas tentang siklus hidup serta permasalahan yang dihadapi oleh perempuan.
Permasalahan yang dihadapi perempuan sangat kompleks daripada permasalahan yang dihadapi oleh laki-laki. Dalam setiap fase atau masanya perempuan memiliki masalah yang berbeda-beda.
Promosi kesehatan merupakan Upaya pemberdayaan masyarakat agar mau dan mampu serta mandiri dalam melindungi kesehatan diri dan lingkunganya, dengan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta menciptakan iklim untuk berkembang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Dalam promosi kesehatan dikenal banyak sekali cara untuk mengajak masyarakat umum untuk menjaga kesehatan. Promosi kesehatan ditujukan untuk siapa saja namun dalam hal ini promosi kesehatan ditujukan bagi seluruh masyarakat terutama para orang tua (dewasa) yang mana mereka merupakan sumber kehidupan,maksudnya adalah mereka sebagai poros dalam setiap kegiatan ataupun aktivitas yang terjadi dalam sebuah lingkup ataupun keluarga.
II. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan?
2. Bagaimana lingkup promosi kesehatan pada masa dewasa?
3. Apa saja metode penyuluhan dalam promosi kesehatan dan media apa saja yang bisa digunakan?
4. Bagaimana promosi kesehatan di masyarakat?
5. Upaya apa saja yang dilakukan untuk melakukan promosi kesehatan?
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan.
2. Untuk mengenali metode apa yang tepat untuk digunakan sebagai alat promosi kesehatan di kalangan.
3. Untuk menjelaskan kepada masyarakat betapa pentingnya kesehatan dan menjaga masyarakat agar terhindar dari permasalahan kesehatan reproduksi yang rentan mereka hadapi.
IV. Manfaat
1. Memberikan penjelasan pada masyarakat mengenai hal-hal yang terkait dengan kesehatan melalui penyuluhan.
2. Memberikan pengetahuan seputar penyakit ataupun gangguan kesehatan kepada masyarakat.
3. Mengajak masyarakat untuk hidup sehat agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN
The process of enabling people to control over and improve their health (WHO) adalah proses atau upaya pemberdayaan masyarakat untuk dapat memelihara meningkatkan kesehatannya.
Upaya pemberdayaan masyarakat agar mau dan mampu serta mandiri dalam melindungi kesehatan diri dan lingkunganya, dengan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta menciptakan iklim untuk berkembang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Suatu proses atau upaya agar masyarakat mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Suatu program yang dirancang untuk merubah perilaku, organisasi masyarakat dan lingkungannya.
Upaya yang dirancang untuk mempengaruhi orang lain baik individu kelompok atau masyarakat sehingga berperilaku yang kondusif untuk kesehatan.
Dimensi perilaku yang kondusif mencangkup:
1. Perubahan perilaku
2. Pembinaan perilaku
3. Pengembangan perilaku dari yang baik menjadi yang lebih baik.
Jadi promosi kesehatan mencangkup 3 pengertian:
• Peningkatan
• Menawarkan atau memasarkan
• Pendidikan
Pengertian lain:
a. Promosi kesehatan bagian dari upaya kesehatan (public health) secara keseluruhan, yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya meningkatkan, memampukan masyarakat. Untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan, yang lebih bersifat upaya promotif, preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
b. Pemberdayaan dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat, disertai dengan mengembangkan iklim yang mendukung, sehingga penekanan Promosi kesehatan pada pengembangan perilaku dan lingkungan sehat.
c. Pemberdayan tersebut merupakan upaya kemitraan berbagai pihak dan merupakan upaya dari, oleh dan untuk bersama masyarakat, sehingga masyarakat aktif sebagai pelaku atau subyek, bukan pasif menunggu obyek semata.
d. Pemberdayan dilakukan sesuai dengan kondisi dan budaya setempat, sehingga promosi kesehatan diwarnai suasana lokal.
e. Dalam promosi kesehatan nuansa kesehatan menjadi lebih kental, suasana kemitraan menjadi lebih nampak dan keberadaan masyarakat sebagai subyek menjadi menonjol.
Health promotion is the proces of enabling people to control over and improve their health (WHO 1986).
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (green dan ottoson, 1998).
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.(definisi yang selama ini dipakai oleh pusat promosi kesehatan)
Proses pemberdayaan tersebut dilakukan untuk pembelajaran, yaitu upaya untuk meningkatakan kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam bidang kesehatan. Proses pemberdayan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok potensi dimasyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan sesuai sosial budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensi setempat.
Proses pembelajaran tesebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik maupun non fisik tersebut kebijakan dan peraturan perundangan.
Promosi kesehatan didunia dikenal sejak tahun1980an, tetapi di Indonesia baru dikembangkan sejak tahun 1995, sebagai pengembangan lebih lanjut dari ”Pendidikan” dan “ Penyuluhan” Kesehatan.
II. METODE PROMOSI KESEHATAN
Promosi atau pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat, kelompok, atau individu. Promosi kesehatan juga sebagai suatu proses yang mempunyai masukan dan keluaran. Hal ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan cara tertentu pula. Demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya.
Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode promosi atau pendidikan individual, kelompok, dan massa.
1. Metode Promosi Individual (Perorangan)
Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku. Dasar digunakannya pendekatan ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu menggunakan metode ini :
a. Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.
b. Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak tahu atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat.
2. Metode promosi kelompok
Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta pendidikan formal dari sasaran. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
1. Kelompok Besar
Metode yang bagus untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan seminar.
a. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
b. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari seorang ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting hangat di masyarakat.
2. Kelompok kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk digunakan antara lain :
a. Diskusi kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk diatur sedemikian rupa agar dapat berhadap-hadapan satu sama lain. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.
b. Curah pendapat (Brain storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsinya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan. Tanggapan itu ditulis dalam flipchart atau papan tulis.
c. Bola salju (Snow Balling)
Kelompok dibagi dalam pasang-pasangan dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Kemudian mereka mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya.
d. Kelompok-kelompok kecil (Buzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Selanjutnya hasil didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
e. Role Play ( memainkan peran )
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan. Mereka memperagakan,misalnya bagaimana interaksi atau komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
f. Permainan Simulasi
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permaian seperti permainan monopoli.
