Selasa, 05 April 2011

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI BENTUK SEDIAAN OBAT

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Obat
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit.
Menurut undang-undang yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.

B. Pengertian Obat Secara Khusus
1. Obat Jadi
Obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, tablet, pil, kapsul, supositoria, cairan salep atau bentuk lainnya yang mempunyai teknis sesuai dengan F1 atau buku resmi lain yang ditetapkan pemerintah.
2. Obat Paten
Yaitu obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat yang dikhususkannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
3. Obat Baru
Yaitu obat yang terdiri atas atau berisi zat yang berkhasiat ataupun tidak berkhasiat, misalnya lapisan pengisi, pelarut, pembantu, atau komponen lain, yang belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya.
4. Obat Asli
Yaitu obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alami Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
5. Obat Tradisional
Yaitu obat yang didapat dari bahan alam (Mineral, tumbuhan, atau hewan) terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
6. Obat Esensial
Yaitu obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat terbanyak dan tercantum dalam daftar obat esensial (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI
7. Obat Generik
Yaitu obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam F1 untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.

C. Sejarah Munculnya Obat
a. Obat-obatan pada Masa Awal Sejarah
Bahan obat-obatan dalam bentuk tumbuh-tumbuhan dan mineral telah ada jauh sebelum keberadaan manusia. Penyakit-penyakit yang diderita manusia dan naluri dari manusia untuk mempertahankan hidupnya telah memicu berbagai penemuan-penemuan obat, walaupun dalam bentuk yang sederhana. Sebagai contoh, naluri orang-orang primitif untuk menghilangkan rasa sakit pada luka adalah dengan merendamnya pada air dingin atau menempelkan daun segar pada luka. Anggapan bahwa penyakit disebabkan oleh masuknya roh jahat ke dalam tubuh penderita. Pengobatan biasanya dilakukan dengan cara mengusir pengganggu yang masuk dari tubuh penderita. Dari sejarah diketahui bahwa cara pengobatan seperti ini memakai mantra, penggunaan bunyi-bunyian dan pemberian ramuan tumbuh-tumbuhan.
b. Obat-obatan pada Masa Manusia Mengenal Tulisan
Ahli arkeologi menemukan tablet kuno dan tulisan-tulisan pada batu tentang dokumen ilmu kedokteran dan farmasi yang ditulis pada sekitar tahun 3000 sebelum masehi. Penemuan yang paling terkenal adalah Papyrus Ebers, suatu kertas yang panjangnya 60 kaki dan lebarnya 1 kaki pada abad ke-16 sebelum masehi di kuburan mumi oleh George Ebers, seorang Mesir berkewarganegaraan Jerman. Isi dari Papyrus Ebers menguraikan lebih dari 800 formula atau resep dan menyebutkan sekitar 700 obat-obatan. Obat-obatan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan beberapa obat berasal dari mineral dan hewan.
Pada masa itu bahan pembawa yang digunakan dalam sediaan adalah anggur, susu, madu dan bir. Lumpang, penggilingan tangan, ayakan dan timbangan biasa telah digunakan oleh orang Mesir untuk membuat suppositoria, obat kumur, pil, obat hisap, lotion, salep mata dan plester. Jadi pada masa tersebut, pembuatan obat-obatan masih sangat tradisional dan tidak efisien, selain itu hasilnya pun menjadi kurang efektif (misalnya untuk membuat obat jantung hanya bisa dibuat infus dari daun digitalis).
Di masa modern ini dengan semakin berkembangnya teknologi pembuatan obat (misalnya ekstraksi, timbangan elektrik yang peka, mesin tablet dan lain-lain) maka banyak ditemukan obat-obat baru yang lebih manjur, tidak beracun dan mudah dipakai.

