LAMPIRAN MATERI :
Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan intraokuler / tekanan dalam bola mata relatif cukup besar untuk menyebabkan kerusakan pupil saraf optik dan menyebabkan kelainan lapang pandang ( ekantini, 2003 ). Kebutaan akibat glaukoma bersifat irreversibel / menetap. Jadi, usaha pencegahan kebutaan pada glaukoma bersifat prevensi / pencegahan kebutaan dengan jalan menemukan dan mengobati / menangani penderita sedini mungkin.
STADIUM PADA GLAUKOMA
1) Prodarmal
2) Akut
3) Absolut
4) Degenaratif
5) Kronik
ETIOLOGI
1) Keturunan dalam keluarga
2) Diabetes mellitus
3) Arteriosklerosis
4) Pemakaian kortikosteroid jangka panjang
5) Miopi tinggi dan progresif
TANDA
1) Tekanan Intra Okuler (TIO) meningkat
2) Kampus visi menyempit
3) Pupil nervous II rusak
PEMBAGIAN GLAUKOMA
Berdasarkan penyebab, glaukoma dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 1) Glaukoma primer 2) Glaukoma sekunder dan 3) Glaukoma kongenital
GLAUKOMA PRIMER
Dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan mekanisme terjadinya glaukoma yaitu:
a) Glaukoma primer sudut terbuka
b) Glaukoma primer sudut tertutup ( = sudut indokornea tertutup iris )
GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA
Gejala:
Awal : - mungkin tanpa gejala
- rasa capai pada mata
- rasa pegal pada mata
- fluktuasi tajam pada penglihatan
- kadang-kadang melihat seperti pelangi sekitar lampu
Lanjut: - penyempitan lapang pandang
- buta
Pemeriksaan : - visus mungkin masih baik, kecuali pada stadium lanjut
- mata tenang
- bilik mata depan dalam
- oftamolskopik : tampak penggaungan yang melebar (CD ratio > 0,5)
- gonioskopik : sudut terbuka dan normal
- tonometrik : tekanan > 21 mmHg
- pemeriksaan lapang pandang : kelainan lapang pandang ( skotoma Bjerrum, skotoma Seidel, skotoma arcuata atau nasal step).
Terapi : Turunkan tekanan intraokuler sampai tekanan yang aman bagi mata tersebut, dengan prinsip pemakaian sesedikit mungkin obat dengan dosis sekecil mungkin.
Obat : - Timokol atau Betaxol tetes mata 0,25 – 0,50 %, 2 kali sehari, dan atau
- Pilokarpin tetes mata 1 -4 %, 4-6 kali sehari, dan atau
- Acetazolamide tablet 250 mg, 3-4 kali sehari.
Operasi : - Trabekuloplasti dengan laser, atau
- Trabekulektomi, atau
- Pemasangan implant untuk filtrasi.
Waspada : Anggota keluarga perlu diperiksa
LOW TENSION GLAUKOMA / NORMOTENSION GLAUKOMA
Terdapat glaukoma dengan tekanan tidak tinggi, mungkin hanya sekitar 20 mmHg atau di bawahnya, tetapi terdapat kerusakan papil saraf optic dan kelainan lapang pandang yang beciri kerusakan karena tekanan tinggi. Keadaan ini mempunyai gejala dan tanda seperti glaukoma primer sudut terbuka, terapi sama dengan glaukoma primer sudut terbuka.
GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERTUTUP
Gejala:
Akut : - rasa sakit berat (cekot-cekot) di mata, dapat sampai sakit kepala dan muntah-muntah.
- mata merah, berair
- penglihtan kabur
Kronik :
- gejala hamper sama dengan yang akut tetapi terasa sakit, merah dan kabur dapat hilang dengan sendirinya, dan terjadi serangan berulang beberapa kali. Biasanya rasa sakit kurang berat dibandingkan dengan yang akut.
Pemeriksaan:
Akut : - visus turun
- konjungtiva hiperemi
- kornea keruh/udem
- bilik mata depan dangkal
- pupil lebar / lonjong dengan diameter + 6-7 mm
- oftamolskopik : papil mungkin masih normal
- tonometrik : tekanan intrraokuler tinggi, bias sampai 60 mmHg
- gonioskopik : sudut tertutup
- lpang pandang : terdapat kelainan yang tidak khas, atau mungkin masih normal
Kronik :
- seperti tanda kulit tetapi biasanya lebih ringan
- dijumpai tanda-tanda bahwa proses telah berlangsung berulang dan lama yaitu : degenerasi kornea, atrofi iris, neovaskularisasi iris, glaukoma flecken dan sinekia anterior perifer.
