Sabtu, 30 Maret 2013

KISAH SEBATANG KAYU

Ini adalah Kisah Orang-orang yang Menunaikan Amanat.

Kisah ini terjadi pada umat terdahulu. ada seseorang yang ingin berhutang kepada temannya sebanyak seribu dinar. temannya pun bersedia memberikan pinjaman uang itu. saat temannya meminta saksi, orang itu mengatakan, "Cukuplah Allah yang menjadi saksi", lalu temannya meminta jaminan kepadanya. kembali orang itu mengatakan, "Cukuplah Allah sebagai penjamin." Sang teman pun meerasa cukup dengan jawabannya. maka dia serahkan seribu dinar itu kepadanya. Orangitupun berjanji akan membayar  hutangnya pada waktu tertentu. Dia pun pergi.

Dia mulai berdagang di negeri seberang. Waktu berlalu hingga tiba saat pembayaran hutang. Namun, orang itu masih di negeri seberang. Dia menuju pantai, mencari perahu yang bisa mengantarkannya ke negeri temannya, untuk membayar hutang yang telah ia janjikan. Namun, setelah lama menanti perahu itu tak kunjung tiba. Dia hanya melihat sebatang kayu. Demi memenuhi janjinya, ia pun mengambil kayu tersebut, melubanginya dan memasukkan uang seribu dinar itu ke dalamnya. Bersama uang itu, dia juga kirimkan surat yang menceritakan tentang keadaannya. Setelah itu ia tutup kembali lubang itu, dihanyutkannya kayu ke laut sambil berdo'aagar Allah menjaga harta itu dan menyampaikanya pada temannya.

Di negerinya, sang teman pun pergi ke pantai. Menantikan adakah pereahu yang membawa temanya datang untuk memenuhi janjinya. Setelah lama meanti, dia tidak juga melihat sebuah perahu pun. Hanya sebatang kayu yang hanyut, yang lama kelamaan menepi ke pantai. Lalu ia ambil kayu itu dengan maksud untuk dijadikan sebagai kayu bakar. Setibanya di rumah, saat ia belah kayu itu, ternyata dia dapati uang dan sepucuk surat dari temannya.

Walaupun sudah mengirimkan pesan lewat sebatang kayu, orang yang berhutang tidak lantas merasa puas. Dia tetap berusaha mencari perahu untuk datang membayar hutang. Sampai suatu saat dia dapatkan perahu itu. Setelah bertemu temannya, dia pun menceritakan kisahnya, sehingga iai terlambat membayar hutang. Namun, ketika ia hendak menyerahkan seribu dinar itu, temannya menolak dan menyampaikan bahwa ia telah mendapatkan kayu yang menyampaikan pesan beserta uang seribu dinar miliknya.
Powered by Blogger