KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Alhamdulillahirobbil ’alamin, segala puji syukur hanya pada Allah SWT yang tiada Allah selain diri-Nya dan menguasai orang semesta ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga, dan para pengikut-pengikut beliau semoga mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir nanti. Amin.
Atas limpahan rahmat Allah lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Surveilans dan Screening Kanker Payudara di Puskesmas Sehat Tahun 2009. Penulis sadar betul bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, semoga Allah senantiasa memudahkan jalan hidupnya dan selalu mengiringi langkah. Amien.
Kami yakin bahwa penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya penulis selanjutnya.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Yogyakarta, 7 April 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah........................................................................1
Rumusan Masalah.................................................................................1
Tujuan……………………………………………………………........1
BAB II PENGUKURAN MASALAH KESEHATAN
BAB III SURVEILLANCE MASALAH KESEHATAN
Sumber Data
Cara Pengumpulan Data
Pengolahan dan Interpretasi Data
Penyebarluasan informasi
BAB IV SCREENING TERHADAP KANKER PAYUDARA
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Di Indonesia kanker payudara termasuk kanker yang banyak ditemukan di masyarakat. Kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua yang ditemukan pada perempuan setelah kanker serviks yang kasusnya terus meningkat tiap tahunya.
Meskipun makin banyak kasus kematian pada perempuan akibat kanker payudara, sayangnya banyak perempuan yang tidak mengetahui tentang kanker payudara seperti tanda-tanda kanker payudara, penyebab, faktor resiko, pencegahan dan deteksi dini kanker payudara. Padahal kanker payudara akan lebih mudah disembuhkan dengan baik jika dideteksi sejak awal dibandingkan jika sudah pada stadium lanjut.
Oleh karena keadaan itulah yang mendorong
Mengetahui surveillans epidemiologi terhadap penyakit kanker payudara.
1. Mengetahui screening yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit kanker payudara.
BAB II
PENGUKURAN MASALAH KESEHATAN
1. Data kasus baru dan kasus lama kanker payudara tiap bulan
No Bulan Kasus Baru Kasus Lama Total Kasus Laki-laki Perempuan Jml Penduduk
1. Januari 3 0 3 0 3 500.000
2. Febuari 1 0 1 0 1 500.100
3. Maret 1 0 1 0 1 500.200
4. April 3 0 3 0 3 500.250
5. Mei 0 1 1 0 1 500.300
6. Juni 1 1 2 0 2 500.340
7. Juli 3 0 3 0 3 500.389
8. Agustus 1 1 2 0 2 500.410
9. September 0 1 1 0 1 500.430
10. Oktober 1 2 3 0 3 500.470
11. November 2 2 4 0 4 500.500
12. Desember 2 1 3 0 3 500.555
Jumlah 18 9 27 0 27 6.003.944
2. Incidence rate tiap bulan
Jumlah penderita baru penyakit kanker payudara yang ditemukan pada suatu jangka tertentu (yaitu setiap bulan) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang bersangkutan dalam persen dan permil.
Rumus yang digunakan untuk mengukur Incidence rate setiap bulan adalah :
Jumlah Penderita Baru
Incidence Rate = x k
Jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut
K = Konstanta 100, 1.000, 10.000, 100.000
Incidence rate (jumlah penderita baru) tiap bulan penderita kanker payudara adalah :
1. Januari : 3/500.000 x 100.000 = 0,6/100.000
2. Febuari : 1/500.100 x 100.000 =0,2/100.000
3. Maret : 1/500.200 x 100.000 =0,2/100.000
4. April : 3/500.250 x 100.000 =0,6/100.000
5. Mei : 0/500.300 x 100.000 =0/100.000
6. Juni : 1/500.340 x 100.000 =0,2/100.000
7. Juli : 3/500.389 x 100.000 =0,6/100.000
8. Agustus : 1/500.410 x 100.000 =0,2/100.000
9. September : 0/500.430 x 100.000 =0/100.000
10. Oktober : 1/500.470 x 100.000 =0,2/100.000
11. November : 2/500.500 x 100.000 =0,4/100.000
12. Desember : 2/500.555 x 100.000 =0,4/100.000
3. Prevalence rate tiap bulan
Jumlah penderita kanker payudara lama dan baru pada tiap bulan dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu dalam persen dan permil. Prevalence rate menggambarkan keadaan suatu masalah kesehatan pada satu saat.
