KELOMPOK 4
BUDHI SANTOSA (090201050)
ERWI ROSALINA (090201051)
SUMIN TATIK LESTARI (090201052)
MEIGA ANGGRAINI (090201053)
STALASATUN KHASANAH (090201055)
ARIFAH NUR KHASANAH (090201056)
DEWI RATIH MERDEKA WATI (090201057)
FITRIANA SITORESMI (090201058)
RAHAYU MARTHA SUSIANTI (090201059)
IIN INDRAYATI (090201060)
INDRI WULANSARI (090201061)
MUH FERY SETIAWAN (090201062)
ANGGUN PUTRI PERTIWI (090201063)
AKBAR AMIN ABDULLAH (090201064)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2010/2011
BAB I
KONSEP DASAR
Pengertian
Arthritis gout (asam urat) adalah asam yang berbentuk kristal – kristal yang merupakan hasil akhir metabolisme purin (bentuk turunan nucleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel – sel tubuh.
Arthritis gout (asam urat) merupakan gangguan metabolisme purin yang menimbulkan hiperurisemia jika kadar dalam asam urat dalam darah melebihi kadar normal asam urat didalam darah melebihi 7,5mg/dl.
Asam urat (uric acid) adalah hasil akhir dari katabolisme purin. Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA. Yang termasuk kelompok purin adalah Adenosin dan Guanosin. Saat DNA dihancurkan, purin juga akan dikatabolisme. Hasil buangannya berupa Asam urat.
Penyebab
Penyakit asam urat digolongkan menjadi gout primer dan penyakit gout sekunder.
Penyakit gout primer
Penyebabnya belum diketahui (idiopatik) diduga berberkaitan dengan kombinasi genetik dan hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder
Disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi.
Gout juga dapat disebabkan oleh reaksi peradangan jaringan oleh karena pembentukan kristal monosodium urat monohidrat, yang disebabkan oleh :
Pembentukan asam urat yang berlebihan
Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
Ginjal adalah organ yang mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dan akan membawa sisa asam urat ke pembuangan air seni. Jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Ginjal juga akan mengalami gangguan.
2. PENATALAKSANAAN
1. Mengontrol berat badan agar tidak melebihi berat badan ideal
2. Asupan (intake) cairan yang cukup terutama bila ada batu ginjal,rata-rata asuapan dianjurkan 2-2,5 L setiap hari
3. Latihan gerak cukup untuk mempertahankan gerak lingkup sendi
4. Banyak istirahat : gunakan tempat tidur ayunan untuk menghindarkan sendi-sendi yang sensitif dan meradang dari sprei
5. Olahraga secukupnya secara teratur
6. Hindari kebiasaan merokok
7. Kendalikan emosi/stres
3. TUJUAN DIET GOAT ARTRITIS (ASAM URAT)
Mencapai & mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin
SYARAT DIET GOAT ARTRITIS (Asam Urat)
ENERGI
Energi sesuai kebutuhan tubuh
Bila BB berlebih atau kegemukan, asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga BB normal.
PROTEIN
Protein cukup
1,0 – 1,2 g/kg BB atau
10-15% dari kebutuhan energi total
Hindari bahan makanan sumber protein yg mempunyai kandungan purin >150 mg/100 mg bahan.
LEMAK
Lemak sedang : 10-20% dr energi total
Lemak berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urin.
KARBOHIDRAT
Dapat diberikan lebih banyak : 65-75% dari kebutuhan energi total
Pada penderita yg kelebihan BB, karbohidrat yg dianjurkan adalah karbohidrat kompleks.
VITAMIN dan MINERAL
Cukup sesuai kebutuhan
CAIRAN
Jumlah asupan disesuaikan dg urine yg dikeluarkan setiap hari
Rata-rata asupan yg dianjurkan 2 – 2,5 L setiap hari.
