Sabtu, 18 Juni 2011

ASUHAN KEBIDANAN IV B ( PATOLOGI II ) FIBROADENOMA MAMMAE

Dosen Pembimbing : Siti Arifah, S.SIT



Disusun oleh :
• Ruly Catur Wulandari 090105180
• Arum Ismawati 090105181
• Eka Putri Setyaningrum 090105182
• Fatika Ikhtariyani 090105183
• Tri Wahyuni 090105184
• Dian Permatasari 090105185
• Atik Maria H.P 090105186
• Sabrina Wulandari 090105187



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2011


KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Gangguan perdarahan di luar dan di dalam siklus menstruasi “ Amenorhea “
Makalah ini diselesaikan karena bantuan beberapa pihak,maka kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Siti Arifah ,S.SiT selaku pembimbing.
2. Teman-teman seperjuangan yang telah ikut menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari harapan sempurna untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini dan semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat orang-orang yang berkecimpung di dunia kesehatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Yogyakarta, Mei 2011

Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) danjaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atauoval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, olehsebab itu sering disebut sebagai ”breast mouse”.
Di bawah ini kami akan membahas lebih lanjut tentang fibroadenoma mammae.

II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud Fibroadenoma mammae (FAM) ?
2. Penyebab Fibroadenoma mammae (FAM) ?
3. Tanda dan gejala Fibroadenoma mammae (FAM) ?
4. Bagaimana terapi dan pengobatan Fibroadenoma mammae (FAM) ?



I. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Fibroadenoma mammae (FAM) dapat terjadi pada perempuan
2. Untuk menambah pengetahuan tentang gangguan yang terjadi karena gangguan Fibroadenoma mammae (FAM)
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Fibroadenoma mammae (FAM)

II. Manfaat
1. memberikan penjelasan pada masyarakat khususnya perempuan dalam masa reproduktif menegenai hal hal yang terjadi bila mengalami Fibroadenoma mammae (FAM)
2. mendeteksi secara dini yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi oleh perempuan apabila terkena Fibroadenoma mammae (FAM)

















BAB II
TINJAUAN TEORI

A. FIBROADENOMA

1. Definisi
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa.
Secara histologi:
- intracanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel.
- pericanalicular fibroadenoma; fibroadenoma pada payudara yang menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. Tumor ini dibatasi letaknya dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung.
Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal, relative mobile, dan tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya ditemukan secara tidak sengaja.

2. Etiologi dan Epidemiologi

penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu di ingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas. Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSWBreats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkanlaporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadianfibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkansetelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil disbanding pada usia muda.

3. Penyebab
Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat. Fibroadeno mamammae dibedakan menjadi 3 macam:
• Common Fibroadenoma
• Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.
• Juvenile fibroadenoma pada remaja.
4. Gejala
Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet
Benjolan mudah digerakkan, batasnya jelas dan bisa dirasakan pada SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Teraba kenyal karena mengandung kolagen (serat protein yan gkuat yang ditemukan didalam tulang rawan, urat daging dan kulit).

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.
3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan
7. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.

5. Patologi
- Makroskopi: tampak bulat, elastis dan nodular, permukaan berwarna putih keabuan.
- Mikroskopi: epitel proliferasi tampak seperti kelenjar yang dikelilingi oleh stroma fibroblastic yang khas (intracanalicular f.
6. Penegakan Diagnosa
Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan, Yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample biopsi. Pengambilan sampel biopsi ini dapat dilakukan dengan mengiris bagian mammae atau dengan memasukkan jarum yang kecil dan panjang untuk mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut.
Diagnosa terhadap FAM ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian klinis, ultrasonografi dan pengambilan sampel dengan penggunaan jarum. Penilaian klinis terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan:
 Umur:
¬ Fibroadenoma: umumnya menyerang wanita usia di bawah 30 tahun
 TREATMENT/PENGOBATAN
Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:
• Ukuran
• Terdapat rasa nyeri atau tidak
• Usia pasien

Hasil biopsy Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan Operasi pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan.



































BAB III
KASUS


Ibu Kayama umur 25 tahun datang ke BPS Kaory bersama suaminya. Ibu kayama mengeluh sudah 3 bulan terakhir ini merasakan adanya perubahan pada payudaranya yang sebelah kanan, Ibu kayama merasa ada benjolan di payudaranya disebelah kanan. ibu merasa takut dan tidak nyaman akan kondisinya saat ini. Setelah di periksa keadaan fisiknya normal yaitu
Tekanan darah : 120/90mmHg
Nadi : 84 kali permenit
Pernafasan : 20 kali permenit
Suhu : 37 0C






















BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Dari kasus diatas, tentu saja kita tidak dapat langsung mendiagnosa bahwa klien menderita suatu penyakit apa, namun harus diketahui bahwa keluhan – keluhan yang dialami oleh klien merupakan suatu hal yang sangat menggangu aktifitas klien, bahkan dapat menimbulkan ketidaknyaman sehingga klien tidak tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya. Apalagi pada keluhan didapatkan bahwa selama 3 bulan Ibu merasakan payudaranya membesar sebelah kanan dan teraba benjolan, akibatnya ibu merasa tidak nyaman karena ibu merasa takut akan penyakitnya. Oleh karena itu, kita sebagai bidan harus mampu melakukan keputusan segera yaitu dengan melakukan rujukan pada dokter yang lebih berwenang dalam menangani klien sehingga keluhan-keluhan yang dirasakan klien dapat segera disembuhkan.




















BAB V
PENUTUP

I. KESIMPULAN
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal, relative mobile, dan tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya ditemukan secara tidak sengaja.

II. SARAN

1. Setiap perempuan hendaknya waspada terhadap gejala yang menunjukkan adanya fibroadenoma .
2. Bagi para perempuan agar dapat melakukan deteksi dini dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
3. Hendaknya bidan memberikan penyuluhan pada tiap perempuan mengenai fibroadenoma.


DAFTAR PUSTAKA

http://nenkeliezbid.blogspot.com/2010/04/siklus-haid.html
http://akd3b.wordpress.com/2010/06/18/poliminorea/
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/112/jtptunimus-gdl-nurmasadah-5571-3-babii.pdf
Manuaba,Chandranita,dkk.2008.Gawat Darurat Obstetri-Giekologi dan Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta : ECG

Badziat,Ali.2003.Endokrinologi Ginekologi.Jakarta : Media Aesculapius Buku Panduan Praktikum Kesehatan Reproduksi
Powered by Blogger