Disusun oleh :
Kelas 4C1 kelompok 3
Alfian Layli Permata 090105141
Desi Ana Purnamasari 090105142
Aisyah Noor Hindria 090105143
Arum Dahlia 090105144
Meita Khoerunissa 090105145
Enis Soraya Maharani 090105146
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2011
A. Definisi
1. Kanker primer vulva mewakili 3% sampai 5% dari semua malignansi ginekologi dan tampak hampir selalu pada wanita pascamenopause meski angka kejadiannya pada wanita yang lebih muda meningkat. (Smeltzer,2002:1564)
2. Karsinoma vulva adalah penyebab 3% sampai 4% dari semua kanker genetalia primer pada perempuan. (Price,2005:1299)
B. Epidemiologi
Usia rata – rata perempuan dengan karsinoma in situ adalah 44 tahun; untuk karsinoma mikroinvasif adalah 58 tahun dan untuk karsinoma invasive yang sebenarnya adalah 61 tahun. (Price,2005;1299) Wanita kulit putih lebih banyak yang terserang disbanding wanita nonkulit putih. Karsinoma sel skuamosa menyebabkan sebagian besar tumor vulva. Angka kejadiannya lebih tinggi pada wanita hipertensi, obesitas dan diabetes. (Smeltzer,2002;1565)
C. Etiologi / Faktor Predisposisi
Etiologi terjadinya kanker vulva belum diketahui secara pasti, namun yang menjadi faktor terjadinya kanker vulva adalah penyakit menular seksual, diantaranya :
1) Penyakit menular seksual granulomatosa
2) Sifilis
3) Herpes hominis tipe II
4) Kondiloma akuminata
5) Infeksi dari HPV (virus yang menyebabkan kutil genetalia dan ditularkan melalui hubungan sesksual (Price,2005;1299)
6) Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
7) Diabetes
8) Obesitas
9) Hipertensi
10) Usia
Tiga perempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70 tahun ketika kanker pertama kali terdiagnosis. Usia rata-rata penderita kanker invasif adalah 65-70 tahun
11) Hubungan seksual pada usia dini
12) Berganti-ganti pasangan seksual
13) Merokok
14) Virus HIV menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga lebih mudah mengalami infeksi HPV menahun
15) Golongan sosial-ekonomi rendah. Hal ini berhubungan dengan ketidakmampuan dalam membiayai diri ke pelayanan kesehatan
16) Neoplasia intraepitel vulva (NIV)
17) Liken sklerosus. Penyakit ini menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
18) Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.
D. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari kanker vulva adalah :
a. Karsinoma in situ (karsinoma dengan lesi intraepitel vulva)
b. Karsinoma vulva invasif
Menurut sistem FIGO, kanker vulva dapat dibedakan menurut stadium yaitu:
Tabel 1. Stadium kanker vulva
STADIUM MANIFESTASI
0 Kanker hanya ditemukan di permukaan vulva
I Kanker ditemukan di vulva dan / atau perineum (daerah antara rektum dan vagina). Ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke kelenjar getah bening
IA Kanker stadium I yang telah menyusup sampai kedalaman kurang dari 1 mm
IB Kanker stadium I yang telah menyusup lebih dalam dari 1 mm
II Kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu, dengan ukuran lebih besar dari 2 cm tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening
III Kanker ditemukan di vulva dan / atau perineum serta telah menyebar ke jaringan terdekat (misalnya uretra, vagina, anus) dan / atau telah menyebar ke kelenjar getah bening selangkangan terdekat.
IVA Kanker telah menyebar keluar jaringan terdekat, yaitu ke uretra bagian atas, kandung kemih, rektum atau tulang panggul, atau telah menyebar ke kelenjar getah bening kiri dan kanan
IVB Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam panggul dan / atau ke organ tubuh yang jauh.