DAFTAR MAKANAN YANG MEMPENGARUHI ASAM URAT
KATEGORI MAKANAN ANJURAN
KELOMPOK 1
Kandungan purin tinggi (100-1000mg/100g) meningkatkan kadar asam urat Otak
Hati
Jantung
Ginjal
Jeroan lainnya
Kaldu/ekstra daging
Daging bebek
Ikan sarden
Ikan makarel
Kerang,kepiting
Minuman yang mengandung alkohol seperti tape, bir, tuak pahit
Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpokat, air kelapa muda SEBAIKNYA DIHINDARI
KELOMPOK 2
Kandungan purin sedang (9-100mg/100g) dapat meningkatkan kadar asam urat jika berlebihan
Daging sapi, kambing
Ikan (kecuali yang terdapat pada kelompok 1)
Ayam
Udang
Tahu
Tempe
Asparagus
Bayam
Daun singkong
Kangkung
Brokoli
Tauge
Daun pepaya
Daun dan biji melinjo
Kacang-kacangan
Jamur BOLEH DIKONSUMSI ASAL TIDAK BERLEBIHAN/DIBATASI
KELOMPOK3
Kandungan purin rendah (<9mg/100g) kurang menyebabkan peningkatan kadar asam urat Nasi
Ubi
Singkong
Jagung
Gandum
Roti
Mie/bihun
Cake/kue kering
Puding
Susu
Keju
Telur
Sayuran dan buah (kecuali yang terdapat pada kelompok 1 dan 2) BOLEH DIKONSUMSI SETIAP HARI
Contoh diet bagi penderita asam urat
Makan pagi :
Nasi, telur ceplok, tumis labu siam + wortel, susu skim
Makan siang :
Nasi, ikan bakar, tempe goreng, ca sawi+wortel, pepaya
Makan malam :
Nasi, semur ayam, pepes tahu, tumus kacang panjang, pisang raja
Prinsip diet asam urat
Makanan mengandung purin,
Pada diet normal 600-1000 mg/hari, namun pada penderita asam urat dibatasi menjadi 120-150 mg/hari. Dan asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat sekitar 50-70gr bahan mentah/hari atau 0,8-1gr/kg BB/hari.
Asupan energi sesuai dengan kebutuhan jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh pada tinggi badan dan BB.
Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dinjurkan untuk penderita asam urat adalh karbohidrat kompleks seperti, nasi, singkong, roti dan ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100gr/hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi total, sedangkan karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Mengurangi konsumsi lemak. Lemak bisa menghambat ekskresi asam urat melalui urine. Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan santan, margarin, mentega, avokad dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak hanya 10-15% dari kebutuhan energi total.
Mengonsumsi banyak cairan. Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimal 2,5 liter atau 10 gelas/hari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dan buah-buahan yang mengandung banyak air seperti apel, pir, jeruk, semangka, blewah dan blimbing.
Tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol.
Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral. Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.
Farmakoterapi
ALLOPURINOL
Obat hipourisemik pilihan untuk gout kronik adalah allopurinol. Selain mengontrol gejala, obat ini juga melindungi fungsi ginjal. Allopurinol merupakan produksi asam urat dengan cara menghambat enzim xantin oksidase. Allopurinol tidak aktif tetapi 60-70% obat ini mengalami konversi di hati menjadi metabolit aktif oksipurinol. Waktu paruh allopurinol berkisar antara 2 jam dan oksipurinol 12-30 jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Oksipurinol diekskresikan melalui ginjal bersama dengan allopurinol dan ribosida allopurinol, metabolit utama ke dua.
Dosis
Dewasa: dosis awal 100 mg/hari dan ditngkatkan setiap minggu sebesar 100 mg sampai dosis optimal. Dosis maksimal yang dianjurkan 800 mg/hari. Pasien dengan gangguan ginjal 100-200 mg/hari.
Anak 6-10 tahun: bila disertai penyakit kanker, doksis maksimal 300mg/hari
Anak dibawah 6 tahun: dosis maksimal 150 mg sehari.
Efek samping : Efek samping dijumpai pada 3-5% pasien sebagai reaksi alergi/hipersensivitas. Sindom toksisitas allopurinol termasuk ruam, demam, perburukan insufisiensi ginjal, vaskulitis dan kematian, erupsi kulit, hepatotoksik, nefritis interstisial akut. Jika terapi dilanjutkan, dapat terjadi dermatitis eksfoliatif berat, abnormalitas hematologi, hepatomegali, joundice, nekrosis hepatik dan kerusakan ginjal. Serangan akut artritis terjadi pada awal pengobatan.
