Disusun Oleh :
1. Anita Rahmawati (090105136)
2. Hermia Fithri Lailatul Hidayati (090105137)
3. Arwinda Nur Fitriana (090105138)
4. Lusi Permanadewi (090105139)
5. Tiara Puspitasari (090105140)
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2010/2011
A. MENORARGHEA
I. Definisi
Menorarghea adalah pengeluaran darah yang terlalu banyak biasanya disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi pada siklus yang teratur. Menoragia merupakan suatu kelainan menstruasi dimana perdarahan menstruasi lebih dari 80ml/hari pada siklus yang normal.
Menstruasi yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul akibat anemia diantaranya adalah napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari tangan dan kaki menjadi kebas, sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun, dll.
II. Gejala :
a. pasien perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut
b. perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
c. menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
d. darah menstruasi dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
e. terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.
III. Sebab-sebab
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya menstruasi (menorragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
1. Hypoplasia uteri
Menurut beratnya, hypoplasia dapat mengakibatkan :
a. Amenorhoe (uterus sangat kecil)
b. Hypomenorhoe (uterus kecil jadi luka kecil)
c. Menorhagia karena tonus otot rahim kurang
Terapi : uterotonika
2. Astheni
Menorhagia terjadi karena tonus otot pada umumnya kurang.
Terapi : uterotonika dan raboransia
3. Selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena terlalu lelah. Juga karena tonus otot kurang.
4. Myoma uteri
Menorhagia pada myoma disebabkan oleh :
a. Kontraksi otot rahim kurang kuat
b. Cavum uteri luas
c. Bendungan pembuluh darah balik
Terapi : uterotonika atau operasi
5. Hypertensi
6. Decompentio cordis
7. Infeksi : endometritis, salpingitis. Infeksi menyebabkan hyperaemia.
8. Retroflexio uteri
Karena bendungan pembuluh darah balik
9. Penyakit darah : haemofili, werlhof
10. adanya kelainan organik :
a. infeksi saluran reporduksi
b. kelainan koagulasi, misal : akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
c. Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
11. Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll.
12. Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya.
13. Iatrogenik : misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasidan obat-obatan antikoagulan
IV. Pengobatan
Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya. Jika menoragia diikuti oleh adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu diberikan untuk periode waktu tertentu untuk menggantikan cadangan zat besi dalam tubuh.
Selain itu, menorrhagia juga dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Terapi hormonal yang diberikan iasanya berupa obat kontrasepsi kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron.
Menorrhagia yang terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi hormonal atau dengan pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan kuretase ataupun dengan tindakan operasi.
B. METRORRHAGI
Metrorrhagi adalah perdarahan yang tidak teratur dan yang tidak ada hubungan dengan haid. Dapat dibagi sebagai berikut :
I. Penyebab
Etiologi menometrorhagia ada 2 yaitu :
1. Penyebab organik
a. Servik uteri : Karsinoma partiom, perlukaan serviks, polip servik, erosi pada portio, ulkus portio uteri
b. Vagina : Varices pecah, metostase kario karsinoma keganasan vagina, karsinoma vagina
c. Rahim : polip endometrium, karsinoma korpus uteri, submukosa mioma uteri.
d. Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium, kista ovarium
2. Penyebab perdarahan disfungsional
Perdarahan uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik. Perdarahan disfungsional terbagi menjadi 3 bentuk :
Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovulatoir disfunction bleeding) Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tanpa ada sebab-sebab organik, maka harus diperhatikan sebagai etiologi.
i. Korpus lutheum persistens
Dalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-kadang bersamaan dengan ovarium yang membesar korpus lutheum ini menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur (irreguler shedding) sehingga menimbulkan perdarahan.
ii. Insufisiensi korpus lutheum
Insufisiensi korpus lutheum menyebabkan premenstrual spotting, menorhagia dan polimenorrea, dasarnya adalah kurangnya produksi progesterone disebabkan oleh gangguan LH releasing factor.
iii. Apapleksia uteri
Apapleksia uteri pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus.
iv. Kelainan darah seperti anemia, gangguan pembekuan darah purpura trombosit openik.
Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi (anovulatoir disfunctiond bleeding. Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu. Timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali. Stres psikologis dan komplikasi dari pemakaian alat kontrasepsi.
