Rabu, 21 Desember 2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK



1.      Identifikasi Masalah
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, yang ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat ( intact survival ). Upaya yang dilakukan sejak anak masih berada dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya.
Anak-anak adalah generasi penerus penentu masa depan bangsa. Kualitas generasi penerus tergantung kepada kualitas tumbuh kembang terutama pada masa Balita. Penyimpangan tumbuh kembang pada anak harus dapat dideteksi sejak dini, terutama sebelum anak berumur 3 tahun supaya segar dapat diintervensi. Karena jika  penangananmya terlambat, akibatnya penyimpangan yang terjadi akan semakin sukar diperbaiki. anak-anak tidak hanya perlu dipantau pertumbuhan fisik seperti berat badan dan tinggi badannya saja. Tetapi juga perkembangan otak dan kecerdasannya, -- yang antara lain dapat dilihat dari perkembangan motorik halus, motorik kasar dan lainnya.
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu 10 % dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi penyimpangan tumbuh kembang.

2.      Pengantar
Bidang Studi         : Asuhan Neonatus, bayi dan balita
Topik                     : Asuhan Neonatus
Sub Topik              : Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
Sasaran                  : Ibu-Ibu RT.09 RW.III Desa Suka Maju
Hari/tanggal          : Senin, 1 september  2008
Jam                        : 11.00 WIB
Waktu                   : 45 menit
Tempat                  : Gedung Serba Guna Desa Suka Maju.


3.      Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan Ibu-ibu RT.09 RW.III Desa Suka Maju dapat mengerti dan paham untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang pada anak-anaknya.

4.      Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Ibu-Ibu RT.09 RW.III Desa Suka Maju dapat menjelaskan kembali tentang:
a.       Pengertian Tumbuh Kembang Anak.
b.      Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
c.       Gangguan Tumbuh Kembang yang sering ditemui
d.      Keuntungan dan keterbatasan dari Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
e.       Pada Usia berapa saja dapat dilakukan Deteksi Tumbuh Kembang

5.      Materi
Terlampir

6.      Metode
Ceramah dan tanya jawab

7.      Media
Materi SAP dan Leaflet











8.      Kegiatan Pembelajaran
No.
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
1
5 menit
Pembukaan:
·         Memberi salam
·         Menjelaskan tujuan pembelajaran
·         Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

·         Menjawab salam
·         Mendengarkan dan memperhatikan
2
25 menit
Pelaksanaan, menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan:
·         Pengertian Tumbuh Kembang dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
·         Jenis-jenis Deteksi Dini Tumbuh Kembang
·         Intervensi dan pencegahan Tumbuh Kembang
·         Jenis layanan Intervensi Tumbuh Kembang

Menyimak dan memperhatikan penjelasan materi.
3
10 menit
Evaluasi:
·         Tanya jawab tentang materi penyuluhan
·         Memberi pujian atau dukungan kepada peserta.
·         Bertanya kepada pemateri.
·         Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri
·         Menyimpulkan semua dari materi penyuluhan yang telah diberikan.
4
5 menit
Penutup:
·         Mengucapkan terima kasih.
Mengucapkan salam.
Menjawab salam
9.      Pengesahan
                                                                                                Yogyakarta,   september  2008
                        Sasaran                                                                        Pemberi Penyuluhan

            (                                   )                                                           (                                   )

Mengetahui,
Pembimbing PKL      

            (                                   )          