3. Metode promosi kesehatan massa
Metode pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan secara massa dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, dan begitu belum diharapakan untuk sampai pada perubahan perilaku.
Beberapa contoh metode promosi kesehatan secara massa, antara lain :
a. Ceramah umum ( public speaking )
Pada acara-acara tertentu, misalnnya pada Hari Kesehatan Nasional, mentri kesehatan atau pejabat kesehatan berpidato.
b. Pidato-pidato atau diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik.
c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
d. Tulisan-tulisan di majalah atau Koran, baik dalam bentuk artikel atau Tanya jawab.
e. Bill Board, yang dipasangkan di pinggir jalan, spanduk, poster, dsb.
III. MEDIA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Dalam penyuluhan kesehatan dikenal beberapa alat Bantu peraga yang sering digunakan atau disebut juga AVA (audio visual alds). Alat peraga ini kegunaannya tak lain adalah untuk lebih memudahkan kedua belah pihak dalam kegiatan penyuluhan, yakni pihak yang menyuluh dan pihak yang disuluh. Kemudahan pihak penyuluh dalam menggunakan alat bantu perangaan saat melakukan penyuluhan adalah:
1. Memiliki bahan nyata ingin disampaikan, baik berupa tulisan, gambar atau benda-benda tertentu yang bisa diperlihatkan.
2. Dapat menambah percaya diri, karena penyuluhan memiliki bahan-bahan yang lebih meyakinkan.
3. Membantu konsentrasi penyuluh terhadap materi yang akan disampaikan
4. Menghadiri kejenuhan penyuluh, karena tanpa alat bantu peragaan ia akan terus bicara yang mungkin melelahkan atau kurang bisa kontrol terhadap materi yang disampaikan.
5. Mengurangi kejenuhan bagi pihak-pihak yang disuluh sehingga secara leluasa pihak penyuluh bisa menentukan variasi cara penyampaian.
kemudian dengan alat bantu peragaan ini bagi yang disuluh juga akan sangat besar sekali manfaatnya, antara lain:
1. Melihat nyata inti materi yang disampaikan oleh penyuluh, sehingga akan lebih mudah mencerna serta mengendapkan isi pesan dalam ingatan.
2. Menghidari kejenuhan atau kebosanan, karena pihak yang disuluh tak sekedar hanya mendengarkan saja, tetapi dapat melihat tulisan, gambar, atau bahan dan benda tertentu yang berkaitan dengan materi yang disampaikan
3. Mudah mengingat pesan yang disampaikan, bila lupa bisa menanyakan atau melihat kembali meteri yang ada pada penyuluh. Apalagi kalau alat bantu peragaan tersebut dibuat seperti film, slide, poster yang indah dan sebagainya.
Beberapa alat peraga yang bisa digunakan dalam penyuluhan kesehatan ialah:
1. Papan tulis
2. Over head projector
3. Kertas flipchart dengan standarnya
4. Poster
5. Flash card
6. Flipchart
7. Model
8. Leaf let
9. Benda (bahan-bahan) asli seperti bahan makanan bergizi, oralit, gula garam dan sebagainya.
10. Kartu konsultasi
11. Booklet
12. Poster-kaset
13. Vidio-film
14. Film
15. Slide
Keterangan :
1. Papan pengumuman
Sebagai sarana untuk menempelkan informasi yang dianggap penting di puskesmas, dapat digunakan papan. Cara penyampaian informasi tentang prosedur pelayanan kesehatan bagi peserta dengan menggunakan papan pengumuman yang biasanya dipasang di dinding puskesmas, rumah sakit, balai desa dan kantor kecamatan.
Keuntungan papan pengumuman
Dapat dibuat sendiri sesuai keingginan
Bila cara meletakkan tepat bisa merangsang perhatian orang
Menghemat waktu dan bisa mengarahakan pembaca untuk membaca informasi yang disajikan sesuai dengan urutan.
Bila mengajak pembaca untuk mengetahui sesuatu progam kesehatn atau informasi lain yang dianggap perlu.
Sebagai cara mengingatkan kembali tentang sesuatu yang pernah diinformasikan sebelumnya
2. Poster, Leaflet, Flash Card, Flipchart
Poster adalah pesan singkat dalam bentuk gambar, dengan tujuan untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok agar tertarik pada obyek materi yang diinformasikan atau juga untuk mempengruhi seseorang atau kelompok untuk bertidak. Bisanya puskesmas memperoleh distribusi poster-poster yang diproduksi pusat penyuluhan kesehatan masyarakat atau sub dinas dati: ataupun dari progam-program lainya.
3. Leaflet
Leaflet adalah selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu.
Keuntungan leaflet :
Dapat disimpan lama, kalau lupa bisa dilihat kembali. Dapat dipakai sebagai bahan bacaan rujukan.
Isi dipercaya karena dicetak atau dikeluarkan oleh instansi resmi.
Jangkauannya jauh dan dapat membantu jangkauan media lain
Jika perlu dicetak ulang
Dapat dipakai untuk bahan diskusi, pada kesempatan berbeda.
Kerugian leaflat :
Bila cetakannya tidak menarik, orang segan menyimpannya
Kebanyakan organ segan membacanya, apalagi bila hurufnya terlalu kecil dan susunannya tidak menarik.
Leaflet tidak bisa digunakan oleh individu yang kurang lancar membaca atau buta huruf
4. Flash Cords
Flash Cards adalah kertas/kartu dengan ukuran kira-kira 25 x 30 cm yang berisi suatu masalah atau program tertentu. Biasanya tulisan terlrtak di lembar balik dan gambar yang ada pada depan.
Keuntungan flash cards
mudah dibawa kamana-mana dan dapat disimpan untuk bahan meteri kalau diperlukan
dapat mamudahkan penyuluh yang kurang mampu bicara, karena bisa membaca teks materi/kat-kata yang ada pada halaman belakang tadi.
