Disusun Oleh :
1. Anita Rahmawati (090105136)
2. Hermia Fithri Lailatul Hidayati (090105137)
3. Arwinda Nur Fitriana (090105138)
4. Lusi Permanadewi (090105139)
5. Tiara Puspitasari (090105140)
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2010/2011
OLIGOMENOREA
A. Definisi
Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang.
B. Etiologi
Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadar pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal pubertas.
Oligomenorrhea yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
Kalau siklus sekonyong-konyong menjadi panjang maka dapat disebabkan oleh penyakit psikis dan pengaruh panyakit seperti TBC.
C. Gejala
Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.
D. Pengobatan
Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea. Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal pada pasien yang sudah menikah. Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.
E. Komplikasi
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenorrhea mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan.
KASUS
Ny. L usia 19 tahun datang kepada seorang bidan. Dia mengeluh jarang mendapat haid, haid datang 2 bulan sekali. Lamanya haid kurang lebih 5 hari, tidak ada nyeri yang mengganggu saat haid. Nn. L mengatakan belum menikah dan belum pernah melakukan hubungan seksual.
ASUHAN KEBIDANAN PADA GANGGUAN MENSTRUASI
PADA Nn. L UMUR 19 TAHUN DENGAN OLIGOMENORHEA
DI BPS MAWAR
No. Register : 070592
Tanggal/jam masuk : 18 maret 2011
Pengkaji : Bidan Mawar
SUBYEKTIF
Biodata
1. Nama : Nn. L
2. Umur : 19 th
3. Agama : Islam
4. Suku/bangsa : Jawa/indonesia
5. Pendidikan terakhir : SMA
6. Pekerjaan : Mahasiswa
7. No. Telp. : 085643322xxx
8. Alamat : Jln. Wonosari Km 10, yogyakarta
ANAMNESA
1. Alasan kunjungan saat ini :
Nn. L mengeluh jarang haid. Haid selalu datang terlambat.
2. Riwayat Menstruasi
Nn. L mengatakan bahwa ia menstruasi setiap 2 bulan sekali. Lamanya 5 hari. Banyaknya ± 50 cc. Tidak ada nyeri saat haid. Darah cair dan berbau khas. Tidak ada keputihan yang mengganggu dan berbau.
3. Riwayat Perkawinan : Nn. L mengatakan belum menikah
4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas : -
5. Riwayat Kontrasepsi :.-
6. Perilaku Seksualitas : Nn. L mengatakan belum pernah melakukan hubungan seksual.
7. Riwayat Penyakit
Nn. L mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit yang menurun atau berat seperti TBC, asma, jantung, hipertensi, dll.
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
Nn. L mengatakan dalam Keluarga tidak sedang atau pernah menderita penyakit yang menurun atau berat seperti TBC, asma, jantung, hipertensi, dll.
9. Riwayat Psikososial
Nn. L tinggal dengan orangtua, hubungan dengan keluarga baik, serta hubungan dengan teman dan tetangganya baik.
10. Riwayat Pengunaan Obat – obatan dan bahan – bahan lain
Nn. L mengatakan tidak pernah merokok, tidak pernah minum-minuman keras, tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang, serta ibu mengatakan tidak pernah minum jamu-jamuan.
11. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari :
Makan Minum
Frekuensi 3 kali sehari Frekuensi 7-8 gelas sehari
Macam Nasi sayur daging,tempe Macam Air putih, teh, susu
Jumlah 1 Porsi sedang habis Jumlah 1 gelas belimbing
Keluhan Tidak ada Keluhan Tidak ada keluhan
Nn. L mengatakan tidak mempunyai makanan pantangan dan alergi terhadap makanan atau minuman.
12. Personal Hygiene
Nn. L mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2-3 kali sehari, mencuci rambut 1 kali sehari dan kadang 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehari dan ganti pakaian dalam 2 kali sehari dan atau bila basah, cara membersihkan organ genitalia setelah BAK dan BAB menggunakan air mengalir.
13. Pola Eliminasi
BAB BAK
Frekuensi 1 kali sehari Frekuensi 5-6 kali sehari
Warna Kuning kecoklatan Warna Jernih
Bau Khas Bau Khas
Konsistensi Lembek Konsistensi Cair
Keluhan Tidak ada Keluhan Tidak ada
14. Pola Aktivitas
Nn. L mengatakan kegiatannya kuliah. Istirahat teratur yaitu tidur siang 1 jam sehari dan tidur malam 6-7 jam sehari, tidak ada keluhan. Nn. L mengatakan jarang melakukan olahraga, hanya jalan-jalan dipagi hari selam kira-kira 15 menit.
OBYEKTIF
I. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Baik , kesadaran : Compos Menthis
2. Vital sign
a. suhu : 360 C
b. nadi : 80 kali / menit
c. TD : 120/80 mm Hg
d. respirasi : 26 kali/menit
3. Antropometri
a. BB : 47 kg
b. TB : 160 cm
II. Pemeriksaan Fisik :
1. Kepala : tidak ada benjolan, rambut bersih, tidak rontok
2. Muka : simetris, tidak ada oedem, muka tidak pucat
3. Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ikterik
4. Telinga : simetris,sejajar mata,bersih, tidak ada infeksi dan serumen
5. Hidung : simetris, tidak infeksi, dan tidak ada sekret
6. Mulut : bibir tidak kering, tidak stomatitis, tidak ada gigi yang berlubang
7. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tiroid, dan vena jugularis
8. Payudara : simetris, areola hiperpigmentasi, putting susu menonjol
9. Abdomen : tidak ada bekas luka
10. Genetalia m m : vulva vagina nampak bersih, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada varises dan odem.
11. Anus : tidak hemoroid
12. Ekstrimitas atas dan bawah : tidak ada oedem dan varises, reflek patella kanan dan kiri positif.
III. Data Penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
ASSESSMENT :
Nn. L umur 19 tahun dengan gangguan reproduksi dengan oligomenorea.
PLANNING Tanggal : 18 maret 2011 jam : 15.00 wib
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada Nn. L hasil pemeriksaan bahwa ia menderita oligomenorea yaitu suatu keadaan haid dengan siklus panjang yaitu jarak antara haid bulan ini dengan bulan selanjutnya >35 hari.
Nn. L mengerti akan penjelasan bidan
2. Memberitahu Nn. L penyebab-penyebab oligomenorhe yang antara lain perpanjangan stadium luteal, stadium folikuler, pengaruh psikis atau juga kelainan yang terdapat pada rahim seperti kanker.
Nn. L mengerti akan penjelasan bidan
3. Memberitahu Nn. L untuk melakukan pemeriksaan di RS untuk melakukan USG, memastikan bahwa tidak ada kelainan pada rahim dan organ genitalianya.
Nn. L mengerti dan bersedia melakukannya
4. Mendokumentasikan.
Asuhan sudah didokumentasikan
18 maret 2011
Bidan Mawar
DAFTAR PUSTAKA
http://diarykiranti.com/tag/oligomenore/