D. Penggolongan Obat
Macam-macam penggolongan obat:
1. Menurut kegunanaan obat
a. Untuk menyembuhkan (terapetik)
b. Untuk mencegah (profilaktit)
c. Untuk mencegah (diagnostik)
2. Menurut cara penggunaan Obat
a. Medicamentum ad usum internum (pemakaian dalam) melalui oral beretiket putih
b. Medicamentum ad usum externum (pemakaina luar) memakai implantansi, injeksi, membrane mukosa, rectal, vaginal, nasal, ophtalmic, aurial, collucio/gargarisma, gargle, beretikat biru.
3. Menurut cara kerjanya
a. Local : obat yang bekerja pada jaringan setempat seperti pemakaian topical
b. Sistemik : obat yang didistribusikan ke seluruh tubuh melalui oral.
4. Menurut undang-undang
a. Narkotik (obat bius atau daftar O=Optium) merupakan obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan IPTEK dan dapat menimbulkan ketergantungan dan ketagihan (adiksi) yang sangant merugikan masyarakat dan individu jika digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan dokter. Misalnya candu, opium, morfin, petidin, metadon, kodein dll.
b. Psikotropika (obat berbahaya) merupakan obat yang mempengaruhi proses mental, merangsang atau menenangkan, mengubah pikiran, perasaan atau kelakuan orang. Misalnya golongan ekstasi, diazepam, barbital/luminal.
c. Obat keras adalah semua obat yang :
a) Mempunyai takaran atau dosis maksimum (DM) atau yang tercantum dalam daftar obat keras yang ditetapkan pemerintah
b) Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi hitam dan huruf “K” yang menyentuh garis tepinya.
c) Semua obat baru kecuali dinyatakan oleh pemerintah (DepkesRI) yang membahayakan
d) Semua sediaan parenteral/ injeksi/ infuse intravena.
d. Obat Bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus aslinya dari produsen atau pabriknya dan diberi tanda lingkaran bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam serta diberikan tanda peringatan (P No. 1 s/d P No. 6 misalnya P No. 1 Awas obat keras bacalah aturan pakainya)
e. Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak dapat membahayakan bagi si pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan, diberi tanda lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi hitam.
5. Menurut sumber obat
Obat yang kita gunakan bersumber dari:
a. Tumbuhan (flora, nabati) misalnya digitalis, kina, minyak jarak
b. Hewan (fauna, hayati) misalnya minyak ikan, adeps lanae, cera
c. Mineral (pertambangan) misalnya iodkali, garam dapur, vaselin.
d. Sintesis ( tiruan/buatan) misalnya kamfer sintesis vit C.
e. Mikroba/ fungi/jamur, misalnya antibiotic (penicillin)
Sumber-sumber ini masih harus diolah menjadi sediaan kimia dan seduaan galenis, supaya lebih sederhana dan lebih mudah dalam pemakaian dan penyimpanan.

6. Menurut bentuk sediaan Obat
a. Bentuk padat : serbuk, tablet, pil, kapsul, supositoria.
b. Bentuk setengah padat: salep/ unguetum, krim, pasta, cerata, gel, oculenta (salep mata)
c. Bentuk cair/ larutan : potio, sirup, eliksir, obat tetes, gagarisma, injeksi infuse intravena, douce, lotio, mixturae.
d. Bentuk gas : inhalasi/ spray/aerosol
7. Menurut proses fisiologis dan biokimia dalam tubuh
a. Obat farmakodinamis yang bekerja terhadap tuan rumah dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologis atau fungsi biokimia dalam tubuh. Misalnya hormone diuretic, hypnotic dan otonom.
b. Obat kemoterapetik, dalam membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh tuan rumah. Hendaknya obat ini memiliki kegiatan farmakodinamika yang sekecil-kecilnya terhadap organism tuan rumah dan berkhaiat untuk melawan sebanyak mungkin parasit (cacing, protozoa) dan mikroorganisme (bakteri dan virus). Obat-obat neoplasma (onkolitika, sitostatika, obat kanker) juga dianggap termasuk golongan ini.
c. Obat diagnostic, yaitu obat pembantu untuk melakukan diagnosis (pengenalan penyakit) misalnya dari saluran lambung usus (barium sulfat) dan saluran empedu (natrium iopanoat dan asam iod organic lainnya).

