Seorang pemuda dari kota Dhali’, Yaman menemukan mushaf Al-Qur’an yang diyakini sebagai mushaf tertua di dunia yang pernah ditemukan. Mushaf tersebut ditemukan di sebuah gua perbukitan Sha’bah Tadharis di selatan kota tersebut.
Mushaf kuno tersebut bertulis tangan tanpa baris dan titik seperti lazimnya penulisan pada masa awal kedatangan Islam. Ketika ditemukan, mushaf tersebut diletakkan dalam kemasan yang terbuat sejenis lilin langka dan dibungkus dengan sampul berbahan kulit.
Pada halaman pertama mushaf tersebut, tertulis kalimat “nusikhat bi yadi al-faqir ila Allah ‘am 200 hijriyyah“ نسخت بيد الفقير الى الله عام 200 هجرية (ditulis oleh hamba yang faqir kepada Allah pada tahun 200 hijriyah. Dengan demikian, maka usia mushaf tersebut diperkirakan sudah lebih dari 1200 tahun!
Setelah dilakukan penelitian, arkeolog setempat meyakini keaslian mushaf tersebut. Yang lebih mengejutkan, ketika ditemukan, di samping mushaf tersebut terdapat sebuah pedang besi bercampur kuningan dan tertera pada pedang tersebut tulisan arab yang sangat jelas membentuk kata ‘dzul faqqar‘ (ذو الفقار). Seperti diketahui, dzul faqqar adalah pedang milik Ali Bin Abi Thalib r.a yang dihadiahkan oleh Rasulullah SAW kepada beliau.
Seperti dirilis alhadath-yemen dari kantor berita setempat, mushaf dan pedang temuan pemuda tersebut sudah ditawari seorang jutawan setempat senilai 12 juta Riyal Yaman, akan tetapi si pemuda yang tak disebutkan namanya itu enggan menjualnya.
Penemuan mushaf ini mematahkan rekor mushaf Al-Qur’an tertua di dunia yang pernah ditemukan sebelumnya, yaitu di Uzbekistan dan China. Untuk mushaf yang ditemukan di china, usianya diperkirakan sekitar 1000 tahun.