(Sarwono, 1999 : 225-226)
B. Penanganan
1. Bila perdarahan disfungsional sangat banyak, penderita harus istirahat baring dan dilakukan pemeriksaan darah.
2. Setelah pemeriksaan ginekologis menunjukkan bahwa perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada abortus incompletus, maka dapat diberikan :
a. Estrogen dosis tinggi supaya kadarnya darah meningkat dan perdarahan berhenti, diberikan secara intra muscular (propionasi estrodiol 25 mg, kerugian therapy ini adalah bahwa setelah suntikan dihentikan maka perdarahan akan timbul lagi atau benzoas ekstradiol/valeras ekstradiol 20 mg.
b. Progesterone : pemberian progesterone mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium diberikan secara intra muscular hidroksi progesterone 125 mg atau provera 10 mg oral (medroksi progesteron)
c. Jika pemberian estrogen saja atau progesterone saja kurang bermanfaat, maka diberikan kombinasi estrogen dan progesterone yaitu pil kontrasepsi, pada therapi ini dapat diberikan progesterone untuk 7 hari mulai hari ke 21 siklus haid.
3. Dilakukan kuretase endometrium terhadap produk-produk konsepsi yang tertahan.
Antibiotika untuk infeksi pelvis.
KASUS
Nn. “T” usia 20 tahun datang pada seorang bidan. Pasien mengeluh mengalami 2 kali haid selama 1 bulan ini. Pasien mengatakan menstruasi sejak 3 hari yang lalu belum berhenti, darah keluar banyak, bergumpal, berwarna merah kehitaman. Pasien mengatakan belum pernah menikah dan belum pernah melakukan hubungan hubungan seksual.. Nn”T” mengatakan menstruasi pertama umur 14 tahun. Siklus haid tidak teratur sejak 1 tahun terakhir. Lama 10 hari. Tidak ada dismenorhoe. Sifat darah menggumpal.
ASUHAN KEBIDANAN PADA GANGGUAN MENSTRUASI
PADA Nn. T UMUR 20 TAHUN DENGAN MENORARGHEA
DAN METRORARGHIEA DI BPS NILA
No. Register : 2468
Hari, tanggal : Senin, 21 Maret 2011
Pengkajian oleh : Bidan N jam : 15.00 wib
Ruang : Periksa
DATA SUBJEKTIF
BIODATA PASIEN
Nama : Nn. T
Umur : 20 th
Agama : Islam
Suku/Bangsa : JAWA/WNI
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : mahasiswa
Alamat Lengkap : jln kaliurang km 5 yogyakarta
No.Telp/Hp : 08132889xxx
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh mengalami 2 kali haid selama 1 bulan ini. Pasien mengatakan menstruasi sejak 3 hari yang lalu belum berhenti, darah keluar banyak, bergumpal, berwarna merah kehitaman.
2. Riwayat Pernikahan
Pasien mengatakan belum pernah menikah
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 14 tahun. Siklus haid tidak teratur sejak 1 tahun terakhir. Lama 10 hari. Tidak ada Dismenorhoe. Sifat darah: menggumpal.
4. a. Gangguan Menstruasi : menstruasi sejak 3 hari yang lalu belum berhenti, darah keluar banyak, bergumpal, berwarna merah kehitaman
b. Keputihan : Tidak ada
c. Pengalaman yang berkaitan dengan penyakit kandungan : Pasien belum pernah mengalami penyakit yang berkaitan dengan saluran reproduksi.
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan pasien mengatakan saat ini tidak menderita karsioma vagina, polip servik, karsinoma korpus uteri, karsinoma ovarium atau kista ovarium, vulvitik, vaginitis.
b. Riwayat Kesehatan yang lalu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit karsionam vagina, polip servik, karsinoma korpus uteri, tumor ovarium, kista ovarium, vulvitis atau vaginitis.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga Tidak ada keluarga yang menderita penyakit menular dan menurun seperti : HIV /AIDS, IMS , TBC, Hepatitis, Hipertensi, DM, Penyakit jantung, Ginjal, dan gangguan menstruasi.
6. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Pola Nutrisi Makan Minum
Frekuensi : 3 x/hari 6-7 x/hari
Macam : Nasi,lauk, sayur, buah Air,putih,susu, .
Jumlah : 1 porsi habis 1 gelas
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
b. Pola eliminasi
Pola Eliminasi BAB BAK
Frekuensi : 1 x/hari 10 x/hari
Warna : kuning kehijauan kuning jernih
Bau : bau khas feses Bau khas urin
Konsistensi : lembek cair
Jumlah : sedang sedang
Keluhan : tidak ada tidak ada
c. Pola aktivitas
Kegiatan sehari-hari : Pasien mengatakan kuliah mulai jam 07.00 pagi sampai jam 17.00 WIB, pasien kadang membantu ibu melakukan pekerjaan rumah.