CARA KERJA
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu secara bergantian, mati tiap sediaan obat, catatlah:
a. Nama obat (merk dagang)
b. Nama generik (zat berkhasiat/isi obat)
c. Jumlah dosis kandungan obat
d. Bentuk sediaan jadi
e. Ciri-ciri fisik (warna, baud an lainnya)
f. Cara penggunaan (p.o;s.c.l,dll)


HASIL PENGAMATAN

NO PENGAMATAN HASIL

1. Nama obat (merk) FENICOL
Nama generik (isi obat) Chloramphenicol, Polymyxin B sulfate
Jumlah dosis (mg/g) Setiap gr:
Chloramphenicol 10 mg
Polymyxin B sulfate 5.000 IU
Bentuk sediaan Salep mata
Ciri – ciri fisik Berwarna putih, lengket (berminyak), susah dibersihkan.
Pabrik pembuat Cendo
2. Nama obat (merk) CALADINE
Nama generik (isi obat) Diphenhydramine HCl, Calamine, Zinc Oxide, Glycerin.
Jumlah dosis (mg/g) Diphenhydramine HCl, Calamine 5 %, Zinc Oxide 10 %, Glycerin 5 %
Bentuk sediaan Lotion mukosa
Ciri – ciri fisik Lembut, berwarna pink, harum, mudah dicuci.
Pabrik pembuat Yupharin.
3. Nama obat (merk) OSTEOCAL
Nama generik (isi obat) Ca Carbonate
Jumlah dosis (mg/g) Ca Carbonate 1.250 mg (setara dgn 500 mg elemen Ca)
Bentuk sediaan Tablet kunyah.
Ciri – ciri fisik Tablet berbentuk kotak, ukuran besar, bau wangi.
Pabrik pembuat Nicholas

