Rabu, 31 Juli 2013

Kumpulan Puisi Pilihan Hari ini - By Tegar Putra Senja


Demi Kamu
 
Dikala itu aku teringat kata katamu

Demi kamu..
Aku tidak akan menjadi kekasih yang sempurna untukmu,
tapi akan aku usahakan menjadi yang TERBAIK.

Aku tak berjanji untuk CINTAI kamu sepenuh hati,karena cinta ALLAH yang utama,selepas itu kamu.

Aku tak berjanji,untuk TIDAK membuatmu menangis,tapi saya akan jaga airmatamu yang menetes jadi tetesan air mata bahagia.

Aku tak berjanji Menemanimu,seumur hidupmu,karena satu saat nanti aku akan pergi menemui Illahi Robbi.

Tapi bila tiba masanya Nanti aku Akan hidup bersamamu di istana kecil yang berpenghuni hanya ada aku dan kamu,
Kita lalui hari bersama-sama,
lalui suka dan duka,
lewat pagi, siang, sore, dan malam..
hingga menua dan mati kita selalu bersama,
Dan selamanya di dalam SYURGA-NYA.
InsyaAllah..


-----------------------------------------------
Sejenak

sejenak....
di tempat itu ku terhenti,
terpatri di kesunyian hatimu.
tanpa rindu.

sejenak .....
ditempat itu ku menepi
menyayat di kepedihan hatiku
tanpa dirimu.

sejenak ....
dihati mu ku tertahan
dan tak beranjak pergi
tanpa berharap kembali

keinginan tuk menyisihkanmu dalam kalbu
hanya melemparku menjauh dari raga
rindu yang terpendam......
menghanyutkan aku dalam kegalauan jiwa.

aku .......
tertahan dihitamnya hatimu.
terpatri dikelamnya cintamu....
Namun dirimu??


---------------------------------
Sekeping

sekeping hati dibawanya berlari
jauh melewati jalanan yang sunyi
ku coba menata hati kembali
menatap masa depan yang aku sendiri tak tahu pasti

langkahku terhenti
terseret jauh kebelakang
mencari jejak sipemilik hati

kakiku tertahan..
ada jurang sangat dalam yang memisahkan
aku tak sanggup untuk bertahan
berdiri diatas kemunafikan..

memang aku yang kalah dalam percintaan ini
aku tak sanggup..
terlalu banyak batu-batu yang harus ku singkirkan sendirian

kepadanya sudah kutumpahkan seluruh rasa
hingga tak lagi bersisa
menatapnya semakin jauh..
memikirkannya semakin perih

merasakan rasa yang semakin luar biasa..
mampukah aku tetap berdiri tegak?
tanpa menoleh kebelakang lagi?

jika dia memang bukan untukku..
Maka biarkan aku mencari jawabannya sendiri,
Jawaban dari seribu pertanyaan hati..
Yang sampai saat ini belum terjawab satu pun..
jelas sampai kapanpun tak kan pernah terjawab..
Karna aku mencintai kekasaih orang..
 


----------------------------------------
 Awal Indah Ahiri Duka 

Dulu padamu kutitipkan sebuah rasa….
Berharap akan selalu kau pelihara.
Mimpi indahku bahagia bersama.
Ku harap jadi sebuah realita.

Namun kini sirnalah sudah semua.
Manisnya harap tinggal khayal belaka.
Rasa itu tak perna kau jaga.
Janji setia kau lupakan begitu saja.

Di matamu setiaku tak ada harga.
Pengertianku tak bermakna.
Cintaku bagaikan sekeranjang sampah.
Hadirku kau anggap tak ada….

Ku pertahankan napasku dari raga.
Ruh ku seakan meninggalkan jasadnya.
Tega kau biarkan rasa kecewah…dan terluka.
Kau ukir kisah awal indah akhir duka.
 


--------------------------------------------
Tahta Singga Sana Hati

Waktu itu kau datang ketuk pintu hati.
Meminta rasa untuk membuka kunci cinta.
Ku biarkan kau masuk mengisi sepinya hari.
Ku biarkan kau bertahta di Singgasana Cinta ini.

Saat kau menjadi maha raja hati.
Kau beri warna hari hari sepi diri ini.
Senyumku menguntum tulus….
Bertasbih dalam qalbu yang suci.

Sang waktupun terus berlalu….
Membuat dirimu lupa kerajaan yang kau tahtai.
Kau tinggalkan singgasana hati yang suci.
Tanpa perduli semua ketulusan hati ini.

Betapa sulit ku terima kenyataan ini.
Sungguh pahit kenyataan harus kuhadapi.
Akan aku kunci pintu hati ini…
Tak akan ku buka lagi..kalau hanya buat menyakiti…

Kenapa?...kenapaaaa.. ?
Kenapa kau datang kembali meminta tahta itu lagi.
Tahta hati ini bukan milikmu lagi.
Pintu kerajaan hati ini telah terkunci.

Singgasana kerajaan hati ini hanya akan ku beri.
Kepada dia yang tulus dalam mencintai.
Kepada dia yang mau mengerti diri ini.
Kepada dia yang bisa menghargai
 


--------------------------------------------
 Dalam Kebimbanganku

Terhampar sudah lembayung senja.
Warna merah bagai permata.
Debur ombak di laut biru.
Kicauan camar mengiring...
Mentari yang merona mulai tenggelam.

Ku tersipu dari sebuah lamunan.
Mengenang masa yang telah silam.
Yang hitam, kelam dan penuh misteri.
Meronta ronta dalam badai kecewa
Tenggelam dalam lautan serita nestava

Tapi ku tetap tabah dan setia...
Menunggumu dalam kebimbangan.
Duhai........mentari pagi...
Pancarkanlah sinar cerahmu.
Sirnahkanlah kabut duka..
Yang menyelimuti istana damaiku.
 


------------------------------------
Biarlah Menjadi Kenangan

Bagaimana kulalui hidupi ini.
Menanti dan selalu menanti.
Sampai kapan taqdir akan selalu
Mempermainkan hidupku tak henti.

Saat itu kau mencintaiku
Saat itu kau menyayangiku
Seperti sayang ku pada mu
Saat itu kita saling mengerti
Saat itu kita saling memberi
Saat itu kita saling berbagi

Namun...
Seiring sang waktu kita jalani.
Tanpa kita sadari
Perbedaan datang menghampiri.

Terima kasih
Kau telah mengisi hari-hariku
Kau telah mau singgah dihatiku
Kau telah mencintai diriku.

Mungkin...
Bukan maksudmu lukai hatiku.
Bukan inginmu menyakitiku
Bukan kehendakmu kecewakan aku
Biarkanlah semua menjadi kenangan
Kenangan indah……yang akan selalu
Aku ingat dalam hidupku….
 


---------------------------------------
Indahnya Ketika Bersama

Indahnya sewaktu kita bersama
Terasa bagai di syurga
Engkaulah sinaran cahaya ilhamku
Penawar kedukaanku

Sehingga kini ku masih terbayang
Ketika memadu cinta
Tak daya ku melupakan segalanya
Kenangan cinta kita

Setelah ku kehilangan dirimu
Seluruh hidupku kegelapan
Tanpa kasih sayang darimu
Aku tenggelam dan karam di lautan

Cinta suci
Biarlah ia pergi
Demi kebahagianmu
Ku relakan dikau
Pergi dariku

Oh kasih mengertilah
Hatiku ini yang terluka
Nantikan ku di pintu syurga
Hanya airmata
Menjadi teman hidupku
 
Powered by Blogger