Rumus prevalence rate :
Jumlah Penderita Lama dan Baru satu saat
Prevalence Rate = x k
Jumlah penduduk pada saat itu
K : Konstanta %, ‰
Prevalence rate tiap bulan pada penderita kanker payudara :
1. Januari : 3/500.000 x ‰ = 0,006 ‰
2. Febuari : 1/500.100 x ‰ = 0,002 ‰
3. Maret : 1/500.200 x ‰ = 0,002 ‰
4. April : 3/500.250 x ‰ = 0,006 ‰
5. Mei : 1/500.300 x ‰ = 0,002 ‰
6. Juni : 2/500.340 x ‰ =0,004 ‰
7. Juli : 3/500.389 x ‰ = 0,006 ‰
8. Agustus : 2/500.410 x ‰ = 0,004 ‰
9. September : 1/500.430 x ‰ = 0,002 ‰
10. Oktober : 3/500.470 x ‰ = 0,006 ‰
11. November : 4/500.500 x ‰ = 0,008 ‰
12. Desember : 3/500.555 x ‰ = 0,006 ‰
4. Prevalence rate selama satu tahun
Perhitungan ini menggunakan cara yang sama dengan prevalence rate tiap bulan namun waktunya yang berbeda yaitu dengan menggunakan tahun.
Rumus prevalence rate :
Jumlah total Penderita Lama dan Baru satu saat
Prevalence Rate = x k
Jumlah total penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat itu
prevalence rate : 27 x 10000 = 0,045
6.003.944
5. Rasio total kasus laki-laki terhadap perempuan
Laki-laki = 0
Perempuan 27
Perbandingan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang tidak saling berhubungan.
6. Proporsional rate total kasus perempuan terhadap laki-laki
Rumus proporsional rate total kasus:
Proporsional rate total kasus = Perempuan x 100
total kasus
proporsional rate total kasus perempuan terhadap laki-laki:
Perempuan x 100% = 27 x 100% = 100%
total kasus 27
7. Survival rate
Rumus Survival rate penderita kanker payudara :
jumlah kasus lama
Survival rate = x 100 %
Jumlah kasus baru
Survival rate : 9 x 100 % = 52,94 %
17
8. Case Fatalatity Rate (CFR)
Case fatalatity rata (CFR) :Jumlah seluruh kemtian akibat suatu penyakit x 100%
Jumlah populasi yang menderita penyakit yang sama
CFR : 0 x 100% = 0%
27
BAB III
SURVEILANS KANKER PAYUDARA
1. Sumber data untuk mengumpulkan kasus kanker payudara meliputi :
a. Data kesakitan (laporan morbiditas) yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat.
1. Diagnosis penyakit
Dilakukan sehingga mendapatkan diagnosis sebenar mungkin sehingga hasil merupakan informasi yang benar serta berguna dalam siklus manajemen yaitu pemantauan, penilaian, dan perencanaan kembali pelayanan / program kesehatan.
2. Distribusi penyakit
Disebut juga sebagai gambaran epidemiologi suatu penyakit yang merupakan distribusi penyakit menurut waktu, orang dan tempat seperti pada table.
3. Data demografi
Diperoleh dari unit statistic kependudukan dan masyarakat. Berisi informasi tentang distribusi penduduk menurut umur, jenis kelamin, ras etnis, pendidikaan, pekerjaan dan lain-lain seperti pada lampiran.
2. Cara pengumpulan data
Melalui survey data laporan kasus penyakit kanker payudara pada puskesmas sehat selama satu tahun dari januari sampai dengan desember 2009 oleh bidan.
3. Pengolahan dan interpretasi data
a. Grafik kasus kanker payudara selama satu tahun berdasarkan variabel orang
Berdasarkan umur
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa kasus kanker payudara ini banyak terjadi pada usia 31-40 tahun dengan prosentase sebanyak 17 orang.
Berdasarkan jenis kelamin
berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pada kasus kanker payudaratersebut terjadi pada perempuan, dengan prosentase 100 %.
a. Grafik kasus Kanker Payudara selama satu tahun berdasarkan variabel tempat
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa kasus kanker payudara ini banyak terjadi di desa sido jaya.
b. Interpretasi dan analisis grafik KLB
Penyakit kanker payudara ini bukan merupakan kasus KLB karena perkembangan tiap bulannya seimbang. Menurut UU KLB, kanker payudara bukanlah merupakan wabah / KLB karena tidak memenuhi criteria kerja KLB.
c. Rekomendasi / saran perbaikan terhadap kondisi kasus kanker payudara
Saran yang bisa di berikan kepada masyarakat adalah menjaga pola hidup dengan tidak merokok, menikah dan memiliki keturunan, menjaga pola menstruasi agar tetap teratur.