Indikasi : Artritis gout dan produksi asan urat yang berlebihan.
Kontraindikasi : Pasien dengan riwayat hipersensitifitas. Penderita dengan penyakit hati dan “bone marrow suppression”.
Peringatan dan perhatian
Hati-hati pemberian pada penderita yang hipersensitif dan wanita hamil. Hindari penggunaan pada penderita dengan gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimptomatik. Hentikan pengobatan dengan allopurinol bila timbul kemerahan kulit atau demam. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak. Selama pengobatan dianjurkan melakukan pemeriksaan mata secara berkala, hentikan penggunaan bila terjadi gejala kerusakan lensa mata. Penggunaan pada wanita hamil, hanya bila ada pertimbangan manfaat dibandingkan manfaat resikonya. Allopurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan asam urat akut sehinga sebaiknya obat anti inflamasi atau kolkisin diberikan bersama dengan vidarabin.
Interaksi obat
Pemberian allopurinol bersama dengan azatioprin,merkaptopurin atau siklotosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat tersebut. Jangan diberikan bersama-sama dengan garam dan obat diuretik golongan tiazida.
Farmakodinamik /cara kerja obat
Allopurinol adalah obat penyakiy pirai yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Allopurinol bekerja dengan menghambat xantin oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin, selanjutnya mengubah xantin menjadi asam urat. Dalam tubuh allopurinol mengalami metabolisme menjadi oksipurinol (alozantin) yang juga bekerja sebagai penghambatenzim xantin oksidase. Mekanisme kerja senyawa ini berdasarkan katabolisme purin dan mengurangi produksi asam urat, tanpa menggangu biosintesa purin.
Farmakodinamik
Hampir 90% obat allopurinol di absosbsi di saluran pencernaan. Hambatan xantin oksidase efektif di pertahankan lebih dari 24 jam dengan dosis harian tunggal. Allopurinol di ekskresi oleh filtrasi glomerulus.
SULFINPIRAZON
Indikasi: profilaksis gout, hiperurisemia
Kontraindikasi : lihat probesenid, dianjurkan secara rutin melakukan hitung darah, hindari pada hipersensitivitas terhadap AINS, penyakit jantung (bisa menyebabkan retensi garam dan air)
Interaksi : analgetik: asetrosal melawan efek urikosurik
Antibakteri : pirazinamid melawan efek
Antikoagulan : efek antikoagulan nikumalon dan warfarin ditingkatkan
Antidiabetika : efek sulfonyurea ditingkatkan
Antiepileptika : kadar plasma fenitoin dinaikkan
Teofilin : kadar plasma teofilin diturunkan
Efek samping : gangguan saluran cerna, kadang timbul reaksi alergi kulit, retensi garam dan air, jarang gangguan darah, tukak dan pendarahan disaluran cerna, gagal ginjal akut, enzim-enzim hati meni ngkat, ikterus dan hepatitis.
PROBENESID
Mekanisme kerja obat.
Probenesid merupakan agen pemblok tubulus ginjal. Obat ini secara kompetitif menghambat reabsorbsi asam urat pada tubulus proksimal sehingga meningkatkan ekskresi asam urat dan mengurangi ekskresi urat serum.
Farmakokinetik
Probenesid di absorbsi dengan baik setelah pemberian oral dan menghasilkan konsentrasi plasma puncak dalam 2-4 jam. Sebesar 85 % - 95 % obat ini terikat pada protein. Probenesid diekskresikan dalam urin terutama sebagai metabolitnya.
Indikasi
Profilaksis gout (untuk mengoreksi hiperuresemia), pengurangan ekskresi tubular penisilin dan sefalosporin tertentu.
Kontraindikasi
Riwayat gangguan darah, nefrolitiasis, porfiria, serangan gout akut, hindarai asetosal dan salsilat.