Istirahat/tidur : Tidur malam 7-8 jam
Keluhan : Tidak ada
d. Personal hygiene
Kebiasaan mandi 2 kali/hari
Kebiasaan gosok gigi 2 kali/hari. Mencuci rambut 3-4 kali/minggu
Kebiasaaan membersihkan alat kelamin : Saat mandi,BAK,BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam :2 x sehari saat mandi
Jenis pakaian dalam yang digunakan : Katun
e. Riwayat alergi
Makanan : Tidak ada
Obat : Tidak ada
Zat lain : Tidak ada
f. Kebiasaan – kebiasaan
Merokok : Tidak pernah
Minum jamu-jamuan : Tidak pernah
Minum-minuman keras : Tidak pernah
Obat obat terlarang : Tidak pernah
Makanan / minuman pantang : Tidak ada
7. Keadaan Psiko Sosial Spiritual
a. Pengetahuan pasien tentang gangguan atau penyakit yang diderita saat ini. Menurut pasien, saat ini bukan tanggal dirinya menstruasi, karena belum lama dirinya sudah mendapat menstruasi. Pasien takut karena jumlah darah yang keluar banyak, dan menggumpal.
b. Ketaatan beribadah
Pasien taat menjalankan sholat 5 waktu dan menutup aurat.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik. Kesadaran: compos mentis
b. Tanda vital
Tekanan darah :110/70.mmHg
Nadi :88 kali per menit
Pernafasan : 20 kali per menit
Suhu :36,5˚C
c. Antropometri
TB : 157 cm
BB : 50 kg
d. Kepala dan leher
Rambut : Hitam, lurus, bersih, kuat
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : Simetris, tidak ada kotoran, tidak ada cairan yang keluar (darah)
Muka : agak pucat
Mulut : Simetris, merah, gigi tidak ada caries dan tidak ada lubang, bibir tidak pecah2, tidak ada perbesaran tonsil
Telinga : simetris, tidak ada kotoran dan cairan yang keluar
Leher : Tidak ada pelebaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.
e. Payudara
Bentuk : Simetris.
Puting susu : Menonjol, cukup bersih.
Massa/tumor : tidak teraba massa abnormal.
f. Abdomen
Bentuk : rata
Bekas Luka : tidak ada
Massa/tumor : tidak teraba massa abnormal
g. Ekstermitas
Oedem : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Refles Patella : kanan dan kiri (+)
Kuku : Pendek bersih
h. Genetalia Luar
Bekas Luka : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : Tidak ada Tanda-Tanda peradangan
Pengeluaran cairan : terdapat pengeluaran darah, banyak bergumpal berwarna merah kehitaman, bau khas
i. Anus
Hemoroid : Tidak ada
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : pemeriksaan HB
Tgl 20 maret 2011, hasil Hb 9,5 gr %
Pemeriksaan Penunjang Lain :
Catatan Medik Lain : tidak ada
ASSESMENT
Ny.T umur 20 tahun, dengan gangguan menstruasi menometrorarghia
PLANNING :
Senin, 21 Maret 2011. JAM 15.00 wib
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa keadaan umum pasien baik.
Tekanan darah :110/70.mmHg
Nadi :88 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu :36,5˚C
Pasien mengerti penjelasan bidan.
2. Menjelaskan kepada pasien bahwa kadar Hb nya rendah yaitu 10 %, pasien mengalami anemia ringan.
3. Menganjurkan pasien untuk makan yang banyak mengandung zat besi (bayam, daun singkong, hati, daging), banyak minum air putih. Untuk memperbaiki Hbnya yang turun.
Pasien mengerti dan akan melakukan anjuran bidan.
4. Menjelaskan keadaan pasien bahwa ia mengalami gangguan menstruasi menometroragihia. Menometrorhagia adalah perdarahan uterus yang tidak sesuai waktu menstruasi tetapi dalam jumlah darah yang banyak. Pasien mengerti dengan penjelasan bidan.
5. Menjelaskan kepada pasien tanda dan gejala menometroragia yaitu, perdarahan di luar siklus menstruasi dengan jumlah darah banyak, dan menggumpal.
Pasien mengerti penjelasan bidan.
6. Menjelaskan kepada pasien bahwa keadaanny membutuhkan penanganan oleh dokter, pasien akan dirujuk mengetahui apa penyebab perdarahan yang dirinya alami dan penanganan segera.
Pasien mengerti dan bersedia dirujuk.
7. Memberikan motivasi kepada pasien agar tidak khawatir dan takut dengan keadaanya sekarang. Karena dengan rasa khawatir dan takut akan mempengaruhi psikologis pasien dan sangat berpengaruh pada siklus menstruasi. Pasien mengerti penjelasan bidan dan akan tidak khawatir dan takut denhgan keadaannya sekarang.
8. menganjurkan kepada pasien agar selalu berdoa kepada Allah agar keadaannya dapat normal
Pasien mengerti.
Bidan
(Nila)
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ginekologi bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
http://www.scribd.com/doc/43553502/BAB-1-2-Makalah-Gx-Menstruasi
Manuaba, Ida Bagus, 1999. Memahami Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan