Introduksi Emphysema
Paru-paru adalah sepasang organ dalam dada yang terutama bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara udara yang kita napas dan darah.
Paru terdiri dari tandan-tandan dari kantong-kantong udara yang kecil (alveoli) yang dipisahkan oleh dinding-dinding atau selaput-selaput tipis yang elastis. Kapiler-kapiler, pembuluh-pembuluh darah yang paling kecil sekali, menyebar dalam dinding-dinding ini diantara alveoli dan mengizinkan darah dan udara untuk menyentuh satu sama lainnya. Jarak antara udara di paru-paru dan darah dalam kapiler-kapiler adalah sangat kecil, dan mengizinkan molekul-molekul dari oksigen dan karbon dioksida untuk dipindahkan melalui selaput-selaput (membranes).
Udara mencapai alveoli via bronchial tree. Trachea bercabang kedalam bronchi kanan dan kiri, yang bercabang lebih jauh kedalam bronchioles dan akhirnya berujung pada kantong-kantong udara alveoli.
Ketika kita menarik napas, udara memasuki paru dan alveoli mengembang. Oksigen dipindahkan pada molekul-molekul hemoglobin dalam sel-sel darah merah untuk diangkut keseluruh tubuh untuk digunakan. Ketika oksigen melekat pada sel darah merah, karbon dioksida, produk sisa dari metabolisme, terlepas dan menyeberang kedalam alveoli untuk dihembuskan keluar. Ketika kita mengeluarkan napas, alveoli diremas oleh elastisitas dalam dinding-dinding mereka dan udara didesak keluar dari paru-paru.
Definisi Emphysema
Emphysema adalah penyakit paru yang berjangka panjang dan progresif dan terjadi ketika dinding-dinding alveoli rusak/hancur bersama dengan pembuluh-pembuluh darah kapiler yang mengalir didalamnya. Ini mengurangi total area didalam paru dimana darah dan udara dapat bersentuhan, membatasi potensi untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Pada emphysema yang dini, ada peradangan dari saluran-saluran udara kecil atau bronchioles yang berhubungan yang membatasi jumlah udara yang dapat mengalir ke alveoli. Pada emphysema yang lebih parah, ada juga kehilangan elastisitas pada dinding-dinding aveoli yang masih belum hancur. Ketika pasien menghembuskan napas, alveoli dan saluran-saluran udara kecil mengempis (collapse). Ini membuat udara lebih sulit untuk keluar dari paru-paru dan membuat udara baru bahkan lebih sulit untuk masuk.
Ketika lebih banyak paru yang rusak dan paru tidak dapat memelihara konsentrasi-konsentrasi oksigen dalam aliran darah, tubuh mengkompensasinya dengan secara berangsur-angsur meningkatkan kecepatan bernapas. Setelah sesaat, bahkan hyperventilation (hyper=lebih banyak + ventilation=bernapas) tidak dapat memelihara tingkat-tingkat oksigen yang memadai, dan arteri-arteri dalam paru mulai mengerut atau menyempit. Jantung harus bekerja lebih keras untuk mendorong darah kedalam pembuluh-pembuluh darah yang menyempit ini, menyebabkan tekanan darah dalam arteri-arteri paru meningkat (pulmonary hypertension). Dari waktu ke waktu, kebutuhan kerja ekstra menyebabkan otot jantung membesar (hypertrophy) dan dapat menyebabkan gagal jantung.
Penyebab-Penyebab Atau Faktor-Faktor Risiko Untuk Emphysema
• Penyebab utama dari emphysema adalah merokok, yang mengaktifkan sel-sel yang meradang dalam paru. Peradangan ini menyebabkan; 1) pembengkakan didalam bronchioles, dan 2) aktivasi dari enzim-enzim yang disebut proteases yang menyerang dan merusak jaringan paru (struktur-struktur dinding alveoli).
• Ada kecenderungan genetik pada emphysema. Kondisi yang relatif jarang yang dikenal sebagai kekurangan alpha 1-antitrypsin adalah kekurangan genetik dari kimia yang melindungi paru dari kerusakan oleh proteases.
• Emphysema adalah juga komponen dari penuaan (aging). Ketika paru-paru menua, sifat-sifat elastisnya berkurang, dan tegangan-tegangan yang berkembang dapat berakibat pada area-area yang kecil dari emphysema.