10.  Evaluasi
Essay
Pilihan ganda

11.  Lampiran Materi




DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
A.    Pengertian
Tumbuh kembang berasal dari kata :
1.       Pertumbuhan (growth) :
Proses bertambahnya ukuran/dimensi akibat bertambah banyaknya sel-sel dan atau bertambah besarnya sel-sel serta bertambahnya jaringan interseluler
2.            Perkembangan (development)
Bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Deteksi dini merupakan upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi, dan upaya penyembuhan serta pemulihan pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang dapat diberikan sedini mungkin secara tepat.
B.     Jenis Deteksi Dini
1.       Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
Pemantauan pertumbuhan dilakukan dengan cara pengukuran menggunakan alat ukur baku. Pengukuran yang lazim digunakan yaitu berat badan, tinggi atau panjang badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas. Berat badan mencerminkan kesehatan dan keadaan gizi anak saat itu. Berat badan sangat dipengaruhi asupan makanan, minuman dan keadaan sehat-tidaknya seorang anak. Tinggi badan atau panjang badan merupakan ukuran yang sangat terpercaya sebagai indikator pertumbuhan. Pada pengukuran panjang badan perlu dipertimbangkan bahwa ukuran tersebut dipengaruhi jenis kelamin, suku bangsa, dan sosial ekonomi. Tinggi badan merupakan indikator yang baik untuk mengetahui gangguan pertumbuhan fisik yang sudah lewat. Lingkar kepala dapat dipakai untuk penilaian pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak sangat pesat terjadi pada pertengahan periode janin dan pada tahun-tahun pertama setelah lahir. Oleh karena itu manfaat pengukuran ini terutama penting pada tiga tahun pertama kehidupan anak.
2.      Deteksi dini perkembangan
Perkembangan merupakan interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Secara umum perkembangan dibagi dalam beberapa aspek, yaitu perkembangan motorik (motorik kasar dan motorik halus), bahasa, kognitif, emosi, dan sosial. Terdapat variasi pada pola batas pencapaian dan kecepatan dari masing-masing aspek perkembangan.  Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan hambatan perkembangan, yaitu faktor risiko biomedik (prematuritas, infeksi, hambatan pertumbuhan dalam kandungan, kelainan bawaan, ibu pengguna obat terlarang, dsb.) serta faktor risiko lingkungan psikososial atau sosial ekonomi (kemiskinan, pendidikan orangtua yang rendah, ibu terlalu muda, riwayat perilaku salah dalam keluarga, perceraian, dsb.). Beberapa gangguan perkembangan yang mungkin dialami anak adalah kecemasan/ketakutan, problem tidur, problem makan, problem toilet training, retardasi mental, hambatan perkembangan bahasa, problem sekolah, GPP/H, autisme, problem seksual, dan psikosomatik.
3.      Deteksi dini penyimpangan mental emosional
Kejadiannya sekitar 0.3% (BERAT) dengan IQ < 70. Penyebab nya bisa dari NON ORGANIK seperti : keluara yang miskin (MALNUTRISI, STIMULASI<, INFEKSI), keluarga yang kurang harmonis, Sosial kultural, anak yang kurang perhatian,   dan terlalu sering berinteraksi dengan pengasuh. Sedangkan faktor Organik nya seperti :
·         F. PRA-KONSEPSI: GENE, KROMOSOM
·         F. PRANATAL: KROMOSOM, INFEKSI, TOKSO, TERATOGEN, PLASENTA, PENY. IBU
·         F. PERINATAL: PREMATUR, ASFIKSIA, TRAUMA LAHIR, METABOLISME
·         F. POST NATAL: TRAUMA, TOKSIN, CMV, ANOKSIA, METABOLISME, INFEKSI

C.    Pelaksana Deteksi Tumbuh Kembang
Gangguan perkembangan dapat dideteksi dengan menggunakan berbagai perangkat uji tapis atau skrining perkembangan. Uji tapis perkembangan ini dapat dilakukan tenaga kesehatan maupun orangtua anak. Yang dapat dilakukan di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Posyandu

D.    Intervensi Tumbuh Kembang
Intervensi dini biasanya dilakukan pada anak usia sekolah atau bisa juga dilakukan pada anak yang lebih kecil usianya untuk dideteksi apakah mengalami resiko kondisi perkembangan yang tidak sesuai usia atau berbagai kebutuhan khusus lainnya
Intervensi dini adalah menelaah, mengamati perkembangan anak pada usia dini, antara 0-2 tahun. Dilihat apakah perkembangan anak ini masih masuk dalam kategori normal atau diluar dari yang normal.
Secara psikologi, patokannya dapat dilihat dari bagaimana anak berinteraksi dengan orangtua, bagaimana anak merespon apa yang dilakukan orangtua terhadap anak. Juga dapat dilihat, apakah anak aman atau tidak, anak dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan sejauh mana perkembangan pertumbuhan anak.

E.      Jenis Layanan intervensi Dini
Berbagai layanan intervensi dini yang dapat dilakukan orangtua terhadap anaknya antara lain instruksi khusus, terapi wicara, fisioterapi, nutrisi, pendidikan keluarga, layanan penglihatan, teknologi penunjang, layanan kesehatan, layanan perawatan, audiologi, layanan psikologi, layanan diagnosa medis. Layanan-layanan tersebut dapat dilakukan di rumah, pusat terapi, rumah sakit.


12.  Daftar Pustaka
7.        Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.  Jakarta. 2006.
Powered by Blogger