E. Gejala Klinis
Gejala klinis dari kanker vulva adalah :
1. Pruritus lama (gejala utama kanker vulva)
2. Perdarahan
3. Rabas berbau busuk
4. Nyeri juga terkadang dapat timbul
5. Terdapat lesi awal yang tampak sebagai dermatitis kronis kemudian dapat ditemukan pertumbuhan benjolan yang terus tumbuh dan menjadi keras, mengalami ulserasi seperti bunga kol (Smeltzer,2002;1565)
Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, dimana labia mayora tiga kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris. Gambaran keseluruhan lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular atau verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah atau putih. (Price,2005;1299)
F. Pemeriksaan Fisik (Fokus ke bagian genital)
a. Inspeksi
1. Adanya lesi seperti bunga kol berwarna cokelat, merah atau putih
2. Keluarnya cairan encer dari vagina dan berbau busuk
3. Pendarahan yang terjadi, volume darah yang keluar
4. Ekspresi wajah ibu menahan nyeri (meringis)
5. Raut wajah pucat
6. Pasien tampak menggaruk bagian genital
b. Palpasi
Teraba benjolan yang terus tumbuh menjadi keras di bagian vulva
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Pulasan Pap pada serviks (Pap Smear)
b. Test ini mendeteksi adanya perubahan-perubahan sel leher rahim yang abnormal, yaitu suatu pemeriksaan dengan mengambil cairan pada laher rahim dengan spatula kemudian dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop.
c. Pemeriksaan bimanual
d. Sistoskopi
e. Proktoskopi
f. Pemeriksaan foto thorak
H. Diagnosis / Kriteria diagnosis
Hasil pemeriksaan positif :
Dari hasil biopsi terdapat sel – sel ganas pada sel skuamosa di daerah vulva. Biopsi harus dilakukan pad semua lesi vulva yang menetap, yang mengalami ulserasi atau yang tidak sembuh dengan cepat setelah terapi yang sesuai. Lesi mulai tumbuh pada permukaan kulit dan dapat dengan mudah dikenali sebagai ulkus kecil yang menjadi iritasi atau gatal atau meningkat ukurannya. (Smeltzer,2002;1565)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan. Staging (Menentukan stadium kanker) Staging merupakan suatu proses yang menggunakan hasil-hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik tertentu untuk menentukan ukuran tumor, kedalaman tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya dan penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh.Dengan mengetahui stadium penyakitnya maka dapat ditentukan rencana pengobatan yang akan dijalani oleh penderita. Jika hasil biopsi menunjukkan bahwa telah terjadi kanker vulva, maka dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebaran kanker ke daerah lain:
a. Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
b. Proktoskopi (pemeriksaan rektum)
c. Pemeriksaan panggula dibawah pengaruh obat bius
d. Rontgen dada
e. CT scan dan MRI.
I. Kemungkinan Komplikasi
a. Infeksi luka dan sepsis
b. Trombosis vena profunda
c. Hemoragi
J. Penatalaksanaan Medis
Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker vulva:
a. Pembedahan
i. Eksisi lokal radikal : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah besar jaringan normal di sekitar kanker, mungkin juga disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening
ii. Bedah laser : menggunakan sinar laser untuk mengangkat sel-sel kanker
iii. Vulvektomi skinning : dilakukan pengangkatan kulit vulva yang mengandung kanker
iv. Vulvektomi simplek : dilakukan pengangkatan seluruh vulva
- Vulvektomi parsial : dilakukan pengangkatan sebagian vulva
- Vulvektomi radikal : dilakukan pengangkatan seluruh vulva dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
v. Eksenterasi panggul : jika kanker telah menyebar keluar vulva dan organ wanita lainnya, maka dilakukan pengangkatan organ yang terkena (misalnya kolon, rektum atau kandung kemih) bersamaan dengan pengangkatan leher rahim, rahim dan vagina.
Untuk membuat vulva atau vagina buatan setelah pembedahan, dilakukan pencangkokan kulit dari bagian tubuh lainnya dan bedah plastik.
b. Terapi penyinaran
1. Pada terapi penyinaran digunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya utnuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.
2. Pada radiasi eksternal digunakan suatu mesin sebagai sumber penyinaran; sedangkan pada radiasi internal, ke dalam tubuh penderita dimasukkan suatu kapsul atau tabung plastik yang mengandung bahan radioaktif.
c. Kemoterapi
Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat tersedia dalam bentuk tablet/kapsul atau suntikan (melalui pembuluh darah atau otot). Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena obat masuk ke dalam aliran darah sehingga sampai ke seluruh tubuh dan bisa membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh.
