Rabu, 06 April 2011

PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF URINE

URINE
Urin atau air seni merupakan cairan yang jernh kekuning – kuningan, berbau khas, reaksinya asam, dikeuarkan dari dalam tubuh melalui ginjal.
Zat – zat yang terdapat dalam urine
Zat – zat normal yang terkandung dalam urine antara lain :

Urea
Merupakan hasil akhir metabolisma nitrogen asam amino (protein dalam tubuh). Normal di ekskresikan 25 gram urea tiap hari. Urea merupakan jumlah terbesar senyawa nitrogen yang dikeluarkan oleh tubuh lewat urine. Ekskrsi urea tergantung dari jumlah protein yang dimakan, sedangkan senyawa nitrogen tidak dipengaruhi oleh pemasukan protein.

Ammonia
Jumlahnya dalam urine sangat sedikit, dibentuk dan dikeluarkan langsung dari sel tubuli ginjal.

Kreatinine
Merupakan hasil pemecahan kreatine. Kreatine banyak terdapat pada otot sebagai senyawa utama perantara energi bagi otot. Pada pemyakit otot, keratin banyak dipecah hingga ekskresi kreatine meningkat.

Asam urat
Adalah hasil oksidasi purine dalam tubuh, berasal dari nukleo protein sel tubuh. Dalam air kelarutannya kecil, tapi larut dalam garanm alkali.

Asam – asam amino
Dalm 24 jam orang dewasa mengeluarkan 15 – 200 mgram nitrogen asam amino lewat urin. Pada bayi dikeluarkan 3 mgram. Asam amino atau kgram berat badan dan ekresinya turun berangsur sampai umur 6 bulan.

Alantoin
Merupakan hasil oksidasi asam urat. Pada manusia tidak dijumpai alantoin dalam urin.

Klorida
Dikeluarkan bersama dengan Na dalam bentuk NaCl.

Sulfat
Sukfat dalam urin berasal dari metabolisme protein yang mengandung S, yaitu sistein dan metionin. Ada 3 bentuk sulfat yaitu sulfat organic, sulfat eteria, sulfat nettral.

Fosfat
Fosfat dalam urine merupakan garam – garan Mg dan Cl. Fosfat akan mengendap pada urine yang alkalis.

Oksalat
Terdapat sangat sedikit dalam urin.

Mineral
Dalam uribn tedapat ion – ion Na+, K+, Mg+ dan Ca+.

Hormone
Adanya senyawa – senyawa tersebut dapat digunakan membantu mendiagnosis penyakit tertentu dan kehamilan. Amylase dan sakaridase dapat meningkat pada pankreatitis.

Zat – zat abnormal dalam urin

Protein
Pada keadaan normal dalam urin tidak lebih dari 200 mgram protibn yang di ekskresi bila ekskresinya naik disebut proteinuria. Ini terjadi karena gangguan fungsi ginjal. Misalnya akibat glomerulonefritis.

Glukosa
Dala keadaan normal tidak lebih dari 1 mgram glukosa diekskresikam perhari bila diperiksa dalam air benedict hasilnya positif, bila kadarnya lebih disebut glukosuria misalnya penyalit DM.
Gula yang lain:
Fruktosa:Adanya fruktosa dalam urin disebut fruktosuria .Fruktosuria biasanya terdapat dalam penyakit tertentu.
Laktosa: Adanya laktosa dalam urine disebut laktosuria.
Pentosa: Adanya pentosa dalam urin disebut pentosuria.

Benda-benda keton
Benda ketobn adalah asam aceto acetate, beta hidroksi butirat, dan acetone. Pada keadaan normal dalam urine terdapat 3-15 mgram tiap hari.

Bilirubin dan garam-garam kolat
Terdaoat di urine karena adanya sumbatan saluran empedu hingga empedu masuk ke dalam saluran darah dan diekskresi melalui urine.

Darah
Terdapatnya darah dalam urin disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu. Kadaan seperti ini disebut hematuria, misalnya pada radang ginjal, atau saluran kencing di bawahnya. Bila eritrosit pecah, hemoglobin akan keluar. Adanya hemoglobin dalam urine disebut hemoglobinuria. Adanya hemoglobin dalam urine bias dibuktikan melalui tes benzidin.

Indikan
Indikan adalah indoksil sulfat, terdapat dalam urine sebagai garam Kalium. Obstipasi atau meningkatnya pembusukan (putrefeksi) triptofan dalam protein dapat diubah menjadi indol kemudian diabsorbsi dan dibentuklah indikan yang diekskresi bersama urine.

Profirin
Profirin diekskresi oleh orang dewasa kira-kira 60-200 mikrogram per hari. Bila ekskresi naik disebut porfiria.