4. Penyebarluasan informasi
a. Penderita
Bagi penderita seperti perokok agar menghilangkan kebiasaan merokoknya dan menjaga pola hidupnya, dapat juga diminimalisir penyebabnya dengan menikah dan memiliki keturunan, karena menikah dan memiliki keturunan akan memperkecil resiko terkena kanker payudara.
b. Masyarakat
Bagi masyarakat agar menghilangkan kebiasaan merokok dan bagi perempuan agar menikah dan memiliki keturunan.
Memperhatikan setiap makanan yang masuk dan tidak makan-makanan yang berlemak.
c. Tenaga kesehatan ( Bidan, Petugas Puskesmas )
Memberikan penyuluhan tentang tanda- tanda, penyebab, dampak,deteksi dini dan terapi kanker payudara.
Lebih sering melakukan kunjungan ke rumah-rumah atau kemasyarakat agar warga lebih memahami dan dapat memantau perkembangan dari pola hidup masyarakat setempat
d. Pemerintah ( khususnya Dinas Kesehatan )
Upaya pemerintah memberikan pemeriksaan dan deteksi dini pada semua yang beresiko (rentan) terhadap kanker payudara.
BAB IV
SCREENING TERHADAP KANKER PAYUDARA
1. Jenis screening
a. Mass screening
Mass Screening adalah penyaringan yang dilakukan pada seluruh penduduk. Misalnya survey data atau wawancara atau pengisian kuesioner mengenai Kanker Payudara untuk seluruh penduduk.
b. Selective screening
Selective Screening adalah penyaringan yang dilakukan terhadap kelompok penduduk tertentu. Misalnya dilakukan mamograph terhadap perempuan berusia 21-49 tahun untuk mengetahui Kanker Payudara.
c. Single disease screening
Single disease screening adalah penyaringan yang hanya ditunjukkan pada satu jenis penyakit. Misalnya penyaringan untuk mengetahui perempuan yang menderita Kanker Payudara.
2. Tujuan Screening
Tujuan melakukan screening adalah :
a. Penecegahan penularan dan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit-penyakit yang dapat dideteksi secara dini misalnya penggunaan pemeriksaan mamograph, pemeriksaan radiodiagnostik (Xeroradiography), pemeriksaan dengan USG (ultrasound scanning), thermography, nuclear magnetik resonance estimation dan sadari untuk mendeteksi kanker payudara.
b. Perspektive/ anjuran/ petunjuk untuk mendeteksi dini adanya penyakit sehingga dapat dilakukan pengobatan segera tehadap kasus-kasus yang ditemukan, mendeteksi penyakit Kanker payudara pada perempuan dan segera diberikan pengobatan sesuai dengan type dan stadium yang dialami penderita. Seperti pembedahan, radiotherapy, therapy hormon, chemotherapy, pengobatan herceptin.
c. Untuk menentukan ferkuensi kejadian (angka prevalensi) atau riwayat perjalanan alamiah penyakit, misalnya pemeriksaan .
Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit dengan pengobatan sejak dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Hampir selalu diarahkan kepada penyakit-penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, glaucoma dan lain-lain). Dalam skala tingkatan prevensi penyakit maka deteksi dan pengobatan dini di sini termasuk tingkat prevensi sekunder, misalnya Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium dini. Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan cara untuk mendeteksi kanker secara dini.
3. Penentuan kelompok sasaran screening
Penentuan kelompok sasaran screening berdasarkan syarat-syarat sebagai berikut
a. Kondisi/penyakit merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting.
Jenis penyakit yang tepat untuk screening :
• Merupakan penyakit yang serius, misalnya penyakit Kanker Payudara ini sangat berbahaya apabila tidak segera ditangani.
• Pencegahan sebelum terjadi gejala muncul harus lebih baik daripada setelah gejala muncul, misalnya hindari kegemukan, kurangi makan lemak, usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak dini secara teratur.