K. Penatalaksanaan menurut stadium kanker vulva yaitu :
Pengobatan kanker vulva tergantung kepada stadium dan jenis penyakit serta usia dan keadaan umum penderita.
Kanker vulva stadium 0
1. Eksisi lokal luas atau bedah laser, atau kombinasi keduanya
2. Vulvektomi skinning
3. Salep yang mengandung obat kemoterapi
Kanker vulva stadium I
1. Eksisi lokal luas
2. Eksisi lokal radikal ditambah pengangkatan seluruh kelenjar getah bening selangkangan dan paha bagian atas terdekat pada sisi yang sama dengan kanker
3. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan pada salah satu atau kedua sisi tubuh
4. Terapi penyinaran saja.
Kanker vulva stadium II
1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan kiri dan kanan. Jika sel kanker ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka dilakukan setelah pembedahan dilakukan penyinaran yang diarahkan ke panggul
2. Terapi penyinaran saja (pada penderita tertentu).
Kanker vulva stadium III
1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan dan kelenjar getah bening paha bagian atas kiri dan kanan.
Jika di dalam kelenjar getah bening ditemukan sel-sel kanker atau jika sel-sel kanker hanya ditemukan di dalam vulva dan tumornya besar tetapi belum menyebar, setelah pembedahan dilakukan terapi penyinaran pada panggul dan selangkangan
2. Terapi radiasi dan kemoterapi diikuti oleh vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening kiri dan kanan
3. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi.
Kanker vulva stadium IV
1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon bagian bawah, rektum atau kandung kemih ( tergantung kepada lokasi penyebaran kanker) disertai pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi panggul)
2. Vulvektomi radikal diikuti dengan terapi penyinaran
3. Terapi penyinaran diikuti dengan vulvektomi radikal
4. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi dan mungkin juga diikuti oleh pembedahan.
Kanker vulva yang berulang (kambuh kembali)
1. Eksisi lokal luas dengan atau tanpa terapi penyinaran
2. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon, rektum atau kandung kemih (tergantung kepada lokasi penyebaran kanker) disertai dengan pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi panggul)
3. Terapi penyinaran ditambah dengan kemoterapi dengan atau tanpa pembedahn
4. Terapi penyinaran untuk kekambuhan lokal atau untuk mengurangi gejala nyeri, mual atau kelainan fungsi tubuh.
L. Pencegahan
Adapun cara pencegahan terkena kanker vulva adalah :
a. Menghindari faktor resiko yang bisa dikendalikan
b. Mengobati keadaan prekanker sebelum terjadinya kanker invasif
ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI PATOLOGI
PADA NY. M UMUR 30 TAHUN DENGAN “ CARSINOMA VULVA”
DI BKIA ‘AISYIYAH KARANGKAJEN YOGYAKARTA
No. registrasi : 03254
Tanggal pengkajian : 2 Mei 2011
Pukul : 10.00
Pengkaji : bidan siti
A. Data subyektif
1. Identitas
Ibu suami
Nama : Ny. M Tn. H
Umur : 45 tahun 50 tahun
Agama : islam islam
Suku/bangsa : Jawa jawa
Pendidikan terakhir : D3 S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga wiraswasta
Alamat : jl. Moyudan no 38 rt.01, jl. Moyudan no 38 rt.01,
salakan Yogyakarta salakan Yogyakarta
No. Hp : 0817654xxxxx 0817653xxxx
2. Alasan kunjungan
Ny. m mengatakan ingin memeriksakan kondisi kesehatannya
3. Keluhan utama
Ny. M mengatakan merasa sakit ketika senggama dan terjadi perdarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal sejak 2 bulan terakhir.
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 35 hari
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
Keluhan : dismenorhea
5. Riwayat perkawinan
Ibu menikah umur 25 tahun dengan suami umur 30 tahun secara syah lama pernikahan 20 tahun.
6. Riwayat obstetri
P3Ah3Ab0
7. Riwayat persalinan
No
Tanggal lahir uk bb L/P Persalinan Nifas
tempat Jenis Penolong komplikasi
1 19 november 1992 40 mg 3000 gr L RS Spontan Dokter - Asi eksklusif
2 21 januari 1994 40 mg 2800 gr P BPS Spontan Bidan - Asi eksklusif
3 6 mei 1998 38 mg 2500 gr L BKIA Spontan Bidan - Asi eksklusif
8. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan menggunakan KB implant
9. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit sistemik atau degenaratif.
b. Riwayat kesehatan yang pernah/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah/sedang menderita penyakit sistemik atau degenaratif.