Jika gambar-gambarnya menarik akan merupakan daya rangsang kelompok sasaran untuk memperlihatkan dan mendengarkan secara tekun.
5. Flipchart
Flipchart adalah beberapa chart yang telah disusun secara berurutan dan berisi tulisan dengan gambar yang disatukan dengan ikatan atau ring spiral pada bagian pnggir sis atas.
Keuntungan flipchart
isi pokok pembicaraan yang akan disampaikan sudah tersusun secara sisitematis
dapat disiapkan setiap saat diperlukan
penggunaannya dapat diatur sesuai dengan situasi, kondisi sasaran, tempat, waktu, dan juga disesuaikan dengan tujuan kegiatan penyuluhan yang akan dicapai
IV. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
1. Pomosi kesehatan pra nikah
Fungsi seksual yaitu untuk prokreasi (mendapatkan keturunan), rekreasi (untuk dinikmati keberadaannya), untuk relaksaksi (hubungan kekeluargaan), dan bersifat intitusi (kewajiban suami untuk istri).
Ibu Negara ani bambang yudoyono mengjak masyarakat untuk berperan aktif mengurangi angka kematian ibu saat hamil, melahirkan dan nifas. Hal tersebut disampaikan beliau saat dialog interaktif dalam rangka sosialisasi keselamatan ibu dan bayi baru lahir di radio RI Jakarta.
Tinggi kematian ibu disebabkan ketidak tahuan ibu saat hamil maka harus menyiapkan kesiapan fisik dan mental, dibekali pengetahuan tentang kehamilan untuk mencegah kematian ibu.
Sementara itu kepala BKKBN, Sugiri Syarif menghimbau masyarakat untuk memperhatikan tentang usia aman untuk melahirkan dan frekuensi melahirkan yang harus direncanakan. Dengan program KB maka ibu tidak sering mengandung, sehingga potensi kesehatan busa ditekan.
Angka kematian ibu diindonesia masih tinggi, yakni 20 orang per 20 ribu orang meninggal pertahun saat hamil, melahirkan dan nifas. Keyataannya tahun 2001 angka kematian ibu diindonesia sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kemayian ibu yang diharapkan pada tanhun 2010 adalah sebesar 125 per 100.000 lkelahiran hidup.
Sebenarnya ada beberapa sebab kematian ibu menurut SKRT tahun 2001, 90% penyebabnya disebabkan oleh komplikasi dan 28% diantaranya terjadi perdarahan dimasa kehamilan dan persalinan.
Sebab-sebab tak langsung tentang masalah kesehatan ibu:
1) Pendidikan ibu terutama didaerah pedesaan yang masih rendah.
2) Sosial ekonomi dan sosial budaya yang mengutamakan bapak dibanding ibu.
3) 4 terlalu dalam melahirkan, yaitu terlalu muda, terlalu tua , terlalu sering, terlalu banyak.
4) 3 terlambat, yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat untuk dikirim, dan terlambat mendapat pelayanan kesehatan.
Tiga pesan kunci dalam MPS yang perlu diperhatikan adalah:
1. setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih.
2. setiap wanita usia subue mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi kehamilan.
Kebijakan pemerintah dalam menutunkan AKI adalah dengan melakukan prendekatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dimasyarakat. Sedangkan stategi menurunkan AKI adalah dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir ang evektif dan didukung oleh kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait, mitra lain pemerintah dan swasta. Pemberdayaan perempuan dan keluarga serta pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan untuk menurunkan AKI :
1. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan.
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
b. Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas dan sesuai standar.
c. Mencegah KTD dan penanganan komplikasi.
d. Pemantapan kerja sama lintas program dan sektor.
e. Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga, dan masyarakat.
2. Peningkatan kapasitas managemen pengelolaan program, melalui peningkatan kemampuan pengelola program agar mampu melaksanakan, merencanakan, dan mengevaluasi kegiatan sesuai kondisi daerah.
3. Sosialisasi dan advokasi melalui penyuluhan.
4. Melalui berbagai upaya antaralain peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan kemampuan petugas.
2. Promosi kesehatan bersalin
Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak dikenal beberapa jenis tenaga kesehatan yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat yaitu:
1. Tenaga profesional yaitu dokter, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan.
2. Dukun bayi.
Dukun bayi terlatih ialah dukun bayi yang telah dilatih dan dinyatakan lulus.
Dukun bayi tidak terlatih ialah dukun bayi yang telah dilatih oleh tenaga kesehatan dan dinyatakan belum lulus.
Pertolongan oleh dukun diharap memenuhi standar minimal 3 bersih yaitu meliputi bersih tangan penolong, bersih alat pemotong tali pusat dan bersih alas ibu bersalin.
Pada prinsipnya penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sterilitas.
2. Metode pertolongan persalinan yang memenuhi persyaratan teknis medis.
3. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
3. Promosi kesehatan pada masa nifas.
Saat-saat menegangkan selama proses melahirkan pastinya sudah tetapi harus waspada dimasa nifas.
Luka yang terjadi selama proses oersalinan bisa menjadi tempat tumbuhnya kuman dan akhirnya menjadi infeksi yang menjadi sebab kematian ibu yang baru bersalin.
Setelah infeksi berkembang lebih lanjut barulah gejala berikut terlihat:
1. bila infeksi terjadi antara lubang vagina dan anus, bagian luar alat kelamin, vagina atau mulut rahimm, biasanya timbul gejala yakni:
a. rasa nyeri dan panas pada tempat yang terinfeksi.
b. Kadang-kadang rasa perih muncul ketika buang air kecil.
c. Sering juga disertai demam.
2. Bila terjadi infeksi pada selaput lendir rahim, gejalanya danpat dikenali dari cairan yang keluar setelah melahirkan. Cairan ini sering tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta atau selaput ketuban. Padahal mengakibatkan gejala-gejala sebagai berikut:
a. Suhu tubuh meningkat.
b. Rahim membesar disertai rasa nyeri.
