Menurut warga setempat, batang pohon tersebut disebut Kayu Tomo. Konon batang pohon itu adalah kayu keramat yang diyakini sebagai penyokong Gunung Salak. Dan jika, batang itu diangkat atau dipindahkan, maka akan terjadi bencana alam besar di Bogor.
Ada pula yang menyebutkan bila Kayu Tomo merupakan kayu yang akan dibawa oleh para wali Allah asal Bogor untuk pembangunan Masjid Agung Demak, di desa Kauman.
Bahkan ada sebagian warga yang mencoba mencuri bagian batang kayu Tomo itu untuk dijadikan jimat. Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Assidiqiyah, Ustad Guntur Bumi menghimbau agar warga tidak melakukan hal itu.
"Ada pengunjung yang datang mencuri, kita tahu pasti tujuannya untuk klenik. Dan kami sangat menentang keras perbuatan itu. Padahal itu nggak benar. Tapi ada warga mencuri batangnya untuk jimat keselamatan dan itu salah besar!" ujarnya saat dihubungi.
Suami dari Puput Melati itu menambahkan, kalau ada beberapa kolektor yang sudah menawar untuk memiliki batang pohon tersebut dengan harga yang sangat fantastis hingga 15 miliar. Tapi tawaran tersebut ditolak pihak pengelola Ponpes Assidiqiyah.
Agar tidak menimbulkan keresahan, pemerintah Kabupaten Bogor mengeluarkan surat agar pohon tersebut tidak dipindahkan. "Sudah ada surat dari Kabupaten Bogor agar batang pohon ini tidak dipindahkan. Warga juga menolak pemindahan batang pohon tersebut, agar tidak kualat atau kena bala," pungkasnya.