Praktikum urine

1. menunjukkan adanya protein dalam urine
a. masukkan ke dalam tabung reaksi 2 ml urine kemudian 1 atau 2 tetes larutan asam sulfosalisilat 20%. Terjadi endapan putih atau kekeruhan.
b. Masukkan ke dalam tabung reaksi 1 ml urine dan 2 ml reagen esbach (campuran antara asam pikrat dan asam sitrat). Terjadi endapan kuning.
2. percobaan urea (ureum)
- ke dalam tabung reaksi kering dimasukkan sedikit urea
- dipanaskan hati-hati di atas api, sehingga urea meleleh. Perhatikan bau yang timbul (gas NH3)
- pemanasan diteruskan sampai ureum yang melelh menjadi padat lagi, terjadi biuret.
- diamkan sampai menjadi dingin
- tambahkan sedikit akuades, campur baik-baik sampai larut (=larutan biuret)
- tambahkan larutan 10% NaOH sama banyak dengan larutan biuret, campur baik-baik
- tambahkan satu tetes larutan 0,01 M Cu SO4, campur sehingga terjadi warna violet ungu, kalau belum timbul warna tambah larutan CuSO4 satu atau dua tetes.
3. pemecahan ureum oleh enzim urease
urease mengaktalisis reaksi :
CO(NH2)2 + H2O CO2 + 2NH3 (ammoniak)
Ureum urease
- kedalam 2 tabung reaksi, satu diisi 3 ml akuades dan yang lain 3 ml urin
- tambahkan 2 tetes larutan 0,04% fenol-merah
- jika belum terjadi warna pink (merah muda) tambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0,1 M sampai terjadi warna pink
- masukkan larutan asam asetat tetes demi tetes sampai warna pink tepat hilang (pH=7)
- tambahkan sedikit tepung kedelai, campur hati-hati
- diamkan beberapa waktu (sekitar 10 menit)
- perhatikan warna yang terjadi pada masing-masing tabung
- ammonia yang terbentuk akan membuat larutan bersifat asam sehingga fenolftalin berwarna merah muda. Dalam tepung kedelai terdapat enzim uease.
4. percobaan untuk kreatinin
a. reaksi asam pikrat (reaksi jaffe)
- masukkan 1 ml asam pikarat jenuh
- tambahkan 0,5 ml larutan 10% NaOH- campur hati-hati
- campuran dibagi dua (dalam tabung reaksi):
1. satu tabung ditambah 3 ml urin
2. tabung yang lain ditambah 3 ml akuades
- isi tabung yang ditambah urine bewarna merah, oleh karena terbentuk kreatinin pikrat, yang ditambah asam menjadi kuning. Kreatin pikrat dalam suasana alkalis memberikan warna merah dari senyawa tautomernya.
b. Reaksi Nitroprussida (dari Weyl)
- Ke dalam tabung reaksi dimasukkan sekitar 3 ml urin
- Ditambah beberapa tetes larutan nitroprusside
- Di tambah beberapa tetes 10% NaOH sehingga arutan menjadi alkalis muncul warna merah yang cepat berubah menjadi warna kuning
- Kreatinin bersama dengan nitroprusside dalam suasana alkalik membentuk warna merah (ruby). Warna merah berubah menjadi kuning. Bila di asamkan dengan asam asetat, warna kuning berubah menjadi hhijau kemudian menjadi biru.

5. menunjukkan adanya garam-garam ammkonium dalam urine

2NH4Cl + Na2CO3 (NH4)2CO3 + 2NaCl


2NH3 + H2O + CO2
ke dalam tabung raeksi dimasukkan 2 ml urine, ditambahkan 1 tetes larutan fenolftanin dan tetes demi tetes larutan NA2CO3 2% hingga larutan berwarna merah muda kemudian dipanaskan. Timbulnya gas NH3 menunjukkan adanya garam ammonium dalam urine. Cara menunjukkan timbulnya gas NH3 :
- ambil batrabng kaca, basahi dengan larutan fenolftalein
- masukkan batang kaca ini ke dalam bagian atas tabung reaksi yang dipanaskan tersebut (batang kaca tidak sampai kena dinding dan isi tabung reaksi)
- fenolftalein pada batang kaca berwarna merah muda. Hal ini disebabkan ammoniak (NH3) yang keluar dari terurainya garam ammonium dalam urine.

6. menunjukkan adanya fosfat dan kalsium
ke dalam tabung reaksi dimasukkan 5 ml urine dan tambahkan beberapa tetes larutan NH4OH encer hingga alkalis dengan lakmus. Panaskan lambat-lambat dan lihatlah terjadinya endapan Ca-Mg fosfat. Saringlah endapan dengan kertas saring, endapannya dicuci dengan akuades. Kemudian endapan di atas kertas saring ditetesi 1 ml asam cuka 2% panas. Tapisannya (larutan Ca-Mg fosfat) dibagi dalam dua tabung.
Menunjukkan adanya fosfat.
Satu tabung yang berisi sebagian larutan CA-Mg fosfat ditambah 1 tetes HNO3 pekat dan beberapa tetes larutan ammonium molibdat. Dipanaskan terjadi endapan kuning jeruk yang karakteristik menunjukkan adanya fosfat (fosfomolibdat).

Menunjukkan adanya kalsium.
Pada tabung ke dua percobaan di atas ditambah beberapa tetes larutan K.osalat jenuh. Terjadinya kekeruhan dari Ca-oksalat yang tidak larut.
Powered by Blogger