3. Bila infeksi menyebar melalui pembluh darah balik keberbagai organ tubuh, seperti paru-paru, ginjal, otak, jantung atau mengakibatkan abses-abses ditempat tersebut.
4. Bila infeksi menyebar melalui kelenjar getah bening dalam rahim, dapat langsung menuju selaput atau kadang-kadang melalui perukaan selaput lendir rahim menuju saluran telur serta indung telur. Gejala yang akan muncul berupa rasa sakit, denyut nadi meningkat, suhu tubuh meningkat disertai menggigil.
V. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN MASA DEWASA
Ibu Hamil
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah. Untuk mendapatkan semua yang diperlukan sehubungan dengan hal-hal diatas, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang baik.
Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil yaitu :
1. Makanan yang cukup kwalitas dan kwantitas
2. Istirahat dan tidur yang cukup bekerja sesuai kemampuan dan jangan terlalu berlebihan
3. Melakukan latihan senam hamil atau olahraga ringan
4. Adanya hubungan keluarga yang harmonis
5. Bila ada kelainan segera datang ketempat pelayanan kesehatan minta pertolongan
6. Rencanakan jumlah keluarga ( KB )
7. Hidup dalam lingkungan sehat
8. Berperilaku hidup sehat
9. Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu terutama tentang kehamilannya
10. Memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4 kali, untuk kesejahteraan janin dengan memeriksakan secara teratur
11. Kebersihan diri
12. Hindari perjalanan yang melelahkan
13. Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapati tanda-tanda bahaya
14. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman
15. Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke-20
Ibu Bersalin
Dimana seorang ibu dalam masa bersalin yang dalam tahap dan fase dalam persalinan. Promosi Kesehatan ibu bersalin seperti :
1. Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisa, ketakutan, kesakitan : berilah dukungan dan yakini dirinya, berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinanya dan dengarkan keluhannya.
2. Bila ibu tampak kesakitan, berilah dukungan atau asuhan dengan :
a. Lakukan perubahan posisi
b. Anjurkan tidur miring kekiri
c. Sarankan ia untuk berjalan
d. Ajaklah orang yang menemaninya untuk memijat atau membasuh mukanya di antara kontraksi
e. Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai kemampuan
f. Ajarkan kepadanya teknik bernapas
3. Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam peralinan, antara lain menggunakan tirai atau penutup, tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengatahuan dan seijin pasien atau ibu.
4. Menjelaskan kemajuan persalinan da perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil pemeriksaaan
5. Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air besar atau kecil
6. Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringa, atasi dengan cara
: gunakan kipas angina tau AC dalam kamar, menggunakan kipas biasa dan menganjurkan ibu untuk mandi sebelumnya
7. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi, berikan cukup air
8. Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
Ibu Nifas
Ibu nifas di mulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Masa nifas dilakukan untuk mencegah,mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi. Promosi kesehatan dapat diterapkan salah satunya yaitu pada pelayanan kebidanan pada ibu nifas. Masa nifas ini berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari.
Pada masa nifas ibu banyak mengalami kejadian penting, mulai dari perubahan fisik, masa laktasi maupun perubahan psikologis menghadapi keluarga baru dengan kehadiran buah hati yang sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang.
Upaya promosi kesehatan pada ibu nifas adalah suatu usaha promosi kesehatan yang diberikan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang diberikan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu selama 6 minggu atau 42 hari.
Upaya-upaya promosi kesehatan pada ibu nifas
1. Kebersihan Diri
Menjaga kkebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.
a. Kebersihan alat genitalia
Setelah melahirkan biasanya perineum menjadi agak bengkak dan mungkin ada luka jahitan bekas robekan atau episiotomy.
Anjuran :
• Menjaga kebersihan alat genitalia dengan mencucinya menggunakan sabun dan air, kemudian daerah vulva samapai anus harus kering sebelum memakai pembalut wanita.
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah membersihkan daerah genetalia.
b. Kebersihan pakaian
Sebaiknya memakai pakaian yang longga, dalam keadaan kering dan juga terbuat dari bahan yang mudah menyeraap keringat karena produksi keringat menjadi banyak ( disamping urin ).
c. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu biasanya akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga rambut menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
d. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang di butuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada waja, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu minggu-minggu pertama setelah melahirkan ibu akan merasa jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
2. Mobilisasi
Mobilitas sangat bervariasi, tergantung pada komplikasi persalinan, nifas, atau sembuhnya luka. Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi sidini mungkun, yaitu 2 jam setelah persalinan normal. Ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina.
3. Buang Air Kecil ( BAK )
Pengeluaran air seni ( urin ) akan meningkatkan pada 24-48 jam pertama sampai sekitar hari ke-5 setelah melahirkan.
Anjuran :
a. Ibu perlu belajar berkemih secara spontan setelah melahirkan
b. Tidak menahan BAK ketika ada rasa sakit pada jahitan, kareana akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni.
4. Buang Air Besar ( BAB )
Sulit BAB ( konstipasi ) dapat terjadi karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan terbuka,atau karena adanya haemmoroid.
Anjuran :
a. Mobilisasi dini
b. Konsumsi makanan yang tinggi serat dan cukup minum
c. Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa BAB, jika pada hari ketiga belum BAB, ibu bisa menggunakan pencahar berbentuk suppositoria.