Penyebab-penyebab yang kurang umum lain dari emphysema termasuk:
• Penggunaan obat intravena dimana beberapa dari additive-additive yang bukan obat seperti tajin jagung dapat beracun pada jaringan paru
• Kekurangan-Kekurangan imun dimana infeksi-infeksi seperti Pneumocystis jiroveci dapat menyebabkan perubahan-perubahan peradangan dalam paru
• Penyakit-penyakit jaringan penghubung (Ehlers-Danlos Syndrome, Marfan syndrome) dimana jaringan elastis yang abnormal dalam tubuh dapat menyebabkan kegagalan alveoli
Di negara-negara belum berkembang, penyebab umum dari emphysema adalah polusi udara dalam rumah. Pada populasi-populasi ini, adalah sangat umum untuk mempunyai kompor-kompor dalam rumah di dapurnya. Asap dari memasak berakibat pada kerusakan paru-paru.
Gejala-Gejala Emphysema
Emphysema adalah penyakit yang progresif yang biasanya memanifestasikan dirinya pada pasien-pasien setelah berumur 50 tahun. Emphysema adalah subtipe dari chronic obstructive pulmonary disease (COPD di Amerika, COLD di Inggris). Kebanyakan pasien-pasien, kecuali pada mereka yang penyakitnya berakibat dari kekurangan genetik (kekurangan alpha-1 antitrypsin), mempunyai beragam manifestasi-manifestasi dari komponen-komponen dari COPD yang berbeda yang termasuk:
• bronchitis kronis,
• asma,
• emphysema, dan
• bronchiectasis (pelebaran yang permanen dari bronchi).
Setiap dari subtipe-subtipe mempunyai gejala-gejala yang karakteristik; mereka yang terutama berkaitan dengan emphysema adalah sesak napas dan mencuit-cuit (wheezing). Pada awalnya sesak napas terjadi dengan aktivitas; ketika waktu berjalan dan penyakitnya berlanjut, episode-episode dari dyspnea terjadi lebih sering yang akhirnya terjadi pada saat istirahat.
Ujian-Ujian dan Tes-Tes
Oximetry
Darah yang beroksigen adalah merah terang dan menjadi ungu dalam warnanya ketika oksigennya dikeluarkan. Oximeter adalah alat yang biasanya ditempatkan pada jari tangan dan mendeteksi nadi darah. Sinar dipancarkan melalui jaringan, dan jumlah dari warna merah yang lebih terang ditentukan, memungkinkan pengukuran dari saturasi (kejenuhan) oksigen, pengkuran dari isi oksigen hemoglobin. Nilai ini biasanya lebih besar dari 90%.
Tes-Tes Darah
Perhitungan sel darah yang komplit mungkin dilakukan untuk memeriksa peningkatan dalam jumlah sel darah merah. Sebagai respon pada konsentrasi-konsentrasi oksigen darah yang lebih rendah, tubuh membuat lebih banyak sel-sel darah merah untuk mencoba mengirim sebanyak mungkin oksigen ke sel-sel.
Tingkat-tingkat alpha 1-antitrypsin mungkin diukur untuk mencari segala kecenderungan genetik pada emphysema.
Tes gas darah arteri akan mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan digabungkan dengan pengukuran-pengukuran yang lain dapat membantu dokter memutuskan apakah tubuh telah mampu untuk beradaptasi pada konsentrasi-konsentrasi oksigen yang lebih rendah dalam tubuh. Pada beberapa labor-labor, hasil gas darah arteri akan termasuk persentase karbon monoksida, paling sering ditemukan dalam tubuh karena merokok. Untuk setiap molekul hemoglobin yang mempunyai karbon monoksida yang melekat, ada satu yang berkurang yang dapat membawa oksigen.
Radiologi
X-ray dada yang sederhana mungkin menunjukan paru yang telah menjadi terlalu dipompa dan terlalu berkilau, tanda-tanda bahwa pembinasaan jaringan paru telah terjadi.
Tes-Tes Fungsi Paru
Keragaman fungsi-fungsi paru dapat diukur dan mungkin termasuk berapa banyak udara paru-paru dapat menahan dan mengosongkan dengan setiap napas, derajat dari halangan aliran udara, permukaan yang tersedia untuk pertukaran karbon dioksida dan oksigen, jumlah dari gas-gas yang terperangkap, dan berapa elastisnya paru-paru dengan tarik napas dan buang napas. Dengan membandingkan hasil-hasil pada orang yang normal dari umur yang sama, jenis kelamin dan ukuran, perkiraan-perkiraan dapat dibuat pada keparahan dari emphysema.