4. Nama obat (merk) ANTASIDA
Nama generik (isi obat) Antasida
Jumlah dosis (mg/g) Tiap 5 ml suspensi mengandung alumunium hidroksida
Bentuk sediaan Suspensi oral
Ciri – ciri fisik Cair, berwarna putih keruh.
Pabrik pembuat Ferron Parmacheutical.
5. Nama obat (merk) NEBACETIN
Nama generik (isi obat) Neomycin Sulphate
Jumlah dosis (mg/g) Neomycin Sulphate 5 mg, Bacitracin 250 IU
Bentuk sediaan Serbuk topikal.
Ciri – ciri fisik Berbentuk serbuk, berwarna putih.
Pabrik pembuat PT Pharos - Jakarta
6. Nama obat (merk) SUPRADYN
Nama generik (isi obat) Vit A 3,33 IU, Vit B1 7,5mg, Vit B2 5mg, Vit B3 50 mg, Vit B5 11,6mg, Vit B6 10 mg, Vit B12 5mcg, Vit E 10 mg, d-biotin 250mg, folic acid 0,4mg,Ca 50mg,Mg 5mg, Fe 1,25mg, Copper 0,1mg, Magnese 0,5mg, Zn 0,5mg, phosphorus 45mg,Molybdenum 0,1mg
Jumlah dosis (mg/g) Tablet effervescent
Bentuk sediaan Peroral
Ciri – ciri fisik Bulat, besar, berwarna merah bata
Pabrik pembuat Bayer consumer care
7. Nama obat (merk) VENTOLIN NEBULE
Nama generik (isiobat) Salbutamol sulfate
Jumlah dosis (mg/g) Salbutamol sulfate 2,5mg
Bentuk sediaan Inhalasi
Ciri – ciri fisik Jernih, cair
Pabrik pembuat Glaxo smithKline
8. Nama obat (merk) CEDOCARD
Nama generik (isi obat) Isosorbide Dinitrat
Jumlah dosis (mg/g) Isosorbide Dinitrat 5 mg
Bentuk sediaan Tablet peroral
Ciri – ciri fisik Putih, bulat kecil, harum
Pabrik pembuat Cedona
9. Nama obat (merk) SMECTA
Nama generik (isi obat) Dioctahedral smectite
Jumlah dosis (mg/g)
Bentuk sediaan Serbuk oral
Ciri – ciri fisik Serbuk, halus
Pabrik pembuat Beaufor Ipsen
10. Nama obat (merk) ISOSORBIDE DINITRAT
Nama generik (isi obat) isosorbide dinitrat
Jumlah dosis (mg/g) isosorbide dinitrat 5mg
Bentuk sediaan Peroral
Ciri – ciri fisik Tablet bulat, putih, keras.
Pabrik pembuat Indofarma
11. Nama obat (merk) CORTIDEX
Nama generik (isi obat) Dexamethasone PO4
Jumlah dosis (mg/g) Dexamethasone Na2PO4 = 5mg Dexamethasone
Bentuk sediaan Intramuscular (IM) dan intravena (IV)
Ciri – ciri fisik Cairan putih bening
Pabrik pembuat PT. Sanbe Farma
12. Nama obat (merk) NEUROBION
Nama generik (isi obat) Thiamine HCl + Pyrodoxol HCl + Cyanocobalamin, Vitamin Neurotropik
Jumlah dosis (mg/g) Per ampul Neurobion mengandung vitamin B1 Hydrochloride 100mg, vitamin B6, Hydrochloride100 mg, vitamin B12 1.000mcg
Bentuk sediaan Injeksi IM
Ciri – ciri fisik Cairan, Putih bening
Pabrik pembuat PT. Sanbe Farma
13. Nama obat (merk) SANPICILLIN
Nama generik (isi obat) Ampicillin
Jumlah dosis (mg/g) Setelah penambahan air minum, tiap satu sendok teh (5ml) mengandung Ampicillin Trihidrat = 125mg/250mg Ampicillin Anhidrat
Bentuk sediaan Dry syrup peroral
Ciri – ciri fisik Serbuk kering berwarna putih
Pabrik pembuat PT. Sanbe Farma
14. Nama obat (merk) Otsu- MgSO4
Nama generik (isi obat) Magnesium Sulfate
Jumlah dosis (mg/g) 25 ml Contains = MgSO4 7H20 10,0 g
Bentuk sediaan Injeksi intravena dan intramuscular.
Ciri – ciri fisik Cairan bening
Pabrik pembuat PT. Otsuka Indonesia
15. Nama obat (merk) COHISTAN EXPECTORAN
Nama generik (isi obat) Glyseryl Guaicolate
Jumlah dosis (mg/g) Per 5 mL Gliseril guaicolate 50mg, chlorpeniramine malaeate 1mg
Bentuk sediaan Syrup
Ciri – ciri fisik Cair, berwarna merah.
Pabrik pembuat Medi Farma
16. Nama obat (merk) REVANOL
Nama generik (isi obat) Larutan Rivanol
Jumlah dosis (mg/g) larutan rivanol 0,1% volume 100 ml
Bentuk sediaan Cairan Topical atau cairan antiseptik
Ciri – ciri fisik cairan berwarna kuning
Pabrik pembuat Nufarindo
17. Nama obat (merk) CALCIDIN
Nama generik (isi obat) Ca phosphate, Ca lactate, Vitamin C, Vitamin D3
Jumlah dosis (mg/g) per tablet dibasic Ca phosphate 200mg, Ca lactate 100mg, Vitamin C 25mg, Vitamin D3 100 IU.
Bentuk sediaan Tablet salut
Ciri – ciri fisik Berwarna kuning, mengkilat, pipih seperti cakram.
Pabrik pembuat Otto