5. Istirahat
Anjuran :
a. Anjurkan untuk mencegah kelelahan berlebihan
b. Meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah
c. Putarkan atau dengarkan lagu klasik saat ibu dan bayi istirahat untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah
6. Latihan fisik / senam hamil
Senam nifas dilakukan untuk memperlancar sirkulasi darah dan membantu memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul.
a. Ajari ibu teknik senam nifas dan juga latihan memperkuat tonus oto vagina
b. Anjurkan untuk melakukan latiihan atau senam nifas setiap hari
7. Nutrisi
a. Anjurkan makanan dengan menu seimbang, bergizi untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup
b. Minum air mineral 2 liter setiap hari
c. Tablet zat besi di minum minimal 40 hari pasca persalinan
8. Perawatan payudara
Perawatan payudara yang dilakukan secara rutin agar tidak terjadi pembengkakan akibat bendungan ASI antara lain :
a. Anjurkan untuk menjaga kebersihan payudara terutama putting susu
b. Ajrakan teknik perawatan apabila terjadi gangguan pada payudara, seperti putting susu lecet dan pembengkakan payudara
c. Menggunakan BH yang menyokong payudara
9. Menyusui
a. Anjurkan teknik menyusui yang benar
b. Berikan ASI kepada bayi sesering mungkin
10. Lingkungan hidup
a. Bersosialisasi dengan lingkungan hidup disekitar ibu
b. Ciptakan suasana yang tenang dan harmonis dengan keluarga
c. Cegah timbulnya pertentangan dalam hubungan keluarga yang menimbulkan perasaan kurang menyenangkan
d. Berintegrasi dan saling mendukung dengan pasangan dalam merawat dan mengasuh bayi
11. Penyesuaian seksual
Setelah persalinan pada masa ini ibu menghadapi peran baru sebagai orang tua sehingga sering melupakan perannya sebagai pasangan. Oleh karena itu perlu memahami perubahan perubahan yang terjadi dalam diri istri sehingga tidak punya perasaan diabaikan.
Anjuran :
a. Secara fisik, aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu dua jari ke vagina tanpa ada rasa nyeri.
b. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai waktu yang tertentu setelah 40 hari pasca persalinan
c. Kerjasama dengan pasangan dalam merawat dan member kassih sayang pada bayinya sangat dianjurkan
12. Keluarga berencana
a. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan, bagaimana merencanakan keluarganya
b. Bidan membantu merencanakan keluarga dengan mengajarkan tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
c. Sebelum menggunakan metode KB jelaskan terlebih dahulu jenis KB dan kelebihan serta keuntungan
13. Tanda bahaya masa nifas
Ada beberapa komplikasi atau penyakit yang mungkin terjadi dalam masa nifas. Kondisi ini perlu mendapat perhatian secara khusus karena membawa kondisi yang buruk bagi kesehatan. Kompllikasi yang mungkin terjadi dalam masa nifas , antara lain :
a. Demam , jika suhu tubuh lebih dari 38 derajat selam 2 hari
b. Peradangan payudara, bendungan ASI akan menyebabkan demam pada hari ketiga sampai keempat payudara akan terasa keras dan sakit bila tertekan
c. Penciutan kandungan yang tidak normal
d. Infeksi kandung kemih
e. His pengiring
f. Perdarahan nifas
g. Infeksi luka jahitan
h. Pembendungan darah
Promosi Kesehatan pada Ibu Nifas
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun air
3. Sarankan untuk ganti pembalut
4. Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka
Ibu Menyusui
Ibu menyusui harus :
1. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup
3. Minum sedikit 3 liter air setiap hari
4. Pil zat besi harus di minum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari persalinan
5. Minum kapsul vit A agar bisa memberikan vit A kepada bayinya melalui ASI-nya
Menyusui
ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberikan perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih, dan siap untuk di minum
Meningkatkan Suplai Asi
Untuk bayi :
1. Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam sekitar 10-15 menit
2. Bangunkan bayi lepaskan baju yang menyebabkan rasa gerah
3. Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman
4. Tidurlah bersebelahan dengan bayi
Untuk ibu :
1. Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum
2. Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi susu lebih banyak dengan melakukan hal-hal tersebut di atas
PUS / WUS
PUS adalah pasangan usia subur dan WUS adalah wanita usia subur
Masa ini merupakan masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan.
Promosi kesehatan pada PUS / WUS
1. Memberikan penyuluhan kontrasepsi
2. Merencanakan KB
a. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali
b. Sebelumnya menggunakan metode KB
3. Jika seorang ibu / pasangan telah memilih metode KB tertentu, ada baiknya untuk bertemu dengannya lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah da yang ditanyakan oleh ibu atau pasangan itu
Klimakterium
Bukan suatu keadaan patotogik, melainkan masa peralihan yang normal, yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun setelah menopause. Klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sebelum menopause berdasarkan keadaan andokrinologik. Pada wanita dalam klimakterium terjadi perubahan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan ringan atau kadang berat. Pada permulaan klimakterium kesuburan menurun pada masa menopause terjadi kelainan perdarahan, sedangkan terutama pada masa pasca menopause terdapat gangguan vegetative, pisik dan organis.
Menopause
Menopause adalah mens terakhir atau saat terjadinya mens terakhir. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang.
“ Coping Strategy “
Cara mengatasi pada wanita yang klimakterium dan menopause yaitu dengan pendekatan psikologis antara lain :
a. Menghindari perubahan kejiwaan
b. Beri perhatian khusus
c. Pengaturan dan penyesuaian nutrisi dan pola makanan yang seimbang
d. Menghindari penuaan kulit yang terlalu cepat
e. Mempertahankan aktivitas fisik
f. Mempertahankan aktivitas seksual
g. Pengobatan dan hormone pengganti
h. Konsultasi dengan dokter
i. Lakukan kegiatan spiritual dan berpikir positif
BAB III
KASUS
Penyuluhan Dan Peningkatan Kesehatan Balita & Ibu Hamil
HUMAS DAN PROTOKOL KOTA DEPOK, 15 April 2010
H. Nur Mahmudi mendukung program penyuluhan dan peningkatan kesehatan bagi balita dan ibu hamil sebagai bentuk konkrit Pemerintah dalam meningkatkan mutu dan kualitas kesehatan bagi warga Depok. Program penyuluhan yang dilaksanakan di RW 18 dan RW 19 Kelurahan Tapos Kecamatan Cimanggis terselenggara atas kerjasama puskesmas Tapos dengan LKPD (Lembaga Kajian Pemerintah Daerah) dan PPA (Pusat Pengelolaan Aset) Depok. Penyuluhan yang berlangsung pada Kamis pagi (15/4) dihadiri oleh Kabag Humas dan Protokol, Koramil, Camat Cimanggis, Lurah Tapos, Kepala Puskesmas Tapos, Ulama dan Tokoh Masyarakat, dan Warga RW 18 dan RW 19 Kelurahan Tapos.