10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3 kali
Jenis : nasi,lauk,sayur
Porsi : sedang
Minum
Frekuensi : 7-8 gelas/hari
Jenis : air putih,teh,kopi
Porsi : 1 gelas kecil
b. Eliminasi
BAK
Frekuensi : 5-6 kali sehari
Konsistensi : cair
Warna : kuning
BAB
Frekuensi : 2 kali sehari
Konsistensi : lunak
Warna : kuning kecoklatan
c. Istirahat
Ibu mengatakan tidur sehari + 6-7 jam, siang + 1 jam, malam + 5-6 jam.
d. Aktifitas
Sehari-hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga tanpa bantuan orang lain.
e. Kebersihan diri
Ibu mengatakn mandi 2 kali sehari,keramas 2 kali seminggu,berganti pakaian 2 kali sehari dan menggosok gigi setiap setelah makan dan akan tidur.
f. Seksualitas
Ibu mengatakan berhubungan seksual dengan suami 3 kali seminggu. Keluhan : sejak dua bulan terakhir sering terjadi perdarahan setelah berhubungan.
g. Kebiasaan
Tidak pernah merokok,minum-minuman kerasdan terkadang minum jamu-jamuan.
11. Riwayat Psikososialspiritual
a. Ibu merasa cemas dengan kondisi kesehatannya sekarang ini.
b. Ibu merasa aktifatsnya terganggu karena terkadang timbul rasa nyeri dibagian vulva.
c. Hubungan ibu dengan suami,anak,keluarga dan tetangga baik.
d. Ibu beragama islam dan melaksanakan sholat 5 waktu kadang berjamaah dimasjid.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan : baik
Kesadaran umum : Compos Mentis (CM)
Tanda Vital : TD : 100 - 90 mmHg
Nadi : 100 x / menit
Pernapasan : 16 - 24 x / menit
Suhu : 37,5oC
Antopometri : TB : 155 cm, BB : 49 kg, LILA : 26 cm
Kepala : bentuk mesochepal,bersih,tidak ada ketombe rambut hitam.
Muka : pucat,simetris
Mata : simetris,sklera putih,konjungtiva tidak pucat.
Hidung : bersih,tidak ada polip,bersih,tidak ada secret.
Mulut : bersih,tidak ada caries gigi tidak ada sariawan.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe
Dada : payudara simetris,puting menonjol tidak ada benjolan.
Perut : bersih,tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia :Membran mukosa kering,turgor kulit buruk akibat perdarahan,keluar cairan encer berbau busuk.
Ekstremitas : baik,tidak ada benjolan,
Refllek patella : kanan kiri (positif)
2. Data penunjang
–
C. Assesment
Ny. Umur 45 tahun dengan carsinoma vulva
D. Planning
Tanggal 2 mei 2011 pukul : 10.25 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa teraba benjolan keras di bagian vulva dan terdapat pengeluaran yang berbau dari vulva.
Ibu merasa cemas dengan keadaannya.
2. Menjelaskan pada ibu untuk mengikuti saran dokter untuk dilakukan eksisi lokal luas atau bedah laser.
Ibu masih merasa ragu-ragu dan takut.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa eksisi lokal luas atau bedah laser adalah upaya untuk menghilangkan benjolan yang terdapat di alat genetalia ibu. Karena benjolan di alat genetalia ibu masih tergolong tidak terlalu berbahaya.
Ibu merasa lebih tenang.
4. Menjelaskan dan meminta ibu supaya berdiskusi dengan suami tentang operasi bedah laser serta biaya yang yang harus dikeluarkan
Ibu dan suami mengerti dan akan bediskusi bersama.
5. Menjelaskan kepada ibu untuk senantiasa tabah dan tetap bersabar terhadap cobaan yang sedang dihadapi. Serta tidak lupa untuk senantiasa berdoa pada Allah agar diberi kesembuhan.
Ibu mengerti dan akan senantiasa berdoa agar diberi kesembuhan.
6. Melakukan pendokumentasian.
Yogyakarta,2 mei 2011
Tanda tangan
Bidan siti