18. Nama obat (merk) PIL KB 1 KOMBINASI
Nama generik (isi obat) Levonorgestrel, Ethinyi Estradiol
Jumlah dosis (mg/g) Levonorgestrel 0,15 mg, ethinil estradiol 0,03mg
Bentuk sediaan Tablet salut
Ciri – ciri fisik Warna kuning, putih, rasa manis, bentuk bulat
Pabrik pembuat PT. Sunthi senturi
19. Nama obat (merk) TRUNAL DX RETRAD
Nama generik (isi obat) Tramadol Hcl
Jumlah dosis (mg/g)
Bentuk sediaan Tablet
Ciri – ciri fisik Bulat, pipih
Pabrik pembuat Ferron / Heumann
20. Nama obat (merk) DEPO MEDROL
Nama generik (isi obat) Methlylprednisolone acetate
Jumlah dosis (mg/g) AR dan OA sendi besar : 20-80 mg. sendi sedang : 10-40 mg. sendi kecil 4-10 mg
Bentuk sediaan Suspensi injeksi i.m dan i.v
Ciri – ciri fisik serbuk cair warna putih seperti susu.
Pabrik pembuat Pfizer
21. Nama obat (merk) KETRICIN
Nama generik (isi obat) Triamcinolone
Jumlah dosis (mg/g) Awal 4-8 mg/hari, tergantung dari penyakit spesifik tertentu yang sedang diobati
Bentuk sediaan Salep tropical
Ciri – ciri fisik Lengket, lembut, susah dibersihkan.
Pabrik pembuat
22. Nama obat (merk) METRONIDAZOL INFUS
Nama generik (isi obat)
Jumlah dosis (mg/g)
Bentuk sediaan
Ciri – ciri fisik
Pabrik pembuat
23. Nama obat (merk) DANSERA
Nama generik (isi obat) Serrapeptase
Thiamine mononitrate
Ribovlavine
Pyridoxine HCl
Cyanocobalamin
Nicotinamide
Tocopherol acetate
Jumlah dosis (mg/g) Serrapeptase 5 mg
Thiamine mononitrate 1.4 mg
Ribovlavine 1.5 mg
Pyridoxine HCl 2.2 mg
Cyanocobalamin 3 g
Nicotinamide 15 mg
Tocopherol acetate 3 mg
Bentuk sediaan Tablet Oral
Ciri – ciri fisik Bentuk bulat, keras.
Pabrik pembuat Otto
24. Nama obat (merk) COLME EYE
Nama generik (isi obat) Chlorampenicol
Jumlah dosis (mg/g) Chlorampenicol 0.5%
Bentuk sediaan Obat tetes mata
Ciri – ciri fisik Cair, jernih
Pabrik pembuat PT Interbat
25. Nama obat (merk) CANESTEN
Nama generik (isi obat) Clotrimazole
Jumlah dosis (mg/g)
Bentuk sediaan Krim/salep kulit.
Ciri – ciri fisik Putih, lembek.
Pabrik pembuat Bayer Schering Pharma
26. Nama obat (merk) MICONAZOLE
Nama generik (isi obat)
Jumlah dosis (mg/g)
Bentuk sediaan
Ciri – ciri fisik
Pabrik pembuat
27. Nama obat (merk) CAVIT – D3
Nama generik (isi obat)
Jumlah dosis (mg/g)
Bentuk sediaan
Ciri – ciri fisik
Pabrik pembuat






























KESIMPULAN

1. Ada berbagai macam bentuk dan cara penggunaan obat yang memudahkan untuk memilih sesuai jenis terapi yang akan diberikan pada pasien.
2. Obat yang aman dan baik yaitu yang manjur, tidak beracun dan mudah dipakai dapat diperoleh dengan perkembangan teknologi pembuatan obat.
3. Macam-macam bentuk sediaan obat memberikan pilihan untuk menentukan cara pengobatan yang akan memberikan hasil yang lebih efektif.


DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Penerbit Universitas Indonesia.
Syamsuni, H.A,Drs.2006.Ilmu Resep.EGC.Jakarta
MIMS Petunjuk Konsultasi edisi 9 2009/2010. BIP Kelompok Gramedia: Jakarta.
ISO Indonesia Vol. 42. 2007. Penerbit Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia: Jakarta
Powered by Blogger