Terapi : Segera turunkan tekanan intraokuler dengan pemberian :
- zat hiperosmotik untuk mengurangi volume badan kaca sehingga lensa dan iris akan bergerak ke posterior, hal ini akan membantu pembukaa sudut yang tertutup tersebut. Missal diberikan gliserol 50 %, 1-1,5 mg/kgBB per os, 1 kali. Atau infus.
- Accetazolamide 62,5-500 mg per os, 3-4 kali sehari.
- Timolol/betaxolol 0,25 – 0,50 % tetes mata, 2 kali sehari.
- Pilokarpin 2 – 4 % tetes mata, 2-4 kali sehari.
Setelah serangan akut teratasi / tekanan turundan sudut sudah terbuka, maka segera dilakukan iridektomi perifer atau iridotomi dengan laser pada mata tersebut, sedangkan untuk mata yang satu dilakukan juga iridektomi perifer / iridotomi laser sebagai tindakan preventif. Untuk mata yang sehat jika tidak dilakukan iridektomi perifer dapat diberikan pilokarpin dan timolol untuk mencegah penutupan sudut.
Jika setelah tekanan turun sudut tidak dapat terbuka kembali maka lakukan operasi filtrasi missal trabekulektomi. Jika 24 jam tekanan tidak turun maka lakukan segera operasi filtrasi.
GLAUKOMA SEKUNDER
Pada glaukoma jenis ini terjadi akibat penyakit/kelainan mata yang lain misalnya:
1. Inflamasi mata / uveitis
2. Trauma yang merusak sudut iridokornea atau menyebabkan iris menutup sudut atau menyebabkan blok pupil atau blok silier.
3. Kelainan lensa. Misal lensa maju akibat katarak insipien.
4. Obat-obatan, missal pemakaian steroid yang lama.
5. Neovaskularisasi sudut, missal pada penderita Diabetes Melitus.
6. Sindroma pigmentari, disini terdapat sumbatan trabekulum oleh pigmen iris.
7. Sidroma eksfoliatif, terdapat sumbatan pada trabekulum oleh bahan yang lepas pada sindroma ini.
8. Kenaikan tahanan vena episklera, missal adanya fistula karotikolo-kavernosa.
9. Operasi mata, misal operasi katarak.
Gejala : tergantung kecepatan kenaikan TIO, jika kenaikan TIO terjadi perlahan-lahan maka tidak menimbulkan gejala yang nyata. Jika TIO dengan cepat dan tinggi maka dapat terjadi gejala sbb:
- penglihtan kabur
- mata merah
- rasa sakit di mata dan sakit kepala.
Pemeriksaan :
- visus turun
- konjungtiva hiperemi
- kornea keruh
- pupil kecil atau lebar, tergantung penyebab. Jika karena uveitis maka pupil kecil dan terdapat sinekia posterior.
- dijumpai kelainan mata yang lain sesuai dengan penyebab.
- oftamolskopi : papil dapat normal atau penggaungan bertambah.
- gonioskopik : terbuka atau tertutup tergantung penyebab.
- tonometrik : tekanan intraokuler > 21 mmHg.
- lapang pandang : masih normal atau ada kelainan tergantung beratya penyakit.
Terapi:
Segera turunkan tekanan intraokuler dengan pemberian:
- Zat hiperosmotik, Gliserol per os atau Mannitol infus.
- Timolol / Betaxolol 0,25 – 0,50 % tetes mata, 2 kali sehari
- Acetazolamide 250 per os, 3 – 4 kali sehari.
- Terapi penyakit dasar/penyebab dan hentikan pemakaian steroid jika penyebabnya adalah steroid.
GLAUKOMA KONGENITAL
Glaukoma ini disebut juga glaukoma infantile, terjadi pada bayi dan anak yang disebabkan oleh kelainan pembentukan sudut iridokornea. Gejala dan tanda dapat terlihat pada saat lagir atau pada tahun awal kehidupan
Gejala :
- fotofobia / takut sinar
- mata berair
Pemeriksaan :
- kornea keruh, membesar
- mata menonjol
- tekanan intraokuler naik
Terapi :
- goniotomi atau
- trabekulotomi atau
- trabekulektomi.
Tidak ada operasi yang memuaskan untuk glaukoma congenital. Sering memerlukan operasi ulangan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan glaukoma akut
2. Ansietas yang berhubungan dengan kebutaan permanent, kurang pengtahuan tentang pengobatan
3. Resiko tinggi terhadap kerusakan piƱata laksanaan di rumah berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan diri pada saat pulangkurang sistem pendukung addekuat
4. Resiko Tinggi terhadap Ketidakpastiaan yang berhubungan dengan efek samping negative dari terapi yang diberikan versus keyakinan bahwa pengobatan tidak dibutuhkan tanpa adanya gejala