Sabtu, 10 Desember 2011

Kelainan Jantung Bawaan Pada Anak

Anda mungkin akan sangat cemas bila mengetahui anak Anda memiliki kelainan jantung bawaan. Sebenarnya tidak perlu terlalu cemas. Kelainan jantung bawaan adalah hal yang cukup umum terjadi dan kini– berkat kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran– banyak yang dapat disembuhkan dengan pembedahan, kateterisasi dan obat-obatan.

Pertumbuhan Jantung
Jantung manusia mulai membentuk struktur kantong tunggal pada minggu keempat kehamilan. Pada minggu kedelapan, kantong ini secara bertahap membesar. Sekat jantung (septum) tumbuh untuk memisahkan serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) jantung di sisi kanan dan sisi kiri. Empat katup jantung terbentuk untuk mengatur aliran darah dari rongga-rongga jantung menuju paru dan tubuh.

Saat bayi masih di kandungan, aliran oksigen dan karbondioksida berlangsung melalui plasenta sehingga kelainan jantung pada saat itu tidak akan membawa masalah bagi bayi. Setelah bayi lahir dan tali plasenta dipotong, akan terlihat bila ada masalah pada jantung anak. Tanda pertama kelainan jantung adalah suara bising (murmur). Dokter dapat mengetahuinya lewat stetoskop. Namun, untuk memastikan penyebab bising tersebut, diperlukan rontgen jantung, EKG dan pemeriksaan penunjang lainnya. Tanda lainnya antara lain berupa detak jantung tidak normal (takikardia), nafas pendek, kesulitan menyusui (karena nafas yang pendek) dan gangguan pertumbuhan dan kulit yang membiru (cyanotic).

Jenis-jenis Kelainan Jantung
Kelainan jantung bawaan sangat beragam jenisnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Sekat Bilik Jantung Berlubang (Ventracular Septal Defect/VSD)
VSD adalah kelainan jantung berupa lubang pada sekat antarbilik jantung yang menyebabkan kebocoran aliran darah pada bilik kiri dan kanan jantung. Kebocoran ini membuat sebagian darah kaya oksigen kembali ke paru-paru sehingga menghalangi darah rendah oksigen memasuki paru-paru. Bila lubangnya kecil, VSD tidak memberikan masalah berarti. Bila besar, bayi dapat mengalami gagal jantung.

VSD adalah kelainan jantung bawaan yang paling sering terjadi (30% kasus). Gejala utama dari kelainan ini adalah kesulitan menyusui dan gangguan pertumbuhan, nafas pendek dan mudah lelah. Bayi dengan VSD besar cepat tidur setelah kurang menyusui, bangun sebentar karena lapar, mencoba menyusu lagi tetapi cepat kelelahan, tertidur lagi, dan seterusnya.

2. Penyempitan Katup Paru (Pulmonary Stenosis/PS)
PS adalah penyempitan katup paru yang berfungsi mengatur aliran darah rendah oksigen dari bilik kanan jantung ke paru-paru. Dengan penyempitan ini, bilik kanan harus bekerja keras memompa darah sehingga makin lama makin membesar (hipertrofi).

PS adalah kelainan jantung paling umum kedua, terjadi pada 10% kasus. Banyak penderita ASD yang baru terdiagnosis setelah dewasa. Bila demikian, dampaknya mungkin sudah sangat merusak berupa penyakit paru, risiko stroke tinggi dan usia harapan hidup yang rendah.

3. Sekat Serambi Jantung Berlubang (Atrial Septal Defect/ASD)
ASD adalah lubang di antara dua serambi jantung. Lubang ini menimbulkan masalah yang sama dengan VSD, yaitu mengalirkan darah kaya oksigen kembali ke paru-paru. ASD terjadi pada 5-7%? kasus dan lebih banyak terjadi pada bayi perempuan dibandingkan bayi laki-laki.

4. Tetralogi Fallot (Tetralogy of Falot/TOF)
TOF adalah komplikasi kelainan jantung bawaan yang khas, dan melibatkan empat kondisi:

Sekat bilik jantung berlubang (VSD)
Penyempitan katup paru (PS)
Bilik kanan jantung membesar (hipertrofi)
Akar aorta tepat berada di atas lubang VSD
Lubang VSD biasanya besar dan darah mengalir dari bilik kanan melalui lubang ini menuju bilik kiri. Hal ini terjadi karena adanya hambatan pada katup paru. Setelah masuk ke bilik kiri, darah yang rendah oksigen itu dipompa ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh. Itulah sebabnya bayi penderita TOF memiliki kulit yang membiru karena kekurangan oksigen.

Penyebab
Penyebab kelainan jantung bawaan tidak diketahui. Riset menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki kelainan jantung lebih berisiko memiliki anak yang berkelainan jantung pula.

Kelainan juga dapat disebabkan gangguan perkembangan jantung pada janin karena infeksi seperti rubella dan toksoplasma, obat-obatan, alkohol dan zat-zat beracun yang dikonsumsi ibunya. Kelainan gen seperti sindrom Down dan Turner juga berkorelasi dengan kelainan jantung bawaan.

Penanganan
VSD dan ASD dengan lubang kecil mungkin akan menutup sendiri seiring pertumbuhan anak. Kelainan jantung yang tidak dapat sembuh sendiri dapat dikoreksi dengan satu kali atau beberapa kali operasi. Prosedur operasi dapat berupa bedah jantung terbuka atau dengan angioplasty/valvuloplasty memakai balon untuk menghilangkan hambatan pembuluh darah atau katup jantung. Pada prosedur ini, ahli jantung memasukkan kateter (pipa plastik tipis dengan balon di ujungnya) ke dalam pembuluh darah. Balon lalu ditiup untuk melebarkan pembuluh yang menyempit atau katup jantung. Dengan prosedur lain yang disebut transcather device occlusion (TDO), lubang tidak normal di sekat jantung dapat ditutup tanpa pembedahan.
Powered by Blogger