Program penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan bagi balita dan ibu hamil ini akan berlangsung selama 8 bulan. Selain diberi pengetahuan tentang pola hidup yang sehat, warga juga diberikan susu formula secara gratis. Penyuluhan yang telah berlangsung selama 3 bulan ini juga bertujuan untuk memberikan contoh serta membiasakan warga untuk hidup bersih dan sehat. Program yang didukung oleh RW Siaga dan PKK ini membawa manfaat yang besar bagi warga Tapos. Terbukti dengan adanya program ini, tingkat penyakit pada balita turun hingga 10%, dari 60% menjadi 50 %. Selain itu, dengan adanya program ini banyak balita yang berat badannya meningkat sehingga indikator terjadinya gizi buruk pasti tidak akan terjadi. Dengan program ini pula, seorang balita bernama riki kini telah sehat setelah mengidap TBC. Putra dari Santi yang semula bernama Alfiansyah telah sembuh karena mengikuti penyuluhan dan saran dari para penyuluh. Kini berat badan Riki menjadi 11 kg yang awalnya hanya 9 kg, berat tersebut bertambah drastis hanya dalam waktu 2 bulan.
“Program penyuluhan semacam ini memang sudah seharusnya dilaksanakan oleh seluruh puskesmas karena program yang langsung berinteraksi dengan masyarakat merupakan realisasi praktek bagi puskesmas sebagai bentuk penciptaan kesehatan bagi masyarakat. Dengan penyuluhan puskesmas dapat menjalankan fungsinya yang bersifat promosi, motivasi, mendorong, dan partnership agar bisa menciptakan pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan. Program ini sangat bermakna karena dapat menambah pengetahuan warga akan kesehatan dan pastinya akan meniadakan gizi buruk di Kota Depok karena warga telah mengetahui tentang makna hidup bersih dan sehat” ujar Walikota.
Diakhir sambutannya, Walikota berharap para kader PKK dan RW Siaga serta Puskesmas dapat terus bekerjasama untuk mengimplementasikan revitalisasi posyandu untuk meningkatkan taraf kesehatan balita agar tumbuh sehat dan menjadi generasi yang unggul serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh bagi balita dan ibu hamil. Walikota juga menghimbau kepada warga untuk membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan dan tidak membuang sampah sembarangan serta tidak membakar sampah dilingkungan sebagai wujud dari pola hidup bersih dan sehat.
http://www.depok.go.id/21/04/2010/himbauan-pemerintah-kota-depok/walikota-mendukung-program-penyuluhan-dan-peningkatan-kesehatan-balita-dan-ibu-hamil diunduh tanggal 18 Mei 2010
Kekurangan Asam Folat pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat pada bayi
5th February, 2009
Kekurangan Asam Folat pada ibu hamil, berdasarkan penelitian, bisa menyebabkan terjadinya kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang.
Menurut dr. Noroyono Wibowo SpOG, kepala subbagian Fetomaternal Departemen Obestetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dalam Semiloka Manfaat Asam Folat yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu lalu, Asam Folat merupakan Enzim yang memproduksi DNA (Deoxyribose Nucleic Acid).
Asam Folat juga penting dalam membantu pembelahan sel. Asam Folat juga bisa mencegah Anemia dan menurunkan resiko terjadinya NTD (Neural Tube Effects) dan sebagai antidepresan.
Sering kali para ibu tidak menyadari dirinya kekurangan Asam Folat karena sebagian besar kehamilan terjadi tanpa direncanakan. “Kebanyakan Pasutri (Pasangan Suami Istri) tidak pernah merencanakan kehamilan, tahu-tahu ibu langsung hamil setelah telat datang bulan. Mereka baru datang ke dokter setelah positif hamil beberapa minggu”.
Karena itu, ibu sering tidak membekali diri dengan gizi yang mencukupi ketika sebelum dan sesudah melahirkan. “Kalau kehamilan direncanakan, maka ia akan mempersiapkan gizi yang baik sebelum hamil karena kebutuhan Asam Folat harus disiapkan sejak sebelum kehamilan”.
Di Indonesia sendiri belum ada data pasti berapa prevalensi adanya penyakit kelainan sumsum tulang belakang. “Jumlah angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi. Kematian bayi ini masih belum diidentifikasikan penyebabnya karena belum adanya data. Salah satu penyebab kematian adalah kekurangan Asam Folat”, ujar Bowo.
Kekurangan Asam Folat menyebabkan bayi lahir dengan Bibir Sumbing, Bayi lahir dengan berat badan rendah, Down’s Syndrome, dan Keguguran. “Bayi mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya”.
Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil, anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi. Pada ibu hamil, kekurangan Asam Folat menyebabkan meningkatnya resiko Anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat.
Sumber makanan yang mengandung Asam Folat dalah Hati Sapi (liver), brokoli, jeruk, bayam, dan sebagainya. “Roti dan Susu juga mengandung Asam Folat tinggi karena kini susu dan tepung terigu telah difortifikasi mengandung Asam Folat”, jelas dr. Tim Green PhD dan Department of Human Nutrition University of Otago New Zealand. Hanya saja, hati sapi mengandung vitamin A cukup tinggi yang tidak dianjurkan diberikan kepada ibu hamil karena dapat menyebabkan gangguan kahamilan, oleh sebab itu digantikan oleh Susu.