Cara pemberian: Melalui oral
Efek samping
Kadang mual dan muntah, sering buang air kecil, sakit kepala, muka merah, pusing, ruam kulit, sindrom nefrotik, nekrosis hati, anemia aplastik.
PROBENESID
Mekanisme kerja
Probenesid merupakan agen pemblok tubulus ginjal. Obat ini secara kompetitif menghambat reabsorbsi asam urat pada tubulus proksimal sehingga meningkatkan ekskresi asam urat dan mengurangi konsentrasi urat serum.
Farmakokintik
Probenesid diabsorbsi dengan baik setelah pemberian obat oral dan menghasilkan konsentrasi plasma puncak dalam 2-4 jam. Sebesar 85-95% obat ini terikat pada protein, probenesid diekskresikan dalam urin terutama sebagai metabolitnya.
Indikasi
Profilaksi gout (untuk mengoreksi hiperurisemia), pengurangan ekskresi tubular penisilin dan sefalosporin tertentu.
Kontraindikasiri jika parah: Riwayat gangguan darah, nefrolitiasis, porfiria, serangan gout akut, hindari asetosal dan salisilat.
Peringatan
Selama awal terapi gout, berikan kolkisin profilaktin atau AINS (jangan asetosol atau salisilat), pastikan asupan cairan yang memadai (kira-kira 2,5 liter sehari), usahakan agar urin bersifat basa jika asam urat sangat tinggi. Tungkak lambung, gagal ginjal (hindari jika parah), memberikan hasil positif palsu sementara pada uji benedict, defisiensi G6PD.
Interaksi
Penghambat ACE, mengurangi ekskresi kaptopril
Analgetik: asetosol mlawan efek ekskresi indometasin, ketoprofen, ketorolak, dan naproksen tertunda (menaikan kadar plasma).
Antibakteri: mengurangi ekskresi sefalosporin, sinoksasin, siprofloksin, dapson, asam nalidiksat, nitrofulantion, norfloksasin, dan penisilin dilawan oleh pirazinamid
Antivirus: menurunkan ekskresi asiklovir, zidovudin, dan mungkin famsiklovir serta gansiklofir (menaikan kadar plasma dan resiko toksisitas)
Sitotoksitas: menurunkan ekskresi metotreksat ( meningkatkan toksisitas)
Efek samping
Tidak sering, kadang mual muntah, sering buang air kecil, sakit kepala, muka merah, pusing, ruam, jarang hipersensitivitas, sindrom nefrotik, nekrosis hati, anemia aplastik.
Sediaan beredar : Probenecide (generik) tablet Ss.500 mg (K)
Nufabencid (nufarindo) kabtab Ss. 500 mg (K)
Probenid (dexa medika) tablet Ss.500 mg (K)
KOLKISIN
Farmakodinamik
Kolkisin tidak memiliki efek analgesic. Pada penyakit pirai, kolkisin tidak meningkatkan eksresi, sintesis atau kadar asam urat dalam darah. Kolkisin mencegah penglepasan glikoprotein dari leukosit yang pada penderita gout menyebabkan nyeri dan radang sendi.
Farmakokinetik
Absorbsi kolkisin melalui saluran cerna. Obat ini didistribusi secara luas dalam jaringan tubuh dan memiliki volume distribusi 49,5-9,5 L. Kadar tinggi terdapat di ginjal, hati ,limpa dan saluran cerna tetapi tidak terdapat pada otot rangka, jantung dan otak. Sebagian besar obat ini di eksresikan dalam bentuk utuh melalui tinja, 10-20 % di eksresikan melalui urine. Kolkisin dapat di temukan dalam leukosit dan urine sedikitnya 9 hari setelah suntikan iv.
Efek non terapi
Efek yang paling sering adalah muntah, mual kadang diare terutama pada dosis maksimal. Dan juga bias depresi sumsum tulang, purpura, neuritis perifer, miopati, anuria, gangguan hati, reaksi alergi.
Indikasi
Pemberiannya harus dimulai secepatnya pada awal serangan dan diteruskan sampai gejala hilang atau sampai timbul efek samping yang mengganggu. Obat ini juga dapat menegah serangan yang dicetuskan oleh obat urikosurik dan alpurinol.
