Senin, 02 September 2013

Untaian Mutiara Faidah Dauroh Nasional (2)

Awas, Jangan Dusta!!
Seorang mukmin sudah selayaknya menghindari dusta. Di kalangan orang-orang jahiliyah arab dulu, dusta merupakan aib! Mereka adalah orang-orang yang jujur, pantang berdusta! Lihatlah, Abu Sufyan ketika beliau masih musyrik, sebelum beliau berislam. Tatkala beliau pergi ke negeri orang-orang Romawi, beliau ditanya oleh kaisar tentang dakwah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka kata Abu Sufyan, “kalau bukan karena malu aku disebut-sebut pendusta (oleh orang-orang Quraisy), maka bisa saja aku berdusta saat itu.”. dia takut dari aib yang sangat memalukan ini.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى البِرِّ، وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا. وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا»
“Sesungguhnya kejujuran itu mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu mengantarkan kepada jannah. Sungguh sungguh seseorang itu senantiasa berupaya jujur (dalam semua urusan) sehingga benar-benar menjadi orang yang shiddiq. Sesungguhnya dusta itu mengantarkan kepada fujur, dan fujur itu mengantarkan kepada neraka. Sungguh seseorang itu terus berdusta hingga dia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.” (muttafaq ‘alahi)
(tulisan ini hanya merupakan cuplikan singkat)
http://dammajhabibah.net/2013/08/25/untaian-mutiara-faidah-dauroh-nasional-2/
Powered by Blogger