Kebutuhan Asam Folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/hari atau sama dengan 2 (dua) Gelas Susu. “Mengkonsumsi Asam Folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga sangat dianjurkan. Banyak negara telah melakukan kebijakan dalam pengurangan NTD dengan mewajibkan ibu mengkonsumsi Asam Folat”. [ibuhamil.com]
sumber: Media Indonesia 4 Februari 2005
http://bayidananak.com/2009/02/05/kekurangan-asam-folat-pada-ibu-hamil-dapat-menyebabkan-cacat-pada-bayi/ diunduh tanggal 18 Mei 2010
BAB IV
PEMBAHASAN
Penyuluhan Dan Peningkatan Kesehatan Balita & Ibu Hamil
Promosi kesehatan sangat berperan dalam upaya preventif terhadap masyarakat,selain itu dengan adanya promosi kesehatan perilaku hidup yang tidak sehat juga dapat ditekan. Dalam promosi kesehatan terdapat beberapa lingkup,salah satunya adalah penyuluhan untuk masyarakat pada umumnya, dan pada kasus ini telah dilakukan penyuluhan yang ditujukan untuk meningkatan kesehatan bagi balita dan ibu hamil sebagai bentuk konkrit Pemerintah dalam meningkatkan mutu dan kualitas kesehatan bagi warga Depok. Selain itu, penyuluhan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan bersih.
Kali ini promosi kesehatan dilakukan karena kerjasama puskesmas Tapos dengan LKPD (Lembaga Kajian Pemerintah Daerah) dan PPA (Pusat Pengelolaan Aset) Depok. Promosi kesehatan berupa penyuluhan mengenai kesehatan bagi balita dan ibu hamil. Dalam kasus ini kita dapat meninjau beberapa aspek pembahasan,diantaranya :
Aspek hukum
Dari segi hukum dapat dilihat dalam UU kesehatan pasal 46 tahun 2009 telah diatur bahwa “Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat,diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat”. Berdasarkan ayat tersebut maka dilakukanlah upaya kesehatan tersebut berupa penyuluhan dari satu tempat ke tempat lain. Penyuluhan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan sendiri memiliki banyak variasi untuk dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam UU Kesehatan pasal 48 tahun 2009. Seperti halnya penyuluhan yang dilakukan atas kerjasama puskesmas Tapos dengan LKPD (Lembaga Kajian Pemerintah Daerah) dan PPA (Pusat Pengelolaan Aset) Depok, dan terbukti bahwa penyuluhan ini berhasil dan mendapat respon yang sangat bagus dari masyarakat.
Aspek agama
Dari segi agama kita dapat mengacu pada QS.Al-Imron : 104 yang mana dalam ayat ini dijelaskan untuk mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah terhadap yang munkar. Kaitannya ayat ini dengan kasus diatas adalah dengan diadakannya penyuluhan karena kerjasama puskesmas Tapos dengan LKPD (Lembaga Kajian Pemerintah Daerah) dan PPA (Pusat Pengelolaan Aset) Depok ini diharapkan dapat memberi pengetahuan pada masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan bersih. Dalam agama islam sendiri telah disebutkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Dan dengan kita menjaga kebersihan, maka kita juga telah menjaga kesehatan diri kita.
Aspek kesehatan reproduksi
Dari aspek kespro dapat kita bahas bahwa kegiatan-kegiatan seperti promosi kesehatan, ini sangat membantu dan menambah pengetahuan para perempuan baik yang sedang hamil maupun tidak. Banyak kekhawatiran yang di rasakan para ibu hamil baik setelah melahirkan maupun sebelum melahirkan. Pada saat ibu hamil sedang mengandung ada berbegai kemungkinan yang bisa terjadi seperti keguguran, penyakit menular dan penyakit keturunan sedangkan setelah melahirkan ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi seperti pendarahan dan lain-lain dengan kegiatn promkes seperti diatas dapat menguranggi kecemasan itu.
Aspek sosial
Secara sosial apa yang dilakukan atas kerjasama puskesmas Tapos dengan LKPD (Lembaga Kajian Pemerintah Daerah) dan PPA (Pusat Pengelolaan Aset) Depok pada umunya mendapat sambutan bagus dari masyarakat Penyuluhan tersebut juga dapat dikatakan berhasil, ini terbukti dengan adanya seorang balita yang sembuh dari TBC setelah mengikuti penyuluhan dan menjalankan saran dari para penyuluh. Semula berat badan si balita hanya 9 kg namun setelah mengikuti penyuluhan berat badannya menjadi 11kg, Dengan demikian banyak masyarakat yang bersemangat untuk mengikuti penyuluhan ini.
Peran Bidan
Peran kita sebagai bidan selain melakukan konselor kita juga harus memberikan penyuluhan di kalangan masyarakat dan bila ad ibu yang hamil yang tidak mau bersosialisasi kita dapat mendatangi kerumahnya. Selain dengan cara penyuluhan juga dapat menggunakan tiflet atau poter semenarik mungkin supaya masyarakat tertarik untuk membaca.
Kekurangan Asam Folat pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat pada bayi
Nutrisi merupakan bagian terpenting dalam setiap siklus kehidupan. Nutrisi sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi dibutuhkan oleh siapapun baik dari janin maupun orang-orang usia lanjut sekalipun. Dalam kasus ini telah dijelaskan betapa pentingnya nutrisi bagi seseorang terutama ibu hamil. Salah satu nutrisi tersebut adalah asam folat. Asam folat merupakan salah satu zat gizi yang sangat dianjurkan bahkan diwajibkan untuk ibu hamil karena kandungan yang ada dalam asam folat sangat diperlukan untuk perkembangan janin dan kesehatan ibu sendiri. Selain itu kekurangan asam folat juga dapat berakibat fatal bagi ibu dan janinnya,ibu yang kekurangan asam folat biasanya rentan mengalami preeklamsia sedangkan janin yang kekurangan asam folat biasanya akan mengalami gangguan perkembangan otak. Dari kasus diatas dapat ditinjau dari beberapa aspek pembahasan,antara lain :
Aspek Fisikri
Dari segi fisik dapat kita bahas seorang ibu hamil yang kekurangan asam folat tidak kelihatan dari fisiknya akan tetapi seorang bumil yang kekurangan asam folat akan berdampak buruk pada janin, janin dapat mengalami gangguan pada otaknya dan dapat menyebabkan kecacatan.
