Selasa, 05 April 2011

MEKANISME PERSALINAN NORMAL

Gerakan-gerakan utama anak dalam kelahiran ialah :
a.Turunnya kepala
b. Fleksi
c. Putaran paksi dalam
d. Ekstensi
e. Putaran paksi luar
f. Ekspulsi
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks membuka dan mendorong janin ke bawah. Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.
Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus, yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu atas panggul. Asinklitismus anterior menurut Naegele ialah apabila arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul. Dapat pula Asinklitismus posterior menurut Litzman, ialah apabila keadaan adalah sebaliknya dari asinklitismus anterior.
Keadaan asinklitismus anterior lebih menguntungksn daripada mekanisme turunnya kepala dengan asinklitismus posterior karena ruangan pelvis di daerah posterior lebih luas jika dibandingkan dengan ruangan pelvis di daerah anterior. Hal asinklitismus penting apabila daya akomodasi panggul agak terbatas.
Akibat sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris, dengan sumbu lebih mendekati suboksiput, maka tahanan oleh jaringan di bawahnya terhadap kepala yang akan menurun, menyebabkan kepala mengadakan fleksi di dalam rongga panggul menurut hokum Koppel: a kali b = c kali d.
Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling kecil, yakni dengan diameter suboksipitobregmatikus (9,5 cm) dan dengan sirkumferensia suboksipitobregmatikus (32 cm) sampai di dasar panggul kepala janin berada di dalam keadaan fleksi maksimal. Kepala yang sedang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke bawah depan. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intrauterine disebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi, disebut pula putaran paksi dalam. Di dalam hal mengadakan rotasi ubun-ubun kecil akan berputar kearah depan, sehingga di dasar panggul ubun-ubun kecil di bawah simpisis, dan dengan suboksiput sebagai hipomokleon, kepala mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his, vulva lebih membuka dan kapala janin lebih tampak. Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rectum. Dengan kekuatan his bersama dengan kekuatan mengejan, berturut-turut tampak bregma, dahi, muka, dan akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi, yang disebut putaran paksi luar. Putaran paksi luar ini, ialah gerakan kembali ke posisi sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak.
Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring. Di dalam rongga panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah dilahirkan, bahu akan berada dalam posisi depan belakang. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu, baru kemudian bahu belakang. Demikian pula dilahirkan trokanter depan terlebih dahulu, baru kemudian trokanter belakang. Kemudian, bayi lahir seluruhnya bila mekanisme partus yang fisiologik ini dipahami dengan sungguh-sungguh, maka pada ha-hal yang menyimpang dapat segera dilakukan koreksi secara manual jika mungkin, sehingga tindakan-tindakan koperatif tidak perlu dikerjakan.
Apabila bayi telah lahir, tali pusat dijepit diantara dua cunam pada jarak 5 dan 10 cm, kemudian, digunting diantara kedua cunam tersebut, lalu diikat. Umumnya bila telah lahir lengkap, bayi segera akan menarik napas dan menangis.
Bila bayi telah lahir, uterus mengecil. Partus berada dalam kala III (kala Uri). Walaupun bayi telah lahir, kala uri tidak kalah pentingnya daripada kala I dan kala II. Kematian ibu karena perdarahan pada kala uri tidak jarang terjadi apabila pimpinan kala III kurang cermat dikerjakan. Seperti telah dikemukakan, segera setelah bayi lahir his mempunyai amplitudo yang kira-kira sama tingginya, hanya frekuensinya berkurang. Akibat his ini, uterus akan mengecil sehingga perlekatan plasenta dengan dinding uterus akan terlepas. Melepasnya plasenta dari dinding uterus ini dapat dimulai dari:
1) tengah (sentral menurut Schultze);
2) pinggir (marginal Mathew-duncan);
3) Kombinasi 1 dan 2.
Yang terbanyak ialah yang menurut Schultze. Umumnya kala III berlangsung selama 6-15 menit. Tinggi fundus uteri setelah kala III kira-kira 2 jari di bawah pusat.

PERIKSA DALAM
• Tujuan Pemeriksaan Dalam 1(pertama) :
Untuk mengetahui apakah ibu sudah Inpartu atau belum
• Tujuan Pemeriksaan Dalam selanjutnya :
Untuk mengetahui kemajuan persalinan
 Urutan pemeriksaan dalam :
1) Inspeksi bagian vagina (adakah luka parut, adakah bartholinitis)
2) Vulva Urethra(tenang atau tidak)
3) Dinding vagina (licin atau tidak)
4) Porsio (tebal/tipis, lunak/ keras)
5) Nilai pembukaan dan penipisan serviks (sudahkah pembukaan, jika sudah pembukaan berapa)
6) Selaput ketuban (utuh/tidak)
7) Presentasi (bokong/kepala)
8) Penunjuk
9) Molase (penurunan bagian terbawah dengan metode lima jari)
 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas simfisis pubis
 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki pintu atas panggul
 3/5 jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul
 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada di simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati bidang tengah rongga panggul (tidak dapat digerakkan)
 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin yang berada di atas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk ke dalam rongga panggul
 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam rongga panggul
10) Penurunan kepala (berpedoman hodge I-III)
11) Sarung tangan lendir darah (setelah jari tangan keluar lalu kita inspeksi ada lendir darah/tidak)
12) Air ketuban (keluar/belum)

Daftar Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono.2008.Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kandungan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta
Mochtar, Rustam.1989. Sinopsis Obstetri. Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Gulardi, dkk.2008. Asuhan Persalinan Normal. Bakti Husada : Jakarta
Powered by Blogger