Dosis
0,5-0,6 mg tiap jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal diikuti 0,5-0,6 mg tiap 2 jam sampai gejla penyakit hilang.
Pemberian melalui iv
INDOMETASIN
Indikasi : menghilangkan gejala inflamasi dan nyeri pada AR, arthritis deformans, peri arthtritis pada bahu, lumbago
Dosis : dewasa 100 – 200 mg 2 x / hari
Pemberian Obat : diberikan bersama makanan
Kontra Indikasi : tukak lambung, gangguan fungsi hati, ginjal, dan jantung berat, hipertensi dan pangkreatitis berat.
Perhatian : riwayat penyakit yang dikontraindikasikan, epilepsy, parkinsonisme, asma bronchial, SLE, colitis ulserativa.
Efek Samping : gangguan saluran cerna, diskrasia darah, peningkatan kadar BUN, penurunan volume urin, pusing, sakit kepala, jarang rasa baal, mengantuk, dan palpitasi.
Interaksi Obat : kombinasi dengan diflusinal: perdarahan serius saluran cerna yang diperkuat oleh probenesid & litium. Efek berkurang oleh aspirin. Indometasin mengurangi efek β- blocker, kaptopril, tiazide, furosemide.
Farmakokinetik : indometasin cepat dan hamper sempurna diabsorbsi dari saluran cerna bagian atas setelah pemberian per oral. Dimetabolisme oleh hati. Diekskresikan kedalam empedu dan urin dalm bentuk tidak berubah dan dalam bentuk metabolit.
Farmakodinamik : Indometasin termasuk golongan obat NSAIDs yaitu golongan obat yang terutama bekerja perifer, memiliki aktivitas penghambat radang dengan mekanisme kerja menghambat biosintesis prostaglandin melalui penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase.Prostaglandin ini berperanan penting pada timbulnya nyeri, demam, dan reaksi-reaksi peradangan, maka NSAIDs melalui penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase, mampu menekan gejala-gejala tersebut. Sebagai tambahan, indometasin kemungkinan juga mendesak efek penghambatan pada pergerakan PMNs (polymorphonuclear leukocyte).
OBAT HERBAL KOMPLEMENTERUNTUK TERAPI GOUT/ ASAM URAT
Daun Salam
Salam mengandung minyak asiri (sitral, eugenol), tanin dan flavonoid
Cara: Ambil 10 lembar daun salam segar, rebus dengan 4 gelas air hingga bersisa 2 gelas. Kemudian saring. Minum selagi hangat.
Kersen/TalokA
adanya kandungan kalsium, tianin dan fosfor membuat buah kersen dapat dimanfaatkan sebagai obat penetralisir asam urat dan dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat
Cara: konsumsi teratur sebanyak 9 butir x 3 x sehari
Daun sambiloto
Mengandung laktone yang terdiri atas deoksiandrografolida, androgafolida, neoandrogofalida, 14-deoksi-11-12dihidroandrogofalida, homoandrogofalida. Sambiloto juga kaya flavanid, alkana keton, aldehida, moneral (kalium, kalsium, natrium), asamkersik, dan damar. Aneka plavanoid seperti polimetksiplavon, andrtogrfin, pankulin, mono-o-metilwivin, dan apigenin7,4 dimetileter juga terdapat pada bagian akar. Yang mempunyai mekanisme kerja sebagai deuretik yang dimagsudkan agar memperbanyak produksi urin, sehingga asam urat bisa terbuang melalui urine. Androgifida senyawa aktif paling dominan. Berdasarkan penelitian ternyata senyawa tersebut berkhasiat antidiabetes. Mekanismenya dengan meningkatkan kadar betaendorfin dalam plasma. Betaendorfin adalah neurotransmiter yang berefek analgesik alias pereda rasa sakit dan antipiretik atau bersifat penenang.
Sidaguri (Sida Rhombifolia L.)