Aspek Kesehatan
Asam folat tidak hanya penting untuk ibu hamil saja tetapi juga untuk semua. Dalam sebuah artikel di majalah Inspired Kids dijelaskan bahwa asam folat bermanfaat bagi semua orang,pria dan wanita,karena asam folat berfungsi sebagai penangkal racun dalam tubuh sehingga bisa menurunkan resiko terkena jantung koroner,stroke,hipertensi dan lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui hipertensi merupakan faktor terjadinya preeklamsia pada ibu hamil yang bisa mengakibatkan keguguran,BBLR sampai kematian. Dan bila asupan asam folat terpenuhi sejak awal kehamilan maka preeklamsia dapat dicegah,selain itu vitamin yang terkandung dalam asam folat juga dapat beredar dalam darah sebagai cadangan selama 100 hari. Selain preeklamsia resiko lain yang diakibatkan oleh kekurangan asam folat adalah anemia. Oleh karena pentingnya kebutuhan terhadap asam folat maka setiap orang dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan dengan kandungan asam folat terutama perempuan. Kegiatan seperti yang diadakan di Jakarta tersebut sangatlah penting untuk menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Oleh karaena itu tidak ada salahnya bila kegiatan promotif seperi kasus tersebut lebih dibudayakan lagi.
Aspek Hukum
Gizi merupakan hal yang mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah hal ini bisa kita kaji dari beberapa pasal UU Kesehatan tahun 2009,antara lain :
• Pasal 62 ayat 1 dan 2
1. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah,pemerintah daerah,dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan,penyebarluasan informasi,atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
2. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah,pemerintah daerah,dan/atau masyarakat untuk menghindari resiko,masalah dan dampak buruk akibat penyakit
• Pasal 126 ayat 1 dan 2
1. Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehningga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu.
2. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksu dalam ayat (1) meliputi upaya promotif,preventif,kuratif,dan rehabilitatif.
• Pasal 143
Pemerintah bertanggung jawab meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi.
Dari beberapa pasal tersebut kita tahu betapa pentingnya menjaga nutrisi ibu maupun anak dan pemerintah pun telah mengupayakannya melalui beberapa kegiatan seperti penyuluhan di desa-desa ,pembutan poster serta leaflet yang bisa didapatkan di tempat-tempat jasa kesehatan.
Aspek Agama
Sebagai seorang muslim kita juga perlu meninjau adanya ayat maupun hadist yang menjelaskan tentang pentingnya menjaga kesehatan. Rosulullah bersabda :
“Hai Abdullah, benarkah kamu selalu berpuasa di siang hari dan dan selalu berjaga di malam hari?” Aku pun menjawab: “ya (benar) ya Rasulullah.”Rasulullah saw pun lalu bersabda: “Jangan kau lakukan semua itu. Berpuasalah dan berbukalah kamu, berjagalah dan tidurlah kamu, sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu, matamu mempunyai hak atas dirimu, dan isterimu pun mempunyai hak atas dirimu.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash)
Dari hadist tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa rosulullah pun menganjurkan kepada umatnya untuk menjaga kesehatan. Oleh karena dianjurkan kepada semua orang untuk menjaga kesehatan terutama bagi ibu hamil karena kesehatan ibu hamil berpengaruh pada 2 nyawa,ibu dan anak yang dikandungnya.
Peran Bidan
Peran kita sebagai bidan kita dapat memberikan KIE pada ibu hamil seberapa pentingnya asam folat untuk ibu hamil. Kita dapat memberikan KIE melalui penyuluhan di kalangan masyarakat selain penyuluhan juga bapat dilakukan menggunakan liflet dan poster semenarik mungkin tentang pentingnya asam folat dan bahayanya kekurangan asam folat.
BAB V
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Penyuluhan merupakan bagian dari promosi kesehatan. Penyuluhan merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka pencegahan terhadap penyimpangan yang terjadi pada dunia kesehatan. Oleh karena itu dianjurkan kepada para tenaga kesehatan agar tidak bosan-bosannya melakukan penkajian terhadap daerah sekitarnya dan ketika melihat fenomena yang meresahkan hendaknya segera melakukan tindakan salah satunya dengan cara promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bagi masyarakat sangat dibutuhkan. Karena kesehatan dalam masyarakat merupakan sumber dari kesejahteraan masyarakat juga. Dalam masyarakat promosi yang harus lebih ditekankan adalah pada para perempuan karena perempuan sangat rentan sekali terhadap berbagai kelainan maupun penyakit dalam beberapa siklusnya. Namun hal ini juga tidak boleh disalah artikan karena menjaga kesehatan sangat penting bagi semua baik laki-laki maupun perempuan.
Promosi bagi ibu hamil sangat dibutuhkan karena masa-masa ini sangat rentan sekali. Selain itu masa-masa ini juga melibatkan janin yang dikandung oleh karena itu pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi seperti asam folat sangat penting bagi ibu hamil agar bayi yang dilahirkan kelak terhindar dari kecacatan kongenital seperti bibir sumbing.
II. SARAN
Hendaknya tenaga kesehatan lebih peka terhadap apa yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.
Segera mengambil langkah untuk melakukan promosi kesehatan apabila terjadi perubahan terhadap kualitas kesehatan masyarakat.
Sedini mungkin lakukan promosi kesehatan oleh tenaga kesehatan dengan membuat poster-poster pesan yang bisa ditempelkan ditempat-tempat pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo,Soekidjo.2005.Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Wineka Cipta : Jakarta
Suryani,Eko.2005.Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan.Fitra Maya : Jakarta
Yudhia,Fratidina.2009.Promosi Kesehatan untuk Mahasisiwa Kebidanan.Trans Info Media : Jakarta
http://www.depok.go.id/21/04/2010/himbauan-pemerintah-kota-depok/walikota-mendukung-program-penyuluhan-dan-peningkatan-kesehatan-balita-dan-ibu-hamil diunduh tanggal 18 Mei 2010
http://bayidananak.com/2009/02/05/kekurangan-asam-folat-pada-ibu-hamil-dapat-menyebabkan-cacat-pada-bayi/ diunduh tanggal 18 Mei 2010
Prasetyo.d.s.2009.MENU SEHAT IBU HAMIL.YOGYAKARTA:DIVA Press
Christian.M.2004.1001 tentang KEHAMILAN.BANDUNG.Nexx media Inc.