• Prevalensi penyakit pre-klinik harus lebih tinggi pada populasi yang diskrining.
b. Harus ada cara pengobatan untuk penderita yang ditemukan dengan screening, misalnya pada kasus Kanker Payudara penderita yang diketahui terpapar penyakit harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan type dan stadium yang dialami penderita. Seperti pembedahan, radiotherapy, therapy hormon, chemotherapy, pengobatan herceptin.
c. Tersedia fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan, misalnya pada kasus Kanker Payudara di rumah sakit telah tersedia pelayanan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit Kanker Payudara.
d. Harus dikenal simptomatik dini dan masa laten, misalnya pada kasus Kanker Payudara.
e. Tidak berbahaya dan dapat diterima masyarakat.
f. Harus ada cara pemeriksaan yang cocok, misalnya pada kasus Kanker Payudara deteksi dini yang paling sederhana adalah sadari atau mammografi.
g. Diketahui riwayat alamiah penyakit. Pada kanker payudara sejak ditemukan prakanker sampai terjadinya kanker memerlukan waktu yang lama yaitu lebih dari 3 tahun.
h. Harus ada kebijakan yang dianggap penderita, pada kasus kanker payudara sekarang ini sudah terdapat mobil mammografi yang diselenggarakan oleh LSM peduli kanker payudara bekerjasama dengan pemerintah khususnya Dinas Kesehatan.
i. Biaya screening (termasuk diagnosis dan pengobatan) seimbang dengan biaya medis keseluruhan.
j. Penemuan kasus merupakan proses yang berlangsusng terus menerus, misalnya pada kasus kanker payudara ini di dapatkan data selama satu tahun tiap bulannya.
4. Alat dan metode screening
Pada kasus ini, mengunakan screening pada perempuan usia 21-49 tahun di dwilayah puskesmas Sehat. Tujuan screening adalah untuk mendeteksi adanya perempuan yang terpapar penyakit Kanker Payudara, sehingga dapat segera diobati dan bisa melakukan pencegahan secara dini yang belum terserang kanker payudara.
Metode screening yang digunakan adalah
1. Pertanyaan Kuesioner atau Wawancara
Berisi tentang riwayat penyakit keluarga, kebiasaan sehari-hari dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kasus Kanker Payudara.
2. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan fisik, keluhan–keluhan yang dirasakan yang berhubungan Kanker Payudara. Seperti adanya benjolan pada payudara atau nyeri tekan pada payudara.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Penyakit kanker payudara dapat diketahui dengan pasti dengan cara pengambilan sample jaringan sel payudara yang mengalami pembenjolan (tindakan biopsi). Dengan cara ini akan diketahui jenis pertumbuhan sel yang dialami, apakah bersifat tumor jinak atau tumor ganas (kanker). Pemeriksaan mamograph, pemeriksaan radiodiagnostik (Xeroradiography), pemeriksaan dengan USG (ultrasound scanning), thermography, nuclear magnetik resonance estimation
5. Langkah-langkah screening
a. Uji screening, ditetapkan pada penduduk yang telah dipilih terlebih dahulu. Mereka yang hasil tes negative disisihkan. Test screening dapat dilakukan dengan cara : pertanyaan keusioner dan pemeriksaan fisik.
wilayah kerja puskesmas sehat, yaitu desa sido mukti, sido makmur, dan sido jaya. Test screening dapat berupa pertanyaan kuesioner (contoh : apakah memiliki riwayat penyakit kanker), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
b. Test diagnostik dilakukan kepada mereka yang hasilnya positif dicurigai menderita penyakit kanker payudara (contoh : pemeriksaan mammografi dan kultur jaringan).
c. Intervensi terapeutik dilakukan pada penderita kanker payudara, yaitu dengan KIE mengenai penyakit kanker payudara dan memberikan saran untuk melakukan pengobatan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Bhisma Murti.2003.Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Lumenta,Benyamin.2000.Penyakit Citra Alam dan Budaya.Yogyakarta:Kanisius.
Rasjidi,Imam.2007.Panduan Penatalaksannan Kanker.Jakarta:EGC.
TIM Penanggulangan dan Pelayanan Kanker Payudara Paripurna R.S. Kanker Darmais.2003.Penatalaksanaan Kanker Payudara Terkini.Jakarta:Pustaka Populer Obor.
Tschudin,Verene.1988.Nursing the patien with cancer.Tokyo:Prentice Hall.
Walid.2007.Fikih Kedokteran.Yogyakarta:Pustaka Fahima.