Secara empiris sidaguri merupakan herbal ampuh yang dikenal sebagai “jagonya” anti asam urat, akarnya mengandung alkaloid, steroid dan efedrine. Senyawa aktif yang ada padanya adalah senyawa turunan benzofinol glikosida. Senyawa tersebut menghambat pembentukan poxanthine penyebab asam urat. Selain itu sidaguri memiliki efek kimia diuretik yang sangat membantu mempercepat pengeluaran purin dan poxanthine. Dan ada lagi efek kimia yang dimiliki sidaguri, dengan kandungan analgesiknya yang mengurangi rasa nyeri dan anti inflamasinya mencegah peradangan sendi pada penderita asam urat yang berlebih.
Suruhan (Piperomia Pellucida L) / sirih
Tanaman obat ini memiliki efek kimia diuretik, dan pula memiliki khasiat yang khas untuk menstimulasi dan meningkatkan fungsi kerja ginjal sehingga memperlancar metabolisme pembuangan purin, yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat berlebih dalam darah. Selain itu suruhan memiliki efek kimia analgesik yang sangat membantu mengurangi rasa sakit pada tulang dan persendian akibat asam urat yang berlebihan. Sedangkan daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid.
Mahkota dewa
Mempunyai kandungan flavonoid, alkaloid, saponin dan polifenol (Harmanto, 2001). Kemampuan mahkota dewa dalam menurunkan asam urat diduga karena kandungan senyawa tersebut. Flavonoid merupakan salah satu kandungan mahkota dewa (Harmanto, 2001) yang memiliki aktivitas menghambat xanthine oxidase (Cos et al.,1998). Apabila xanthine oxidase terhambat maka produksi xanthin berkurang sehingga produksi asam urat pun berkurang, maka hiperurisemia dan kristalisasi asam urat dapat ditangani. Flavonoid yang terdapat dalam tumbuhan, dapat berbentuk aglikon ataupun persenyawaan dengan gula membentuk glikosida. Senyawa aglikon bersifat kurang polar dan glikosida bersifat polar, sehingga dapat dimungkinkan senyawa – senyawa tersebut tersari dalam penyari yang kurang polar sampai dengan polar (Markham, 1988).
Temulawak
Mengandung kurkumin dan minyak asiri bekerja memperbaiki kerja ginjal agar ekskresi asam urat meningkat. Kandungan piperin, piperanin, dan chavaicin pada lada berfungsi merangsang kelenjar pencernaan sehingga mempercepat pembakaran lemak yang menghambat ekskresi asam urat.
Lada
Kandungan piperin, piperanin, dan chavaicin pada lada berfungsi merangsang kelenjar pencernaan sehingga mempercepat pembakaran lemak yang menghambat ekskresi asam urat.
Buah Naga
Buah naga kaya potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesehatan tubuh. Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah, bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh. Jika lemak termetabolisme dengan baik akan meminimalisasi pemecahan purin dari lemak yang bisa menyebabkan asam urat.
Daftar pustaka
Internet blog: Dr.Suryo Wibowo,MKK,SpOk
Terapi gizi &diet rumah sakit edisi 2 / dr.andry hartono,SpGK/penerbit ECG/2006
Kuliah pakar gizi
ISO farmakoterapi 2008
http://apotik.medicastore.com/indek.php
www.farmasiku .com/index.php
http://id.wikipedia.org/wiki/Salam_%28tumbuhan%29
http://www.ibujempol.com/khasiat-manfaat-kandungan-daun-salam/
http://duwieekka.wordpress.com/penelitianq/
http://tafsir-klasik.blogspot.com/2011/04/sambiloto.html
http://reyhanherbs.wordpress.com/2011/02/17/herbal-anti-asam-urat/
http://www.bangfad.com/sastra/sirih-merah-piper-crocatum-sebagai-tanaman-obat-multi-fungsi.html
http://emperan-perpus.blogspot.com/2011/02/efek-perasan-daging-buah-mahkotadewa.html
http://gemamedika.blogspot.com/2011/02/empat-sekawan-sambiloto-tempuyung.html
http://hamidkdpro.blogspot.com/2011/02/manfaat-dan-khasiat-buah-naga.html